Skip to main content

Sumbing Via Kaliangkrik, Desa Butuh

Sunrise dari pos 4 Gunung Sumbing
Pendakian Gunung Sumbing via Kaliangkrik ini ternyata adalah jalur pendakian Sumbing yang paling cepat karena sudah berada pada lereng Sumbing yang cukup tinggi. Untuk menuju basecamp ini harus melalui jalan menanjak melewati rumah - rumah penduduk dan sebaiknya hati - hati.

Dengan melalui pendakian Kaliangkrik yang terletak di desa Butuh, Kabupaten Magelang ini bisa sampai ke puncak sejati Sumbing yaitu puncak garuda yang ada tumpukan batunya.

Saya dan teman - teman nge-camp di pos 4 dengan cirikhas ada satu pohon agak besar yang biasa disebut pos pohon tunggal. Tapi ngecamp di pos 4 ini agak miring tanahnya, sehingga usahakan untuk tempat tidur, letakkan kepala di bagian atas. Dengan begitu, pintu tenda ada di bagian bawah.
Pos 4  ini menjadi tempat favorit sunrise para pendaki. Disini kita bisa melihat gunung lain seperti merapi, merbabu.

Dari jalur pendakian via Kaliangkrik kita bisa menuju 3 puncak sekaligus, yaitu puncak Kaliangkrik, Kawah Sumbing, dan Rajawali puncak tertinggi Sumbing 3371 mdpl. Oh iya, ditambah satu lagi yaitu segara wedi. 
Untuk menju puncak, kurang lebih 1 jam berjalan dari pos 4 sampai menemui pertigaan.  Jika lurus akan menuju  ke puncak Kaliangkrik sedangkan jalan menurun terjal ke bawah akan menuju  ke puncak kawah dan Puncak Rajawali. Untuk menuju puncak rajawali akan memakan waktu sekitar 1 jam dari pertigaan tadi. Persiapkan masker dan penutup kepala terutama para pendaki cantik, agar panas matahari tidak membakar kulit wajah kalian. Jika kulit kalian terbakar maka akan terasa  setelah sampai dirumah.

Sebelum ke puncak Rajawali, kami menikmati indahnya sunrise dari pos 4. Kami menempatkan tenda di sebelah kanan atas jalur pendakian dari arah bawah. Banyak bendera berkibaran yang dibawa oleh para pendaki dalam rangka memperingati 17 Agustus. Sangat mengharukan, juga dicampuri perasaan bahagia.

Terlihat banyak camp karena bertepatan
 tanggal 17 Agustus.
Dari Puncak Rajawali terlihat Gunung Sindoro
Untuk menuju puncak sejati sendiri, dari atas puncak pendakian kita harus turun memasuki sabana di dekat kawah sumbing. Sabana ini membentang sangat luas didalam gunung yang diselimuti tebing menjulang tinggi dan terlihat sangat indah. Di dekat kawah sumbing ada makam. Dibawahnya kawah sumbing ada semacam pasir putih yang cukup luas dipanggil "segara wedi". Dari sabana kita lurus terus dan mencari jalan pendakian ke puncak Rajawali, sudah ada bekas jalan kecil. Dari puncak Rajawali dengan ketinggian 3371 kita bisa melihat indahnya Gunung Sumbing mulai dari segara wedi, sabana, kawah dan yang terlihat jelas . Di puncak ini ada tumpukan - tumpukan batu. Kita juga bisa melihat Gunung Sindoro sangat jelas.

Akhirnya kami pulang dari pos 4 memakan sekitar waktu 3 jam. Setelah sampai di basecamp kami siap - siap untuk pulang. Pada hari itu pendakian via Butuh cukup ramai, ada yang akan mendaki lagi. Tapi pendakian ini tidak terlalu ramai karena tergolong masih baru. Dan kami juga tidak ditarik biaya pendakian, hanya mengisi registrasi pendakian saja dan juga masih geratis biaya parkir. Kemungkinan akan segera dikenakan tarif.

