Skip to main content

ETIKA DALAM BERORGANISASI

UAS TAKE HOME

Mengulas Tugas Video Etiket dan Pengembangan Kepribadian



Arif Prasetyo

15/384488/SV/08845

Kearsipan A



ETIKA DALAM BERORGANISASI



 Etika dalam berorganisasi adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dan dilakukan oleh setiap individu yang telah tergabung dalam suatu oragnisasi. Etika yang dilakukan seseorang dalam organisasi akan mempunyai dampak pada organisasi, baik dampak internal maupun dampak eksternal. Dampak internal di antaranya adalah dampak untuk jalinan keharmonisan antar rekan kerja dalam organisasi, penilaian individu tersebut dari ketua atau pimpinan dalam organisasi. Sedangkan dampak eksternalnya antara lain penilaian orang luar organisasi tersebut terhadap organisasi, kepercayaan orang dengan organisasi tersebut.
Dalam organisasi biasanya terdapat yang namanya budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sesuatu yang dibentuk, dijalankan, dan disepakati oleh semua anggota organisasi. Komponen yang sering tercantum dalam budaya organisasi antara lain disiplin, mandiri, peduli sesama. Dan semua anggota dalam organisasi akan melakukan semua tindakannya berdasarkan sekat yang telah disepakati dalam budaya organisasi tersebut.
Etika berorganisasi yang saya tulis antara lain mengenai etika setiap individu dalam menjalankan perannya sesuai jabatannya dalam organisasi, etika individu dalam menjalin hubungan dengan rekan kerjanya, etika individu dalam menjalankan tugas yang diberikan, etika individu ketika melakukan sebuah kesalahan, dan juga etika individu dalam organisasi ketika ingin membantu atau menolong kepada sesama rekan kerjanya.
Etika seseorang dalam menjalankan perannya sesuai jabatan dalam organisasi antara lain dengan melakukan tugasnya sebaik mungkin sesuai dengan jabatannya. Maksudnya kita harus mampu berperilaku dengan memperhatikan sekat yang telah dibuat, jangan sampai kita melakukan pekerjaan yang bukan jatah kita. Maka untuk melakukan pekerjaan yang kaitannya dengan jabatan harus memperhatikan sistem komunikasi Bottom-up maupun Top-Down, dan memperhatikan struktur hierarkis organisasi.
Selanjutnya mengenai etika menjalin hubungan sikap dan emosional dengan rekan kerja. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap individu ketika di lingkungan kerja harus mampu menjaga emosi masing-masing, ketika bercanda ataupun ketika mengatasi pekerjaan harus mampu menjalankannya secara bersama dan saling mendukung, jangan sampai terjadi gejolak sesama anggota. Dan juga ketika antar individu mempunyai masalah pribadi, jangan sampai dibawa kedalam organisasi, namun harus mampu bersikap profesional.
Etika kita dalam menjalankan tugas. Ketika diberi tugas kita harus menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Tugas harus semaksimal mungkin kita lakukan sesuai dengan jadwal, dan jangan sampai molor dari timeline, karena ketika tugas itu molor roda organisasi akan terganggu, sehingga program kerja organisasi tidak berjalan lancar dan hasilnya juga kurang maksimal.
Etika seseorang dalam organisasi ketika melakukan kesalahan. Memang manusia tidak ada yang sempurna, ketika kita sudah berusaha sebaik mungkin dalam menjalankan tugas namun tetap ada kesalahan, sikap kita harus sesegera mungkin untuk memperbaikinya, serta memohon maaf kepada individu yang berkaitan serta pada organisasi, dan kedepannya harus mempunyai komitmen untuk tidak mengulanginya.
Etika kita ketika akan membantu rekan kerja kita. Sikap peduli sesama rekan kerja adalah sikap yang harus dipupuk. Tapi dalam peduli kita harus tetap santun. Jangan sampai ketika kita mencoba peduli namun justru dapat dipandan buruk oleh individu yang dibantu, karena tidak semua individu merasa senang ketika pekerjaannya dibantu. Untuk mengatasinya, kita ketika ingin peduli, ingin membantu, maka berusahalah untuk menawarkan diri terlebih dahulu apakah sikap peduli kita memang sedang diperlukan atau tidak.


Peran saya dalam Video:
a)      Saya berkesempatan menjadi pemain. Peran yang saya mainkan dalam video tersebut adalah sebagai ketua. Namun ada beberapa kekurangan dalam video tersebut antara lain sikap ketua yang baik dalam organisasi itu seperti apa, sehingga dalam video tersebut kesan saya sebagai ketua lebih otoriter.
b)      Saya dalam video tersebut juga berperan sebagai pengisi suara.

c)      Saya juga berperan sebagai editor video tersebut. Karena teman sekelompok saya hampir semua kurang mempunyai keahlian dalam editing video. Sehingga edit dalam video tersebut masih sangat kurang. Hal ini disebabkan antara lain karena kemampuan saya dalam hal editing masih kurang, dan juga keterbatasan alat, sehingga saya dalam mengerjakan editing kurang maksimal.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...