apasih alasan yang membuat bangsa Indonesia belum siap dengan adanya masyarakat ekonomi asean ini.
.
Yang pertama adalah pada pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih kurang. Dengan diadakannya mea, pemerintah tidak gencar melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut akan semakin menyudutkan masyarakat yang rendah pendidikannya dan hanya menjadi pekerja buruh dan pembantu. Pendidikan di indonesia hanya terfokus di pulau Jawa saja dan di pulau lain masih sangat kekurangan dari jumlah tempat pendidikan dan fasilitasnya hingga tenaga pengajarnya yang kualitasnya masih kurang. Dari pendidikan yang kurang tersebut hanya menghasilkan jutaan masyarakat miskin baru di Indonesia. Banyak anak-anak gelandangan yang baru lahir dan ikut menjadi gelandangan bersama orangtuanya. Untungnya banyak masyarakat yang peduli dengan hal tersebut. Banyak aktifis yang mendirikan sekolah bagi gelandangan. Bisa dilihat bahwa pemeritah kurang memperhatikan pendidikan bukan?
.
Kemiskinan yang masih merajalela, bisa dilihat jumlah penduduk miskin pada bulan maret 2015 mencapai 28,59 juta menurut bps.go.id/brs/view/1158 itu berdasar pendapatan perkapita. Kita tidak melihat bagaimana pemulung dan gelandangan yang tak terhitung jumlahnya dan tidak masuk dalam statistika jumlah penduduk miskin karena biasanya mereka tidak mempunyai kartu tanda penduduk. Intinya masalah kemiskinan belum tersolisikan. Bisakah masyarakat miskin yang rendah pendidikan bahkan tidak mengenal pendidikan seperti gelandangan ini bersaing di MEA?? Ya harusnya para petinggi indonesia lebih memperhatikan ini!!
.
Dengan membludaknya produk asing akan semakin menyingkirkan usaha menengah kebawah biasanya karena kalah harga bahkan kualitas. Akan semakin banyak usaha - usaha kecil yang bangkrut jika begini.
.
Yang pertama adalah pada pendidikan. Pendidikan di Indonesia masih kurang. Dengan diadakannya mea, pemerintah tidak gencar melakukan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal tersebut akan semakin menyudutkan masyarakat yang rendah pendidikannya dan hanya menjadi pekerja buruh dan pembantu. Pendidikan di indonesia hanya terfokus di pulau Jawa saja dan di pulau lain masih sangat kekurangan dari jumlah tempat pendidikan dan fasilitasnya hingga tenaga pengajarnya yang kualitasnya masih kurang. Dari pendidikan yang kurang tersebut hanya menghasilkan jutaan masyarakat miskin baru di Indonesia. Banyak anak-anak gelandangan yang baru lahir dan ikut menjadi gelandangan bersama orangtuanya. Untungnya banyak masyarakat yang peduli dengan hal tersebut. Banyak aktifis yang mendirikan sekolah bagi gelandangan. Bisa dilihat bahwa pemeritah kurang memperhatikan pendidikan bukan?
.
Kemiskinan yang masih merajalela, bisa dilihat jumlah penduduk miskin pada bulan maret 2015 mencapai 28,59 juta menurut bps.go.id/brs/view/1158 itu berdasar pendapatan perkapita. Kita tidak melihat bagaimana pemulung dan gelandangan yang tak terhitung jumlahnya dan tidak masuk dalam statistika jumlah penduduk miskin karena biasanya mereka tidak mempunyai kartu tanda penduduk. Intinya masalah kemiskinan belum tersolisikan. Bisakah masyarakat miskin yang rendah pendidikan bahkan tidak mengenal pendidikan seperti gelandangan ini bersaing di MEA?? Ya harusnya para petinggi indonesia lebih memperhatikan ini!!
.
Dengan membludaknya produk asing akan semakin menyingkirkan usaha menengah kebawah biasanya karena kalah harga bahkan kualitas. Akan semakin banyak usaha - usaha kecil yang bangkrut jika begini.
Comments
Post a Comment