Skip to main content

Teori Pembentukan Bumi

Berikut adalah proses pembentukan bumi dan teori pendukungnya

A. Teori Kontraksi oleh (James Dana dan Eloe de Baumant)
Dikemukakan pertama kali oleh Rene Descrates (1596 - 1650) yang menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin menyusut dan mengerut yang diakibatkan oleh pendinginan sehingga di permukaannya terbentuk relief seperti gunung, lembah, serta dataran.

B. Teori Laurasia - Gondwana oleh Edward Suess
Teori yang dikemukakan oleh Edward Suess ini menyatakan bahwa dulu bumi terbagi menjadi dua daratan besar yaitu Benua Laurasia dan Benua Gondwana yang dipisahkan oleh Samudera Tethys. Pada tahun 1912, teori ini dilanjutkan oleh Alfred Wegener dalam teorinya yang terkenal, yaitu teori apungan benua / teori pergeseran / continental driff theory.

Adapun Benua Gondwana adalah yang nantinya menjadi Benua Afrika, Amerika Selatan, Antartika, Australia. Sedangkan Benua Laurasia ini terdiri dari Benua Asia, Eropa, dan Amerika Utara.


C. Teori Pergeseran Benua / Apungan Benua / Continental Drift
Menurut Wegener, permukaan bumi ini awalanya hanya ada satu benua besar, yaitu yang dinamakan dengan Benua Pangea. Namun dengan adanya tenaga tektonik atau arus konveksi membuat benua Pange terpisah menjadi dua yaitu, Laurasia yang berada di bagian utara dan Gondwana yang terletak di bagian selatan. Lama kelamaan benua tersebut bergerak dan menjadi benua - benua seperti sekarang ini.

Bukti teori apungan benua ini adalah sebagai berikut :

  • Pantai di bagian timur Amerika Selatan dan pantai bagian barat Afrika terlihat memiliki potongan yang cocok satu sama lain.
  • Batuan yang terdapat di Amerika Selatan dan Afrika memiliki jenis batuan dan umur sama.
  • Struktur batuan induk di tepi lautan Atlantik di Afrika, Eropa, Amerika Utara mempunyai potongan dengan bentuk yang cocok satu sama lainnya
  • Ditemukannya deposit batu bara di daerah sedang hingga dingin
  • Greenland bergerak menjauhi Eropa
  • Formasi batuan di Sierra Leone sampai Tanjung Selatan sama dengan yang terdapat di pantai timur Benua Amerika.


D. Teori Lempeng Tektonik yang dikemukakan oleh Mc. Kenzie dan R. Parker
Adalah teori lanjutan dari teori pergeseran benua. Dalam teori ini menjelaskan bahwa bumi terbentuk dari kerak benua dan kerak samudera, serta lapisan batuan teratas dari mantel bumi. Lapisan kerak samudera, kerak benua, dan lapisan teratas mantel bumi disebut dengan lapisan litosfer. Di lapisan bawah dari litosfer terdapat lapisan batuan yang dinamakan astenosfer. Suhu dan tekanan astenosfer ini sangatlah tinggi sehingga mengakibatkan lapisan batuan tersebut dapat bergerak dan memengaruhi lapisan di atasnya yaitu litosfer. Pergerakan - pergerakan pada lapisan litosfer menyebabkan terbentuknya permukaan bumi seperti sekarang.

Adapun lempeng yang ada di permukaan bumi ini adalah :

  • Lempeng Eurasia yang terdiri dari Asia termasuk indonesia, Eropa. (Ini lempeng terbesar)
  • Lempeng Indo-Australia, yaitu lautan India. Subkontinen India dan Australia bagian barat.
  • Lempeng Pasifik adalah seluruh lempeng di lautan Pasifik
  • Lempeng Amerika yang terdiri dari Amerika utara, Amerika Selatan dan setengah bagian barat lautan Atlantik
  • Lempeng Antartika yang terdiri dari Kontinen Antartika dan lempeng lautan Antartika
  • Lempeng Afrika yang terdiri dari Afrika, setengah bagian lautan Atlantik dan bagian barat lautan Hindia



Batas - batas lempeng tektonik

1. Batas Konvergen (menabrak / menumbuk)
Adalah tabrakan antar lempeng yang memusat, contohnya adalah subduksi yaitu tabrakan antar lempeng yang salah satu lempeng menghujam ke bawah dan membentuk palung.
Batas konvergen menyebabkan terjadinya :

  • Terbentuknya gunung api di samudera
  • Rantai pegunungan aktif di permukaan lempeng benua
  • Hancurnya lempeng karena pergesekan antar lempeng
  • Terbentuknya palung laut
  • Pembengkakan tepi lempeng benua yang membentuk deretan pegunungan
  • Sebagai hiposentrum gempa dangkal dan dalam
  • Lempeng dasar samudera menunjam kebawah lempeng benua


2. Batas Divergen yang menyebar / menjauh
Adalah gerakan saling menjauh antar lempeng tektonik, contohnya terjadinya gerakan saling menjauh antara Lempeng Afrika dan Lempeng Amerika bagian selatan. Batas Divergen biasanya ditandai dengan ciri - ciri munculnya pematang tengah samudera (mid oceankc bridge dan pematang tengah samudera yang paling terkenal ini adalah Pematang Tengah Samudera Atlantik Bridge.

Batas Divergen ini menyebabkan terjadinya

  • Aktivitas vulkanisme laut berupa lava basa dan lelehan lava encer
  • Mengakibatkan renggangnya lempeng
  • Terbentuk tanggul dasar samudera disepanjang punggung lempeng


3. Sesar / transform fault / patahan
Adalah pergerakan dua buah lempeng yang arahnya saling bersimpangan dan kemudian akan menimbulkan terjadinya sesar atau patahan, yaitu gerakan yang saling bergesekan (berlawanan arah) antar lempeng tektonik.

Kepulauan Indonesia adalah hasil dari gerakan tiga lempeng tektonik yaitu :

  • Lempeng Eurasia
  • Lempeng Indo-Australia
  • Lempeng Pasifik



E. Teori Konveksi
Dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Henry H. Hess yang dikembangkan lanjuy oleh Robert Diez. Di dalam bumi, yang masih dalam keadaan panas dan berpijar, terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi kemudian membeku dan membentuk batuan. Hal ini menyebabkan kondisi permukaan bumi tidak rata.


Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b