Skip to main content

Minggu Sore di GSP UGM


Seperti apakah keadaan GSP (Graha Sabha Pramana) Gedung serba guna Universitas Gadjah Mada ini pada hari Minggu sore?

Jika kalian melihatnya akan merasa senang. Pada sore hari di GSP ini ternyata banyak para muda mudi yang melakukan berbagai kegiatan olahraga. Ada yang bermain badminton/bulutangkis, ada yang bermain bola, tetapi mayoritasnya adalah mereka yang jogging. Mereka jogging mengelilingi gedung GSP. Ada yang jalan, lari - lari dan ada juga yang keliling naik sepeda.


Banyak banget lho kegiatan - kegiatan yang dilakukan anak - anak muda di gsp di hari Minggu ini. Saya sebutkan satu - satu ya.
-sekedar kumpul bersama
-latihan dance
-badminton
-bermain bola di lapangan gsp
-joging
-duduk - duduk santai di area gsp menikmati indahnya sore atau melihat orang - orang yang sedang main bola atau yang sedang lari - lari. Kalau sore hari jarang, bahkan sering tidak ada yang menjajakan minuman. Biasanya kalau pagi hari di hari minggu pasti banyak  mahasiswa yang menjajakan minuman. Nanti uangnya digunakan untuk danus suatu kegiatan acara ukm atau lainnya.



Ketika tiba di GSP, jika kita melihat di lapangan gsp maka akan ada yang bermain bola disana. Lumayan buat hiburan kalau kita sedang duduk - di sekitar lapangan tersebut. Kita bisa menonton mereka yang bermain bola dari depan GSP. Selanjutnya di bagian bawah , lantai 1 gedung gsp, biasanya banyak yang melakukan kegiatan seperti badminton, berkumpul seperti sharing - sharing, dan juga ada yang latihan dance. Di GSP lantai satu juga ada musholanya, jadi tidak perlu khawatir mau shalat dimana.



Jika kita lihat, kenapa GSP ini menjadi tempat olahraga yang asyik dan ramai? Karena di jogja kota, alun-alunnya ramai kendaraan dan pedagang, sehingga sangat mengganggu jika ingin jogging. Kalau di GSP ini lebih segar karena banyak pepohonan besar di pinggir jalan yang membuat sejuk pada sore dan pagi dan sangat cocok untuk berolahraga.

Memang, GSP sudah menjadi ikon kegiatan anak - anak muda, bukan hanya untuk mahasiswa UGM saja, tetapi juga untuk masyarakat jogja.

baca juga :
Food Court, Pusatnya Kuliner Anak UGM

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b