Skip to main content

Konsep Geografi

Konsep geografi terdiri atas konsep dasar geografi, aspek geografi, lingkungan geografi, dan alat bantu geografi. Berikut uraian lengkap konsep geografi :

1. Konsep Dasar Geografi

Konsep dasar geografi terdiri atas sepuluh konsep yaitu :

  1. Konsep lokasi
  2. Konsep jarak
  3. Konsep keterjangkauan
  4. Konsep pola
  5. Konsep morfologi
  6. Konsep aglomerasi
  7. Konsep nilai guna
  8. Konsep interaksi
  9. Konsep diferensiasi area
  10. Konsep keterkaitan ruangan



  • Konsep lokasi

Lokasi adalah posisi suatu tempat, peristiwa, benda, ataupun gejala di permukaan bumi dalam hubungannya dengan suatu tempat, gejala, benda, dan peristiwa lainnya. Terdapat dua macam lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut berdasar koordinat garis lintang dan garis bujur. Contohnya adalah penggunaan lokasi Indonesia 6 derajad LU, 11 derajad LS Deeajad BB / BT. Sedangkan lokasi relatif adalah posisi sesuatu yang berdasar pada kondisi dan situasi daerah sekitarnya contohnya ; di pasar, di samping rumah, di kuburan.


  • Konsep jarak

Berkaitan dengan kehidupan sosial, pertahanan suatu negara, ekonomi. Contoh : harga cabai tinggi karena jarak yang jauh.
Jadi, intinya jarak memengaruhi sesuatu / mengakibatkan suatu hal.


  • Konsep keterjangkauan / aksesibilitas

Yaitu berhubungan dengan kemudahan akses baik berupa / transportasi / kondisi medan suatu tempat, alat komunikasi / bahasa. Contohnya daerah pedalaman sulit berkembang karena sulitnya akses menuju daerah tersebut

Bingung membedakan antara konsep jarak dan konsep keterjangkauan?
Konsep jarak itu intinya adalah jarak (berhubungan dengan waktu tempuh), tidak memperhatikan kondisi suatu medan / akses yang sulit atau susah.


  • Konsep pola

Berkaitan dengan susuanan, bentuk (alami maupun buatan) atau persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi. Contohnya : pola pemukiman di daerah gunung yang cenderung mengelompok


  • Konsep morfologi

Berkaitan dengan bentuk morfologi permukaan bumi. Contoh : di Indonesia memiliki banyak pegunungan karena dilalui oleh pegunungan muda Sirkum Pasifik dan Mediterania.


  • Konsep aglomerasi

Menjelaskan adanya gejala pengelompokan fenomena geosfer yang disebabkan oleh adanya persamaan kepentingan, persamaan jenis & cenderung saling menguntungkan. Contoh, munculnya kelompok permukiman elite atau muncul kawasan industri.


  • Konsep nilai guna

Berkaitan dengan nilai guna suatu wilayah atau barang. Contoh : sepeda tidak cocok jika digunakan di pegunungan karena naik turun, cocok digunakan di kota


  • Konsep interaksi/interdependensi

Menjelaskan sesuatu yang ada di muka bumi selalu saling melengkapi dan saling ada ketergantungan. Contohnya : hasil pertanian sangat dibutuhkan masyarakat kota, sedangkan masyarakat desa sangat memerlukan produk dan jasa dari kota.


  • Konsep diferensiasi area

Mempertegas bahwa antara suatu tempat dan tempat yang lain memiliki perbedaan. Contohnya : tidak semua pulau di Indonesia memiliki gunung api


  • Konsep keterkaitan ruangan

Adalah perbedaan potensi wilayah antara yang satu dengan yang lainnya akan mengakibatkan atau mendorong terjadinya intetaksi berupa pertukaran barang, manusia ataupun budaya. Contoh : wisata alam tepat dibangun di daerah pegunungan, atau kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera berdampak sampai ke wilayah lainnya.

Tips Hafalan Tentang Konsep Dasar Geografi
Kita dapat menggunakan jembatan keledai untuk menghafal konsep dasar geografi ini, yaitu  dengan LJK 2 P MANDI
L = lokasi
J = jarak
K = Keterjangkauan
K = Keterkaitan keruangan
M = Morfologi
A = Aglomerasi
N = Nilai guna
D = Diferensiasi Area
I = Interaksi / Interdependensi

2. Aspek Geografi

  • Aspek fisik : aspek kimiawi, biologis, dan astronomis
  • Aspek sosial : berhubungan dengan aktifitas manusia


3. Lingkungan Geografi

  • Lingkungan fisik : udara, tanah, air, dan sinar matahari (abiotik)
  • Lingkungan biologis : tumbuhan, hewan, manusia (biotik)
  • Lingkungan sosial : berkaitan dengan alam maupun manusia


4. Alat Bantu Geografi

  • Tabel : daftar yang berisi kolom dan baris
  • Diagram : gambaran untuk menjelaskan suatu gejala
  • Grafik : lukisan pasang surut nilai / fenomena tertentu
  • Peta : gambaran permukaan bumi dalam bidang datar dengan skala tertentu


Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...