Tari rakyat adalah tarian yang sering ditarikan oleh rakyat umum yang bertujuan untuk ritual upacara atau hanya untuk hiburan semata.
Tari-tarian rakyat yang ada di Indonesia sebenarnya masih bertumpu pada unsur primitif, seperti contohnya tarian Sang Hyang dari Bali, Kuda Kepang Jawa, dan sebagainya. Tari rakyat ini sering berfungsi sebagai tari upacara atau kelengkapan sosial dan juga yang menjadi hiburan dalam kehidupan masyarakat. Ada sebagian tari rakyat yang penyajiannya adalah langsung terkait dengan upacara ritual.
Tari rakyat ini lebih menekankan pada nilai-nilai
kebersamaan dan kepemilikannya secara kolektif. Budaya kerakyatan sangat kuat peran dan fungsinya pada lingkungan masyarakat agraris dan juga untuk masyarakat pesisir.
Pada perkembangan berikutnya tari rakyat bisa pula dijadikan dan dilakukan untuk dua kepentingan. Pertama adalah sebagai hiburan pada acara pesta atau upacara-upacara sosial masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh tari rakyat :
(1) Tari Kuda Kepang (Yogyakarta)
Kuda Kepang atau kuda lumping adalah jenis tarian yang kudanya terbuat bambu yang dianyam. Tarian rakyat ini dilakukan oleh laki-laki atau perempuan yang menunggang kuda-kudaan pipih yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat. Tungkai-tungkai penari sendiri dapat menciptakan ilusi dari gerakan seekor kuda. Pertunjukan ini dikenal dengan kuda lumping di Jawa Barat, jathilan di Yogyakarta. Seorang penunggang kuda akan diiringi oleh beberapa pemusik dan seorang yang bertopeng atau tanpa menggunakan topeng dengan sepucuk cambuk, serta melakukan perjalanan sepanjang kota dan berhenti di sebuah sudut jalan untuk melakukan sebuah pertunjukan. Pada sebuah jathilan di Yogyakarta telah dilengkapi dengan empat buah topeng, dengan menampilkan seorang pelawak yang mengenakan topeng separo muka warna putih, seorang pria dengan memakai topeng hitam, seorang laki-laki liar yang berwajah merah, dan seorang perempuan bertopeng kuning.
2. Tari Reyog (Jawa Timur)
Tari Reyog adalah kesenian tari yang berkembang di daerah Ponorogo terdiri dari pemain reyog,kuda kepang, bujangganong, klana sewandono, thetek melek, pentul dan juga tembem. Cerita yang dibawakannya adalah siklus cerita Panji. Panji yang dalam banyak hal adalah Arjuna Jawa Timur, adalah seorang pangeran mulia yang ideal, yang tak terkalahkan di medan pertempuran serta yang tak bisa dibendung dalam bercinta. Bercerita juga perjuangan dari Arjuna untuk berhubungan dengan kesejahteraan Pandawa serta kejayaan atau pengelolaan ketertiban dunia.
3) Tari Tayub (Yogyakarta)
Adalah tarian yang diawali dengan orang tua atau sesepuh desa yang melakukan tarian dan dilanjutkan dengan penari wanita (ledek) dan penabuhnya. Ledek menari dengan posisi yang lebih tertutup dari pada penari (pengibing). Tari Tayub yang adalah tarian rakyat yanh biasanya berkaitan dengan kesuburan tanaman padi. Arti ritual kehadiran dari penari Tayub ini dapat diamati pada beberapa contoh pertunjukan tari Tayub.
Pada awal pertunjukkan, penari Tayub akan meletakkan seuntai tangkai padi di perangkat musik yang memainkan alat musik gendhing Sri Boyong. Hal ini menandakan bahwa upacara yang mengagungkan sosok dewi Padi yaitu dewi Sri.
(4) Tari Angguk
Tari Angguk adalah tarian rakyat yang berasal dari kabupaten Kulonprogo propinsi DIY. Tarian rakyat ini bernafaskan agama Islami dan ditarikan oleh para penari perempuan.
(5) Tari Mitis
Tari mitis adalah tari yang melambangkan tari kesuburan, yang terdapat di daerah pedalaman Kalimantan Timur. Tarian ini termasuk tarian rakyat.
(6) Tari Topeng
(7) Tari Dolalak
(8) Tari Lengger
(9) Tarian Sang Hyang
Tari-tarian rakyat yang ada di Indonesia sebenarnya masih bertumpu pada unsur primitif, seperti contohnya tarian Sang Hyang dari Bali, Kuda Kepang Jawa, dan sebagainya. Tari rakyat ini sering berfungsi sebagai tari upacara atau kelengkapan sosial dan juga yang menjadi hiburan dalam kehidupan masyarakat. Ada sebagian tari rakyat yang penyajiannya adalah langsung terkait dengan upacara ritual.
