Pada air yang mengandung ion Ca2+ ataupun Mg2+ dalam jumlah yang cukup banyak disebut air sadah.
Bila kita masuk dalam sebuah gua di daerah berkapur, maka kita akan menjumpai dan melihat stalaktit dan stalagmit. Bagaimanakah terjadinya stalaktit dan stalagmit itu?
Pernahkah kamu merebus air dalam ketel yang sudah lama digunakan? Lalu, apa yang dapat kamu amati di dalam dasar ketel? Semua peristiwa tersebut ada kaitannya dengan yang namanya air sadah.
Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya adalah CaCl2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber airnya. Pada air yang mengandung ion Ca2+ ataupun Mg2+ dalam jumlah yang cukup banyak, dapat disebut dengan air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa masalah diantaranya adalah sulit untuk mengeluarkan buih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun, akan menimbulkan kerak pada ketel apabila direbus karena air sadah mengendapkan sabun menjadi scum dan mengendapkan CaCO3 apabila dipanaskan. Air yang hanya sedikit atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut dengan air lunak.
Air sadah terutama disebabkan oleh adanya Ca(HCO3)2 yang terlarut di dalam air. Ion kalsium dan bikarbonat, antara lain berasal dari proses pelarutan batu kapur CaCO3 dalam lapisan tanah oleh air hujan yang mengandung sedikit zat asam.
Air yang menetes di dalam gua itu mengandung Ca(HCO3)2 yang terlarut dan CaCO3 yang tidak larut. Pada CaCO3 yang tertinggal di langit-langit gua semakin bertambah panjang dan akan membentuk stalaktit dan air yang menetes membawa CaCO3 yang semakin menumpuk di dasar gua makin tinggi akan membentuk stalagmit. Air yang terus mengalir mengandung Ca(HCO3)2 terlarut adalah air sadah. Untuk mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan dengan penambahan tetesan air sabun terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa. Air sadah membutuhkan lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun saja untuk membentuk busa.
Macam Kesadahan Air
Kesadahan yang ada pada air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
a. Kesadahan Sementara
Air sadah disebut memiliki kesadahan sementara apabila kesadahannya dapat hilang dengan dididihkan. Kesadahan sementara itu disebabkan karena garam garam bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 dan magnesiumbikarbonat Mg(HCO3)2. Ion Ca2+ dan Mg2+ dari senyawa tersebut akan mengendap sebagai CaCO3 jika air sadah dididihkan.
b. Kesadahan Tetap
Pada air yang memiliki kesadahan tetap, kesadahannya itu tidak hilang meskipun dididihkan. Kesadahan tetap disebabkan oleh garam-garam kalsium dan magnesium selain bikarbonat.
Bila kita masuk dalam sebuah gua di daerah berkapur, maka kita akan menjumpai dan melihat stalaktit dan stalagmit. Bagaimanakah terjadinya stalaktit dan stalagmit itu?
Pernahkah kamu merebus air dalam ketel yang sudah lama digunakan? Lalu, apa yang dapat kamu amati di dalam dasar ketel? Semua peristiwa tersebut ada kaitannya dengan yang namanya air sadah.
Di dalam air seringkali terkandung mineral yang terlarut, misalnya adalah CaCl2, CaSO4, Ca(HCO3)2, MgSO4, Mg(HCO3)2 dan lain-lain tergantung dari sumber airnya. Pada air yang mengandung ion Ca2+ ataupun Mg2+ dalam jumlah yang cukup banyak, dapat disebut dengan air sadah. Penggunaan air sadah ini menimbulkan beberapa masalah diantaranya adalah sulit untuk mengeluarkan buih bila digunakan untuk mencuci dengan sabun, akan menimbulkan kerak pada ketel apabila direbus karena air sadah mengendapkan sabun menjadi scum dan mengendapkan CaCO3 apabila dipanaskan. Air yang hanya sedikit atau tidak mengandung ion Ca2+ atau Mg2+ disebut dengan air lunak.
Air sadah terutama disebabkan oleh adanya Ca(HCO3)2 yang terlarut di dalam air. Ion kalsium dan bikarbonat, antara lain berasal dari proses pelarutan batu kapur CaCO3 dalam lapisan tanah oleh air hujan yang mengandung sedikit zat asam.
Air yang menetes di dalam gua itu mengandung Ca(HCO3)2 yang terlarut dan CaCO3 yang tidak larut. Pada CaCO3 yang tertinggal di langit-langit gua semakin bertambah panjang dan akan membentuk stalaktit dan air yang menetes membawa CaCO3 yang semakin menumpuk di dasar gua makin tinggi akan membentuk stalagmit. Air yang terus mengalir mengandung Ca(HCO3)2 terlarut adalah air sadah. Untuk mengetahui kesadahan suatu air dapat dilakukan dengan penambahan tetesan air sabun terhadap suatu contoh sampel air sampai terbentuk busa. Air sadah membutuhkan lebih banyak air sabun untuk membentuk busa, sedangkan air lunak hanya membutuhkan sedikit air sabun saja untuk membentuk busa.
Macam Kesadahan Air
Kesadahan yang ada pada air dapat dibedakan menjadi kesadahan sementara dan kesadahan tetap.
a. Kesadahan Sementara
Air sadah disebut memiliki kesadahan sementara apabila kesadahannya dapat hilang dengan dididihkan. Kesadahan sementara itu disebabkan karena garam garam bikarbonat yaitu kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 dan magnesiumbikarbonat Mg(HCO3)2. Ion Ca2+ dan Mg2+ dari senyawa tersebut akan mengendap sebagai CaCO3 jika air sadah dididihkan.
b. Kesadahan Tetap
Pada air yang memiliki kesadahan tetap, kesadahannya itu tidak hilang meskipun dididihkan. Kesadahan tetap disebabkan oleh garam-garam kalsium dan magnesium selain bikarbonat.
Comments
Post a Comment