Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia.
Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan.
Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur.
Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:
gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik.
• Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karena berburu, proses perkawinan, inisiasi, kelahiran, dan panen. Instrumennya sangat sederhana yang hanya terdiri dari tifa, kendang, atau instrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamikanya.
• Tata riasnya hanyalah sangat sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar semisal menggunakan getah sebagai pewarna muka.
• Tari bersifat sakral karena digunakan untuk upacara keagamaan.
• Tarian primitif tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak dari zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga saat itu belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan pada masyarakat masih bergerombol, berpindah -pindah dan juga bercocok tanam.
• Untuk tarian primitif dasar pada geraknya adalah bermaksud dan kehendak hati dan suatu pernyataan kolektif.
• Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambarkan adanya kekuatan.
• Atribut pakaiannya masih menggunakan bulu-buluan dan daun daunan.
• Tarian ini berkembang pada masyarakat yang telah menganut pola tradisi primitif / purba dimana masih berhubungan dengan pemujaan nenek moyang dan juga penyembahan leluhur.
Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan.
Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur.
Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:
gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik.
• Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karena berburu, proses perkawinan, inisiasi, kelahiran, dan panen. Instrumennya sangat sederhana yang hanya terdiri dari tifa, kendang, atau instrumen yang hanya dipukul secara tetap bahkan tanpa memperhatikan dinamikanya.
• Tata riasnya hanyalah sangat sederhana bahkan bisa berakulturasi dengan alam sekitar semisal menggunakan getah sebagai pewarna muka.
• Tari bersifat sakral karena digunakan untuk upacara keagamaan.
• Tarian primitif tumbuh dan berkembang di masyarakat sejak dari zaman prasejarah yaitu zaman sebelum munculnya kerajaan sehingga saat itu belum mempunyai pemimpin secara formal. Kehidupan pada masyarakat masih bergerombol, berpindah -pindah dan juga bercocok tanam.
• Untuk tarian primitif dasar pada geraknya adalah bermaksud dan kehendak hati dan suatu pernyataan kolektif.
Tari Sajojo, Papua |
• Formasi pada tarian primitif biasanya berbentuk lingkaran karena menggambarkan adanya kekuatan.
• Atribut pakaiannya masih menggunakan bulu-buluan dan daun daunan.
• Tarian ini berkembang pada masyarakat yang telah menganut pola tradisi primitif / purba dimana masih berhubungan dengan pemujaan nenek moyang dan juga penyembahan leluhur.
Comments
Post a Comment