Untuk menuju pendakian via Butuh Kaliangkrik ini sebaiknya jangan memakai motor matic karena jalannya yang menanjak cukup lama untuk sampai di base camp. Dan ketika pulang juga cukup lama di jalanan menurun tajam.
Kami juga mengalami insiden. Kami kesana menggunakan motor matic. Empat orang, boncengan dengan 2 matic. Ketika turun, setelah melewati jalanan menurun yang cukup lama, motor teman saya tiba - tiba rem depan dan belakang mati ketika di jalan menurun dan dua teman saya langsung melompat kepinggiran jalan. Untung disebelahnya adalah gundukan tanah yang banyak rumputnya sehingga tidak sakit. Begitu juga, untung motornya juga mblusuk di pinggir jalan yang tanahnya empuk berrumput. Motor dan orangnya sama - sama selamat. Kemudian mereka berhati - hati lagi, rim depannya mati beberapa saat dan kemudian berfungsi. Tidak tahu apa penyebabnya, padahal ketika di turunan, motor teman saya tidak dalam keadaan kosong atau loss  dan agak di gas sedikit. Kemungkinan karena terlalu lama ngerem.Kemudian kami pun istirahat makan mie ayam sebentar. Setelah itu kami pulang dan tiba - tiba motor matic yang saya kendarai bersama kakak saya remnya juga mallfungsi, untungnya hanya rem depan saja. Setelah beberapa saat kemudian kembali lagi. Akhirnya kami pun kembali sampai ke rumah dengan selamat dan bahagia, tidak kapok mendaki gunung!!
Tapi sehari setelah mendaki, wajah saya agak sakit karena kulit yang terbakar ketika berada di puncak Sumbing. Untung saja tidak terlalu parah karena saya memakai penutup wajah.

Rute ke Basecamp Butuh, Kaliangkrik, Magelang:

Menggunakan Kendaraan Pribadi:
Dari Alun-alun kota Magelang ambil ke arah Bandongan, pada lampu merah sebelah Masjid Agung Magelang kalian belok kiri dan ikuti petunjuk arah menuju Bandongan. Sampai pertigaan Bandongan ambil jalan lurus ke arah Kaliangkrik. Kalian ikuti saja petunjuk arah pasar Kaliangkrik dan lurus arah Kajoran kemudian ada tugu belok kanan, ikuti arah menuju Curug Lawe. Setelah kira - kira 10 km dari tugu ada pasar belok kanan lurus naik sampai ke Desa Butuh.

Gambar atas :  dari segara pasir
Gambar bawah : sabana ditengah Gunung Sumbing
Menuju Puncak Rajawali
Jika menggunakan transportasi umum:
Dari Jogja atau Semarang naik bus jurusan Magelang kemudian turun di alun-alun kota Magelang. setelah itu kalian naik angkot jurusan ke Kaliangkrik kemudian turun di pasar Kaliangkrik. setelah itu kalian naik ojek menuju dusun Butuh atau dusun Mangli. Kalau saya lewat dusun Butuh bersama teman - teman saya.
Untuk pendakian via Kaliangkrik ini memiliki dua jalur yaitu jalur melalui dusun Butuh dan jalur pendakian melalui dusun Mangli. Kalian bisa mengontak pihak dusun Butuh dengan Kepala Dusun Butuh yaitu Bapak Lilik Setyawan dengan nomor hp 0896 8824 6671. Sedangkan untuk kontak di basecamp Mangli bisa menghubungi mas Halman dengan nomor 0838 7530 1044.

Kalau kalian masih bingung, kalian bisa menggunakan gps via Butuh, Kaliangkrik atau via Mangli, Kaliangkrik.


Baca juga :
Pendakian New Selo Jarang Air
Pemandangan Tersembunyi Bukit Menoreh


Rata - Rata Waktu Sampai Menuju Puncak Rajawali

- Dari Basecamp ke pos 1  sekitar 2 jam
- Pos 1 ke pos 2 sekitar 1 jam
- Pos 2 ke pos 3 sekitar 1 jam
- Pos 3 ke pos 4  sekitar 2 jam
- Pos 4 ke puncak kaliangkrik = 1,5 jam
- Pos 4 ke kawah  = 2 jam
- Pos 4 ke Puncak Rajawali (puncak tertinggi sekitar 2,5 jam

Untuk Tempat nge-Camp
- bisa ngecamp di pos 3 dan pos 4

Sumber Air
- Jalur menuju ke pos 1, 3, 4
Sebaiknya membawa persediaan air sendiri yang cukup untuk mengantisipasi jika sungai atau sumber airnya kering.

Untuk dokumentasi gambar yang lebih banyak, bisa lihat di ig saya @andiakhm atau kakak saya @lukmankhakim16

Atau mau refrensi jalur pendakian lainnya, bowongso, garung, bisa lihat di website viapendaki.blogspot.com
Semoga bermanfaat :D

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...