Danau adalah termasuk daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis yang disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut dengan daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan pada temperatur yang drastis atau disebut termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin yang ada di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan hanya tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari
tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dapat dibagi menjadi 4 jenis daerah adalah sebagai berikut.
1) Daerah litoral
Daerah ini adalah daerah yang dangkal. Cahaya matahari bisa menembus dengan optimal. Komunitas organisme disana sangat beragam termasuk jenis jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), ada berbagai siput dan remis, crustacea, ikan, amfibi, serangga, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan hewan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di area danau.
2) Daerah limnetik
Daerah ini adalah daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih bisa ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai organisme, di antaranya ada fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian besar juga termasuk Rotifera dan udang.
3) Daerah profundal
Daerah ini adalah daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Pada daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
4) Daerah bentik
Pada daerah ini adalah daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
Danau juga bisa dikelompokkan berdasarkan produksi materi
organiknya, yaitu ada dua jenis adalah berikut.
1) Danau oligotropik
Oligotropik adalah sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton yang ada di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, dihuni oleh sedikit organisme, airnya jernih sekali, dan pada dasar air banyak ada oksigen sepanjang tahun.
2) Danau eutropik
Eutropik ini adalah sebutan untuk danau dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena jumlah fitoplankton sangat produktif. Ciri cirinya adalah airnya yang keruh, terdapat ada bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dapat dibagi menjadi 4 jenis daerah adalah sebagai berikut.
1) Daerah litoral
Daerah ini adalah daerah yang dangkal. Cahaya matahari bisa menembus dengan optimal. Komunitas organisme disana sangat beragam termasuk jenis jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), ada berbagai siput dan remis, crustacea, ikan, amfibi, serangga, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan hewan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di area danau.
2) Daerah limnetik
Daerah ini adalah daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih bisa ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai organisme, di antaranya ada fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian besar juga termasuk Rotifera dan udang.
3) Daerah profundal
Daerah ini adalah daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Pada daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
4) Daerah bentik
Pada daerah ini adalah daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
Danau juga bisa dikelompokkan berdasarkan produksi materi
organiknya, yaitu ada dua jenis adalah berikut.
1) Danau oligotropik
Oligotropik adalah sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton yang ada di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, dihuni oleh sedikit organisme, airnya jernih sekali, dan pada dasar air banyak ada oksigen sepanjang tahun.
2) Danau eutropik
Eutropik ini adalah sebutan untuk danau dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena jumlah fitoplankton sangat produktif. Ciri cirinya adalah airnya yang keruh, terdapat ada bermacam-macam organisme, dan
oksigen terdapat di daerah profundal.
Comments
Post a Comment