Skip to main content

Definisi Ilmu Antropologi

Ilmu Antropologi berasal dari Yunani, Anthropos berarti manusia, dan Logos berarti ilmu. Jadi, Antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaan. Sebagai ilmu yang membahas tentang manusia, antropologi mempunyai 3 tujuan utama, yaitu:
1. Mendeskripsikan selengkap mungkin tata cara kehidupan kelompok manusia dari berbagai sudut belahan bumi pada setiap periode dan karakter fisik manusia yang hidup pada kelompok itu.
2. Memahami manusia sebagai kelompok tertentu secara keseluruhan.         



3. Untuk menemukan prinsip-prinsip umum tentang gaya hidup manusia serta bagaimana gaya hidup itu terbentuk.     Secara garis besar, Antropologi terdiri dari :                                       
1. Antropologi Fisik  Mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis. Keistimewaan apapun yang dianggap melekat pada pada dirinya yang dimiliki manusia, mereka digolongkan dalam binatang menyusui, khususnya primata. Dengan demikian, para Antropolog umumnya mrmiliki anggapan bahwa manusia itu pada dasarnya adalah sama dengan primata lainya, khususnya sejenis kera dan monyet.                                                 
2. Antropologi Budaya  Antropologi Budaya memfokuskan perhatianya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidup dalam masyarakat. Dalam Antropologi Budaya dipaparkan mengenai hakekat kebudayaan; menyangkut konsep kebudayaan dan karakteristiknya, bahassa dan komunikasi, menyangkut hakekat bahasa dan bahasa dalam kerangka kebudayaan; serta kebudayaan dan kepribadian.     
Adapun kajian Antropologi Budaya menekan kan pada empat aspek, yaitu :                  
1. Pertimbangan Politik, dimana para Antropolog Budaya sering terjebak oleh kepentingan politik dan membiarkan dalam penulisanya masih terpaku pada metode lama yang terbukti kurang layak untuk menyusun karya ilmiah, seperti yang dikeluhkan Said dalam Orientalism (1978).    
2. Menyangkut Hubungan Kebudayaan dan Kekuasaan.  Pada awalnya bertumpu pada kepatuhan masing-masing anggota masyarakat terhadap kebudayaan, saat ini menekankan penggunaan taktis di kursus budaya yang melayani kalangan tertentu di masyarakat.                                                            
3. Menyangkut Bahasa dan Antropologi Budaya   Dimana terjadi pergeseran makna kebudayaan dari homogenitas ke heterogenitas yang menekankan peran bahasa sebagai sitim formal abstraksi kategori budaya.                          
4. Preferensi dan Pemikiran Individual      Dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi, sebab antra kepribadian dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang erat.
                                                                              Nama  : Mijil Sunoto
Prodi      : Ilmu Sejarah
NIM        : 15407144002
Dosen Pengampu: Ibu Ririn




Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b