Skip to main content

Kegiatan Pertama yang Dilakukan Ketika Kuliah

kuliah perdana di UII Yogyakarta

Pernahkah terbayangkan bagaimana kuliah itu di benak teman - teman yang sekarang ini masih duduk di bangku smp atau sma? hahaha, tidak usah difikirkan, cukup kalian mengerti saja dan pahami ya. Mari kita bahas hal umum di bangku kuliah disini :D. Kuliah? Apasih kuliah itu? apaaaa?? wkwk alay. Temen - temen pasti sudah tau lah. Lantas apa kegiatan pertama kali ketika kita masuk kuliah? nah ini yang akan kita bahas pada tulisan kali ini.

Ketika pertama anda memulai kuliah, awalnya akan ada kegiatan yang disebut sebagai KULPER atau kuliah perdana di universitas yang berisi tentang pengenalan - pengenalan tentang ruang lingkungan universitas. Kemudian akan ada pengenalan - pengenalan dari jajaran struktur organisasi kepengurusan di universitas seperti pengenalan direktur/rektor, dekan, dosen yang kemudian akan ada pengenalan kepengurusan lembaga eksekutif mahasiswa (LEM), sebutannya di UII atau badan eksekutif mahasiswa (BEM) sebutannya di kebanyakan universitas negeri dimana LEM dan BEM hampir sama istilahnya ketika kita masih SMA yaitu sebagai pengurus OSIS.

Sewaktu kuliah perdana ini, semua mahasiswa masih digabung menjadi satu seluruh angkatan agar para mahasiswanya berbaur tanpa peduli memperhatikan jurusan ataupun fakultasnya. Kebanyakan kuliah perdana ini juga diselingi dengan motivasi dari alumni yang sukses yang bertujuan untuk memacu semangat belajar kita di bangku kuliah. Jangan heran jika orang - orang yang memotivasi kita terlihat hebat karena kariernya. Anda akan merasa takjup ketika mendapatkan motivasi dari para alumni, karena kebanyakan alumni dari universitas adalah orang - orang hebat Indonesia. oh iya, sewaktu kuliah perdana, biasanya kita akan memakai kemeja putih lengan panjang dan celana hitam panjang non jeans.

Kemudian setelah kita melakukan kuliah perdana umum universitas maka selanjutnya kita akan melakukan kegiatan OSPEK. Apasih OSPEK?

mungkin cukup sekian dulu, tentang ospek akan kita bahas lebih lanjut di tulisan selanjutnya :D hehehe see you.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b