Skip to main content

Rencana dan Analisis Syariah Usaha


tugas kuliah saya rasa lebih santai dibanding tugas sekolah di awal - awal semester kuliah ini.
Dibawah ini adalah tugas kuliah saya tentang apa yang akan kamu lakukan jika mempunyai uang 1 juta, 10 juta, 100 juta, dan 1 milyar pada tugas 1 dan tugas 2 yaitu analisis sebuah usaha apakah usaha tersebut sudah memenuhi syariah atau belum.. cekindutt......

TUGAS 1
Jika saya mempunyai dana :

a       Jika saya mempunyai uang senilai  Rp 1.000.000,00
Akan saya gunakan untuk :
1.      Saya ifaqkan ke masjid Rp 100.000, Karena ibu saya pernah bilang, jika kita mendapat rezeki segeralah berbagi atau sedekah.
2.      Untuk cadangan keperluan kuliah 200.000
3.      Untuk beli paket internet 200.000
4.      Cadangan pengeluaran lain 100.00
5.      Ditabung 400.000

b      Jika saya mempunyai uang senilai Rp 10.000.000 maka yang akan saya lakukan adalah:
1.      Akan saya sumbangkan kepada orang yang berhak menerima/kekurangan Rp 250.000,00
2.      Syukuran kecil – kecilan bersama teman kontrakan saya senilai 250.000.000
3.      Saya berikan kepada orang tua Rp 1.000.000,00
4.      Saya anggarkan uang Rp 5.000.000 untuk pengembangan blog saya yaitu membeli wifi, dan kemungkinan untuk me rekrut beberapa pekerja atau membayar teman saya untuk bekerja dengan saya sebagai pekerjaan sampingan.
5.      Uang sisanya yaitu Rp. 3.000.000,00 akan saya tabung sebagai cadangan dan biaya hidup.

c       Jika saya mempunyai uang senilai Rp 100.000.000 maka yang akan saya lakukan adalah:
1.      Saya infaqkan atau saya zakatkan Rp 2.500.000,00 kepada orang yang tidak mampu atau saya infaqkan ke yayasan anak yatim.
2.      Saya berikan kepada orang tua Rp 20.000.000,00
3.      Saya gunakan untuk syukuran kecil – kecilan bersama teman – teman saya dan anak yatim senilai Rp 2.500.000,00,mungkin untuk membaca doa bersama dan kemudian makan bersama
4.      Saya ingin mengembangkan blog saya lagi kira – kira menggunakan uang senilai Rp 20.000.000 dengan cara mecari seorang blogger sukses untuk mendapatkan rekomendasi dari mereka yang berhasil di dunia blogger karena di Yogyakarta ini banyak blogger sukses.
5.      Uang senilai Rp. 5.000.000,00 akan saya gunakan untuk membeli smartphone beserta paket internetnya.
6.      Uang senilai 50.000.000 akan saya gunakan untuk membeli tanah di daerah saya.

        Jika saya mempunyai uang senilai Rp 1.000.000.000 maka yang akan saya lakukan adalah:
1.      Jika saya mempunyai wajib zakat maka akan saya zakatkan 2,5%
2.      Saya akan mengadakan syukuran bersama anak yatim dengan membaca doa – doa dan lain – lain dengan anggaran Rp 5.000.000, saya bagikan kepada orang yang tidak mampu di desa saya dengan anggaran Rp 10.000.000,00, saya sumbangkan ke masjid yang sedang mengadakan pembangunan Rp 10.000.000,00
3.      Saya keluarkan anggaran Rp 600.000.000,00 untuk membeli rumah di daerah dekat universitas dan akan saya buat sebagai tempat kos untuk perempuan, karena perempuan biasanya tidak banyak bertingkah yang aneh – aneh.
4.      Saya ingin membeli mobil bekas dengan anggaran Rp 80.000.000
5.      Uang Rp 100.000.000, saya berikan kepada orang tua saya
6.      Sisanya saya tabung.
TUGAS 2
Mengamati Bisnis Apakah Sudah Memenuhi Syariah Islam

Saya mengunjungi penjual dawet di Jakal km 13,5 dan saya membeli dawet tersebut. Saya rasa sudah memenuhi syariah karena disitu ada kesepakan menjual dan membeli. Saya datang ke penjual dawet tersebut mempunyai maksud yang jelas yaitu untuk membeli dawet dan penjual tersebut juga mempunyai maksud yang jelas yaitu untuk menjual dawet. Antara saya dengan penjual tersebut tidak terdapat unsur paksaan atau ancaman ketika terjadi transaksi. Saya membeli dengan harga yang penjual dawet tersebut tawarkan dan saya setuju dan saya membayar dengan uang. Antara saya dengan penjual dawet tersebut tidak terdapat unsur penolakan atau pembatalan ketika terjadi transaki (deal). Saya rasa barang yang dijual penjual tersebut adalah barang yang halal karena tidak ada unsur najis ataupun unsur yang membuat haram. Lingkungan di sekitar penjual tersebut juga terjaga kebersihannya, tempatnya rapi. 

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b