Skip to main content

Apa itu Tari Tunggal?

Berikut penjelasan lengkap tentang tari tunggal beserta contoh - contohnya..

Bentuk penyajian tari tunggal adalah tarian yang isinya mengisahkan seorang tokoh dan nama tariannya pun dari nama seorang tokohnya itu atau julukannya, contohnya seperti tokoh Srikandi, Arjuna dan sebagainya.

Tari Tunggal adalah suatu tarian yang dilakukan oleh seorang penari. Gerakannya juga mencapai tingkat kerumitan tertinggi apabila dibandingkan dengan bentuk tari lainnya.

Tari Tunggal merupakan perwujudan koreografi yang khas dan ditarikan oleh seorang penari. Tingkat kerumitan pengungkapannya yang relatif lebih tinggi dibandingkan bentuk tari
lainnya. Ini karena dilakukan oleh satu orang penari, sehingga nilai-nilai estetik pada tarian yang dilakukannya bertumpu hanya kepada seorang penari saja. Demikian juga untuk tatanan pada gerak tari tunggal memiliki tingkat kesulitan yang juga lebih tinggi, sangat sulit untuk dilakukan secara rampak berkelompok.

Daya tarik dan kelebihan tari Tunggal adalah daya tarik personalnya yang dimunculkan oleh koreografer dan juga kepiawaian penarinya.

Koreografi dan si penarinya akan menjadi satu-satunya fokus perhatian, baik bagi pemusik yang mengiringi ataupun para penonton yang menyaksikan.

Kekhususan lainnya dari tari ini adalah keleluasaan wilayah gerak penari yang bisa diolah sendiri berdasarkan karena kepekaan penarinya, sebagai contohnya dalam mengolah ruang (maju-mundur, berputar dan sebagainya), mengatur waktu atau tempo musik (mengolah iramanya, cepat lambat), mengatur tenaga (kuat-lemah) dan olah rasa/ekspresi (memaknai gerak, tema dan mengintepretasikan isi tari).

Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk penyajian dari Tari Tunggal :


a. Tari Golek (Yogyakarta)

Tari Golek ini adalah tari yang ditarikan oleh seorang remaja puteri. Pengertian remaja puteri adalah wanita yang belum pernah menikah, berumur antara 12 tahun hingga 21 tahun.


b. Tari Ngremo (Surabaya)

Tari Ngremo adalah tari yang berasal dari tari upacara untuk menghormati tamu agung ataupun tamu penting dalam sebuah pesta. Tarian ini biasa ditarikan oleh seorang penari laki - laki, dalam perkembangannya tari Ngremo dapat ditarikan beberapa penari pria atupun penari remaja gadis.


c. Tari Klana Alus (Yogyakarta)

Tari Klana Alus adalah tari klasik gaya Yogyakarta yang berasal dari kraton Yogyakarta. Pada mulanya tarian ini hanyalah digelar/eksis dan dipelajari di lingkungan istana saja.

Namun, eksistensi puncak perkembangan tari klasik muncul pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII tahun 1992 Dalam perkembangannya iti tari klasik yang semula hanya digelar/eksis di dalam istana saja kemudian mulai dikenal dan dikembangkan di luar istana dengan hadirnya sebuah organisasi kesenian yang bernama Kridho Bekso Wiromo. Setelah berdirinya organisasi seni yang ada di luar tembok istana, maka atas ijin Sri Sultan Hamengku Buwono VII, tari klasik ini diperkenankan diajarkan serta dikembangkan diluar tembok istana.


d. Tari Gambyong

Menurut tradisi lisan, nama Tari Gambyong bermula dari nama seorang dukun wanita yang dengan nama Nyi Lurah Gambyong.

Dukun itu bisa  mengobati orang sakit atau pasiennya dengan cara menari, dan dari dukun wanita ini yang kemudian menjadi asal mula berkembangnya sebuah tarian yang menjadi tarian Gambyong.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...