Skip to main content

Isi Setiap Alenia Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalam 4 alenia yang setiap alenia dalam pembukaan UUD 1945 mengandung arti dan maknanya tersendiri yang mempunyai nilai-nilai universal serta lestari.

Isi Alenia Pertama UUD 1945
Bunyi alenia pertama  “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.

Hak kemerdekaan dalam alenia ini  dimaksudkan sebagai hak segala bangsa untuk memperoleh kemerdekaan. Dengan dirumuskannya “segala bangsa” mengartikan bahwa Indonesia membuka untuk diadakannya hubungan antarbangsa / dengan negara lain dan bukan hanya kepentingan kemerdekaan sendiri yang diutamakan, tetapi kemerdekaan sesama bangsa lainnya juga perlu untuk ditegakkan.

Kata “sesungguhnya” adalah satu rangkaian pengertian dengan kata “perikemanusiaan dan perikeadilan” dengan arti mutlak itu yang merupakan hak kodrat setiap bangsa. Kata perikeadilan dan perikemanusiaan juga menjadi ukuran penentu bahwa dalam batas-batas keadilan serta kemanusiaan, manusia sebagai mahkluk individu  kebebasannya diakui. Pada penekanan pemberian hak kemerdekaan ditujukan kepada segala bangsa / semua negara dalam wujud kebulatannya, bukan kepada individu-individu.

Di alenia pertama dapat kita  simpulkan adanya nilai-nilai hidup yang asasi untuk manusia, diantaranya adalah :

1. Setiap manusia dalam kesatuan bangsa berhak untuk mendapatkan kemerdekaan dengan meletakkan tekanannya terhadap hak kemerdekaan bangsa, berarti juga ada penolakan terhadap paham individualisme,

2. Adanya kesadaran bagi bangsa Indonesia tentang kenyataan hukum etik.

3. Terdapat kesadaran bagi bangsa Indonesia tentang kenyataan hukum kodrat.




Isi Alenia Kedua Pembukaan UUD 1945
Bunyi alinea kedua “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Pada alinea kedua ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan bangsa Indonesia oleh perjuangan para pahlaeannya selama ini. Kesimpulan alinea ini kedua ini adalah :

1. Bahwa perjuangan pergerakan di Indonesia sudah sampai pada tingkat untuk menentukan.

2. Momentum yang telah dicapai tersebut perlu dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

3. Kemerdekaan adalah bukan  tujuan akhir, tetapi kemerdekaan ini masih harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang lebih lagi yaitu Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.



Isi Pembukaan UUD 1945 Alenia ketiga
Bunyi dari alinea ketiga  “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Pada alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 ini memberikan penjelasan tentang proses perjuangan dari bangsa Indonesia hingga terwujudnya Negara Indonesia yang Merdeka. Dengan penyebutan “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa” itu menunjukan suatu keyakinan hidup religius bangsa Indonesia, tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah hanya merupakan hasil usaha manusia saja akan tetapi juga merupakan karunia dari Tuhan Yang maha Esa.

Dalam alinea ketiga ini, dapat kita simpulkan adanya kesadaran dan pernyataan bangsa Indonesia yaitu tentang:

1. Pengakuan dari bangsa Indonesia bahwa negara dapat mencapai kemerdekaan karena  disertai juga adanya rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

2. Dalam mencapai kemakmuran berdasarkan norma-norma keadilan yang ada dalam kehidupan adalah suatu keinginan luhur.

3. Tentang kemerdekaan, maka yang menyatakan kemerdekaan adalah rakyat Indonesia.



Isi Pembukaan UUD 1945 Alenia 4
Pada alinea ke empat ini adalah inti pokok pada pembentukan pemerintahan negara. Inti pokok itu mengenai empat hal, yaitu :

1. Tujuan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaaan , perdaamaian abadi dan keadilan sosial.

2. Tentang ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar, hal ini yang menjadi dasar sumber pada suatu prinsip yang harus ditentukan dalam mencapai tujuan.

3. Isi tentang bentuk negara Indonesia yaitu Republik dengan kekuasaannya berada ditangan rakyat.

4. Berisi tentang dasar filsafat Negara Indonesia yaitu Pancasila.


Itulah isi yang terkandung dalam 4 alenia Pembukaan Undang - Undang Dasar 1945. Semoga bermanfaat

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...