- Memasuki perguruan tinggi akan menemukan berbagai hal baru seperti istilah
responsi. Alangkah baiknya jika teman – teman mengetahui hal hal tentang kuliah
lebih dini.
Lalu Apa Responsi
itu?
Responsi adalah semacam ujian untuk mata kuliah yang
melakukan kegiatan praktek. Jika kita melakukan praktek – praktek pada suatu
mata kuliah maka kita juga akan membuat laporan dari hasil praktek tersebut.
Laporan dari hasil praktek tersebut biasanya diperiksa dan akan menjadi bahan
penilain dosen. Untuk jelasnya tentang responsi bisa kita ibaratkan seperti
ujian yang membahas beberapa bab. Semisal dalam suatu mata kuliah yang sering
mengadakan praktek. Jika pada mata kulia tersebut melakukan praktek hingga lima
kali, jika sudah mendekati Ujian Akhir Semester maka dari praktek suatu mata
kuliah tersebut juga akan mengadakan semacam ujian tetapi dengan praktek.
Karena pada makul tadi sudah melakukan praktek selama lima kali maka yang akan
diuji dalam ujian praktek juga dari kelima praktek tersebut. Hanya saja yang
diujikan secara praktek dalam responsi hanyalah bagian – bagian tertentu dari
setiap praktek tersebut.
Bagaimana Sistem dari
Ujian Responsi itu?
Kebanyakan responsi itu dengan melakukan praktek dari
berbagai macam praktek yang pernah dilakukan pada suatu mata kuliah. Akantetapi
terkadang pelaksanaan responsi itu menggunakan tes tertulis, tergantung dari
kebijaksanaan dosen apakah cocoknya menggunakan tes tertulis atau praktek.
Terkadang dari dua – duanya juga digabung.
Lalu Jurusan Apa Saja
yang Melakukan Responsi?
Yang melakukan responsi tentu saja pada jurusan yang ada
kegiatan praktik. Hanya pada jurusan yang ada mata kuliah yang melakukan
kegiatan praktik maka akan diadakan responsi.
Berapa Jumlah
Responsi Dalam Satu Semester?
Jumlah responsi dalam satu semester bisa satu kali hingga
dua kali tergantung dari jumlah prakik yang dilakukan. Jika praktik yang
dilakukan cukup banyak biasanya akan dilakukan responsi dua kali dalam satu
semester. Setiap mata kuliah berbeda – beda jumlah responsinya juga tergantung
dari kebijakan dosen.
Kebanyakan responsi membuat mahasiswa merasa takut karena
harus memahami dari berbagai praktik sebelumnya yang pernah dilakukan.
Kebanyakan bobot nilai dari responsi ini juga lumayan tinggi.
Sumber artikel:
Wawancara dengan mahasiswa D3 Elektro UGM, Bagas Saputra dan
mahasiswa D3 Jurusan Elektro Mekanika dan Instrumnetasi, Deni Haryono.
Masih pengen kepo?
Persembahan dari :
Tim kukau bersama viapendaki,
Tanya jawab bersama kami di ig official @mountnesia / fb @lintas.ilmu
Comments
Post a Comment