Tari rakyat ini lebih menekankan pada nilai-nilai
kebersamaan dan kepemilikannya secara kolektif. Budaya kerakyatan sangat kuat peran dan fungsinya pada lingkungan masyarakat agraris dan juga untuk masyarakat pesisir.
Pada perkembangan berikutnya tari rakyat bisa pula dijadikan dan dilakukan untuk dua kepentingan. Pertama adalah sebagai hiburan pada acara pesta atau upacara-upacara sosial masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh tari rakyat :
(1) Tari Kuda Kepang (Yogyakarta)
Kuda Kepang atau kuda lumping adalah jenis tarian yang kudanya terbuat bambu yang dianyam. Tarian rakyat ini dilakukan oleh laki-laki atau perempuan yang menunggang kuda-kudaan pipih yang terbuat dari anyaman bambu dan dicat. Tungkai-tungkai penari sendiri dapat menciptakan ilusi dari gerakan seekor kuda. Pertunjukan ini dikenal dengan kuda lumping di Jawa Barat, jathilan di Yogyakarta. Seorang penunggang kuda akan diiringi oleh beberapa pemusik dan seorang yang bertopeng atau tanpa menggunakan topeng dengan sepucuk cambuk, serta melakukan perjalanan sepanjang kota dan berhenti di sebuah sudut jalan untuk melakukan sebuah pertunjukan. Pada sebuah jathilan di Yogyakarta telah dilengkapi dengan empat buah topeng, dengan menampilkan seorang pelawak yang mengenakan topeng separo muka warna putih, seorang pria dengan memakai topeng hitam, seorang laki-laki liar yang berwajah merah, dan seorang perempuan bertopeng kuning.
2. Tari Reyog (Jawa Timur)
Tari Reyog adalah kesenian tari yang berkembang di daerah Ponorogo terdiri dari pemain reyog,kuda kepang, bujangganong, klana sewandono, thetek melek, pentul dan juga tembem. Cerita yang dibawakannya adalah siklus cerita Panji. Panji yang dalam banyak hal adalah Arjuna Jawa Timur, adalah seorang pangeran mulia yang ideal, yang tak terkalahkan di medan pertempuran serta yang tak bisa dibendung dalam bercinta. Bercerita juga perjuangan dari Arjuna untuk berhubungan dengan kesejahteraan Pandawa serta kejayaan atau pengelolaan ketertiban dunia.
3) Tari Tayub (Yogyakarta)
Adalah tarian yang diawali dengan orang tua atau sesepuh desa yang melakukan tarian dan dilanjutkan dengan penari wanita (ledek) dan penabuhnya. Ledek menari dengan posisi yang lebih tertutup dari pada penari (pengibing). Tari Tayub yang adalah tarian rakyat yanh biasanya berkaitan dengan kesuburan tanaman padi. Arti ritual kehadiran dari penari Tayub ini dapat diamati pada beberapa contoh pertunjukan tari Tayub.
Pada awal pertunjukkan, penari Tayub akan meletakkan seuntai tangkai padi di perangkat musik yang memainkan alat musik gendhing Sri Boyong. Hal ini menandakan bahwa upacara yang mengagungkan sosok dewi Padi yaitu dewi Sri.
(4) Tari Angguk
Tari Angguk adalah tarian rakyat yang berasal dari kabupaten Kulonprogo propinsi DIY. Tarian rakyat ini bernafaskan agama Islami dan ditarikan oleh para penari perempuan.
(5) Tari Mitis
Tari mitis adalah tari yang melambangkan tari kesuburan, yang terdapat di daerah pedalaman Kalimantan Timur. Tarian ini termasuk tarian rakyat.
(6) Tari Topeng
Tari topeng termasuk jenis tarian rakyat yang semakin berkembang dan digunakan untuk berbagai acara di pedesaan
(7) Tari Dolalak
Tari Dolalak ini adalah tarian khas kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang hanya ditarikan oleh perempuan. Pada awalnya tarian ini termasuk tarian yang kurang sopan, tetapi lambat laun gerakan dan pakaiannya mulai di modifikasi menjadi lebih sopan.
(8) Tari Lengger
Tari Lengger biasa dipertunjukkan sebagai hiburan masyarakat pada acara - acara tertentu
(9) Tarian Sang Hyang
Tari Sang Hyang ini berasal dari Bali,
yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi untuk tarian penolak bala atau serangan dari wabah penyakit
Comments
Post a Comment