Asal kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu sajaratun yang berarti pohon silsilah, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut history yang berarti masa lalu. Sebagai ilmu, sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta (dalam bahasa latin factus yang berarti "apa yang sudah selesai"). Kebenaran sejarah terletak dalam kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber sejarah secara tuntas, sehingga hasil akhirnya diharapkan adanya kecocokan antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada. Menurut Kuntowijoyo, pengertian sejarah dibagi menjadi beberapa kajian, yaitu :
1. Sejarah ialah ilmu tentang manusia
Artinya, sejarah menceritakan ataupun mengisahkan tentang kejadian/peristiwa yang berhubungan dengan manusia. Dalam konteks ini, sejarah hanya mengurusi manusia masa kini. Akan tetapi, manusia manusia masa kini menjadi objek bersama beberapa ilmu sosial dengan minat utamanya, seperti sosiologi, ilmu politik, dan antropologi.
2. Sejarah ialah ilmu tentang waktu
Artinya, sejarah membicarakan masyarakat dari segi waktu. Jadi, sejarah adalah ilmu tentang waktu. Apa yang dapat dibicarakan tentang waktu? Dalam waktu terjadi empat hal yaitu, perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari masyarakat sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya mengadopsi lembaga-lembaga lama. Adapun pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi dimasa lampau terjadi lagi. Sedangkan perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat.
3. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
Artinya, tidak semuanya penting untuk perkembangan dan perubahan masyarakat. Misalnya, kepergian Pakubuwana X ke tempat peristirahatan mungkin tidak penting, tetapi ketika Pakubuwana X pergi ke daerah-daerah pada tahun 1910-an dapat menjadi penting bagi Pemerintah Kolonial, karena dianggap menggugah nasionalisme Jawa.
4. Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu tertentu, satu-satunya, dan terperinci
Dalam hal ini, sejarah berbeda dengan filsafat dan ilmu lainya. Misalnya, ketika sejarah akan berbicara tentang mobilits sosial, maka harus serba jelas kapan dan dimananya. Selanjutnya sejarah satu-satunya atau unix. Ini dikarenakan sejarah harus menulis peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi. Sejarah harus terperinci, maksudnya sejarah harus menyajikan yang kecil-kecil, tidak terbatas pada hal-hal yang besar saja.
Kesimpulanya yaitu sejarah merupakan rekonstruksi masa lalu, dimana hal-hal yang direkonstruksi ialah, apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang.
Nama : Mijil Sunoto
Prodi : Ilmu Sejarah
NIM : 15407144002
Dosen Pengampu: Ibu Ririn,
Comments
Post a Comment