Skip to main content

Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina)


Sungai Hoang Ho jika banjir maka warna lumpurnya akan berwarna kuning, itulah sebabnya mengapa sungai tersebut disebut atau dipanggil menjadi Sungai Kuning. Penelitian yang dilakukan Prof. Davidson Black juga memastikan bahwa kebudayaan kuno Cina di Lembah Sungai Hoang Ho penduduknya atau manusia yang ditemukan di Gua Chau Kuo Tien, yaitu adalah Sinathropus pekinensis.

Kesimpulan dari hasil penelitian. Prof. Davidson Black adalah.
a. pendukung kebudayaan lembah Hoang-Ho adalah manusia jenis Sinanthropus pekinensis (manusia kera asal Cina);
b. ditemukannya sebuah barang tembikar berupa cambung yang berkaki pejal (ting), cambung berongga (li), dan penemuan jambangan tempat abu suci;
c. mengenal tulisan kuno Cina, yaitu tulisan gambar lambang apa yang ditulis;
d. Penemuan alat pahat seperti kapak pemukul, dan juga alat tulang berupa jepitan rambut dan jarum;
e. orang - orang asli Cina rajin mempelajari astronomi sehingga juga muncul penanggalan

f. kepercayaan yang dianut adalah dengan menyembah banyak dewa, misalnya, dewa hujan, dewa panen, dewa Shangti adalah dewa langit, dan dewa tertinggi yang diwakili oleh Kaisar Cina. Di Cina dikenal ajaran Tao. Ajaran ini adalah ajaran yang di perkenalkan oleh Lao Tse dalam bukunya Tao-te-Ching dan disebut dengan taoisme (artinya semangat keadilan kesejahteraan yang kekal).

Garis besar ajaran Tao adalah
a. adanya suatu kerajaan di langit dan yang menjadi rajanya adalah Dewa Ho Tien penguasa  langit maupun bumi dan mengangkat kaisar Cina, yaitu sebagai wakil dewa di dunia;
b. Ajaran bahwa Cina adalah kerajaan dunia, raja dunia sebagai wakil Ho Tien (atas nama Ho Tien) yang menguasai bumi dan bergelar Huang Ti. Raja Cina harus memiliki li (yaitu tindakan yang tepat dan penuh dengan keadilan).

Seorang ahli filsafat dari Cina yang bernama Kung Fu Tse mengajarkan tentang kongfusionisme. Ia adalah seorang ahli pemikir, guru, dan juga negarawan yang ajarannya adalah tentang pemerintahan dan keluarga. Menurut Kung Fu Tse, negara yang baik itu adalah apabila rajanya menjadi raja, menteri menjadi menteri, anak menjadi anak. Intinya, mereka harus menjalankan tugas masing-masing sehingga pemerintahan akan berjalan dengan baik. Jika perbuatan manusia disertai oleh kebajikan (te), akan menimbulkan susunan yang teratur (li), baik di masyarakat negara maupun bagi agama.

Menurut Ahli, J. Toynbee, pemerintahan Cina sudah Kuno dimulai sejak tahun 3000 SM, sebagai raja tertua adalah Huang Ti yang bijaksana. Kebesaran Cina itu tergantung pada kemampuan memanfaatkan sungai Hoang Ho dan Sungai Yang Tse Kiang yang dalam teorinya disebut dengan "Challenge and Response", adalah hukum tantangan
dan jawaban.

Berdasarkan cerita kuno, terdapat tiga zaman raja yaitu adalah Yi Sui Yen, Fu Shi, Shen Nung, serta ada lima kaisar, yaitu Huang Ti, Yao, Shun, Yin, dan Lui Tsu. Sesudah itu Cina diperintah oleh dinasti-dinasti berikut.

a. Dinasti Shang (berkuasa tahun 1766 –1122 SM) 
Dinasti Shang adalah dinasti yang paling tua sebagai penumbuh dinasti dan peletak dasar peradaban Cina Kuno. Dinasti ini adalah dinasti yang mampu membudidayakan Sungai Hoang Ho dengan membangun tanggul sehingga rakyat Cina hidup dengan tenang dan sejahtera dengan memanfaatkan sungai tersebut. Rakyatnya hidup dengan cara bercocok tanam dan beternak. Mereka sudah mengenal tulisan kuno piktograf yang aksaranya disebut sebagai Honji. Mereka menyembah Dewa Shang Ti. Mereka sudah mengenal ilmu astronomi dan menentukan penanggalan.

b. Dinasti Chou (berkuasa tahun 1122 – 255 SM) 
Dinasti Chou adalah dinasti yang didirikan oleh Pangeran Wu Wang dengan pusat pemerintahan terletak dan berlokasi di Provinsi Shensi. Sebagai balas jasa, kepada para penguasanya diberikan tanah yang kemudian lahirlah sistem feodal. Peristiwa yang penting adalah munculnya ahli pemikir, seperti adanya Lao Tse, Kung Fu Tze, dan Meng Tze, serta Chung Tze.

c. Dinasti Chin (255 SM – 205 SM) 
Dinasti Chin adalah dinasti yang nasa pemerintahannya di Cina yang paling mencapai kejayaan, yaitu pada masa Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya, dinasti ini menjadi berhasil menguasai Kerajaan Chou, Wei, dan Han sehingga wilayah Cina dipersatukan di bawah kekuasaannya.
Jasa-jasanya adalah sebagai berikut.
1) wilayah Cina dipersatukan dan diperintah oleh satu raja.
2) Feodalisme kemudian dibubarkan.
3) Dibangunnya Tembok Besar Cina yang panjangnya mencapai 3.000 km, lebarnya 8 m, dan tingginya adalag 16 m. Tembok ini berfungsi dalan membendung serangan bangsa Syiung Nu.
4) Wilayah Cina dalam menjadi 36 provinsi.

d. Dinasti Han (berdiri pada tahun 202 – 211 M) 
Pendirinya adalah Liu Pang, pada masanya, kaisar yang terkenal adalah Han Wu Ti. Pada masa pemerintahannya itu terdapat banyak kemajuan-kemajuan, antara lain,
1) meluaskan wilayah kekuasaan ke Korea,
2) ajaran Kung Fu Tze kemudian dijadikan dasar pemerintahan,
3) memajukan berbagai perdagangan,
4) orang Cina dapat membuat kertas dari kulit kayu yang disebut dengan tsa’ilun, dan
5) adanya agama Buddha yang mulai masuk Cina.

e. Dinasti Sui (berkuasa pada 589 – 618 M) 
Dinasti Sui ini mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Sui Yang Ti dengan cara menundukkan dinasti Han serta menaklukan Syiung Nu, yaitu suku liar yang berasal dari Utara yang selalu mengganggu Cina.
Usahanya yang dilakukan, antara lain,
1) meluaskan wilayah Cina,
2) penbangunan istana kerajaan,
3) adanya ujian penyaringan bagi pegawai, dan
4) membangun saluran kaisar yang berguna untuk memperlancar perdagangan.

f. Dinasti T'ang (berkuasa selama 618 – 906 M)
Masa pemerintahan dinasti T'ang adalah masa penting bagi pertumbuhan Cina. Pada masa  inilah mulai muncul adanya hubungan dengan Indonesia. Sedangkan masa pemerintahan yang besar adalah pada saat masa Tang Tai Sung. Keberhasilannya adalah
1) wilayah Cina meluas sampai ke luar Cina, seperti Tonkin, Kampuchea, Annam, dan Persia;
2) kesenian semakin maju pesat dengan tokoh Li Tai Po, dan Tu Fu, serta Weng Wei, yang hasilnya adalah guci, belanga, dan adanya jambangan;
3) sistem pemerintahannya desentralisasi dan juga dibangunnya pagoda;
4) dikeluarkannya suatu undang-undang yang dapat mengatur masalah pembagian tanah.

g. Dinasti Sung (berkuasa 960 – 1279 M) 
Dinasti Sung memerintah Cina di bawah kaisar Sung Tai Tsu dimana pada saat masa pemerintahanya, ilmu pengetahuan semakin maju pesat. Usaha-usahanya adalah
1) mendirikan bangunan museum;
2) mengekspor porselin ke Negara Jepang, Korea, India, Afrika, Persia, dan Eropa;
3) menggunakan tulisan huruf piktograf dengan gambar lambang tertentu;
4) adanya pengetahuan astronomi yang digunakan dalam menentukan penanggalan berdasarkan bulan dan matahari.

h. Dinasti Mongol (berkuasa pada 1279 – 1294 M) 
Orang Mongol pada saat itu berhasil menguasai Cina di bawah Genghis Khan yang memusatkan ibu kotanya di Kambaluk (Peking).

Di tahun 1227, Genghis Khan wafat dan digantikan Ogodai yang kenudian memperluas wilayah ke Hongaria, Polandia, Rusia, dan Siberia.

Pada tahun 1260, Kublai Khan menggantikan kekuasaannya dan kemudian mendirikan pemerintahan yang  disebut dengan dinasti Yuan. Pada masa pemerintahannya, ia menyuruh utusan ke Singasari agar meminta pengakuan dari Raja Kertanegara, tetapi malah ditolak. Akibatnya,  tahun 1293 Cina mengerahkan tentara ke Singasari untuk menaklukannya.

i. Dinasti Ming (berkuasa pada 1368 – 1642 M) 
Setelah berhasil mengalahkan dinasti Mongol yang ada di Cina, Chu Yuang Chang memerintah dengan menyusun persatuan Cina di bawah Dinasti Ming. Ia yang kemudian digantikan oleh puteranya, adalah Yung Lo yang dimana pada masa ini Cina mengadakan hubungan dagang dengan kerajaan Majapahit sehingga terdapat hubungan yang damai antara kedua negara tersebut. Seni bangunannya sangat maju dengan dibangunnya bangunan pagoda. Pada masa pemerintahan Yung Lo kemudian datanglah Portugis.

(Pada 1516), orang Belanda, dan Inggris untuk mengadakan hubungan perdagangan. Kemudian Dinasti Ming mengalami keruntuhan disebabkan oleh adanya serangan dari angsa Manchu yang akhirnya berkuasa di Cina.

j. Dinasti Manchu 
Dinasti ini adalah dinasti yang berasal dari Manchuria yang datang dan berkuasa di Cina. Dinasti ini diperintah oleh kaisar yang kurang pandai dan kemudian malah menggugah kesadaran bangsa Cina untuk berjuang bagi bangsanya dengan adanya Revolusi
Cina pada tahun 10 Oktober 1911 yang dikenal dengan sebutan Revolusi Wucang Day. Hasilnya adalah pada tanggal 1 Januari 1912 Cina lahir sebagai suatu negara berbentuk republik dengan Presidennya adalah Sun Yat Sen.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...