Skip to main content

Apa itu Kartu Rencana Studi

-KRS, itulah singkatan dari kartu rencana studi. Apa itu kartu rencana studi?
Saat memasuki jenjang baru di kuliahan  pada tiap semester akan mengisi dan menentukan krs. Yaitu untuk memilih mata kuliah yang akan ditempuh pada semester selanjutnya sesuai yang kita inginkan dengan syarat tertentu. Kartu rencana studi ini diisi untuk mengetahui mahasiswa yang aktif dan mengikuti kuliah pada semester tertentu.
Dengan krs ini kita bisa memilih jadwal kuliah, mata kuliah yang akan diikuti dan memilih dosen yang kita inginkan.
Model krs ini setiap universitas berbeda - beda. Umumnya pada semester satu krs kita sudah ditentukan oleh universitas, kita hanya tinggal mengisi krs tersebut. Kemudian pada semester dua dan seterusnya kita akan memilih sendiri. Ada juga pada suatu jurusan kuliah tertentu yang kartu rencana studinya telah ditentukan oleh universitas. Jadi kita tidak bisa memilih sendiri dan hanya mengisi data krs tersebut.
Pengisian krs ini kita bisa menentukan jadwal dan kelas yang kita inginkan semisal pada mata kuliah (makul) matematika, kita mengambil di kelas b dan makul pancasila di kelas c. Sedangkan ntuk pemilihan dosen juga dilakukan secara kolektif oleh kelas.
Tetapi ada juga jurusan yang krs.nya tidak boleh lintas kelas semisal hanya mengikuti kuliah di satu kelas saja. Berarti hanya bisa menentukan dosen saja.
Jumlah sks, jumlah sks untuk mengikuti kuliah pada semester selanjutnya biasanya ditentukan oleh ip (indek prestasi) pada semester sebelumnya semisal aturannya
Ip 3-4, sks maksimumnya 24
Ip 2.5-2.99, sks maksimumnya 22
Jumlah setiap sks atau pembelajaran dalam kuliah setiap 50 menit = 1 sks. Sks adalah lama waktu pembelajaran ketika kuliah.
Perencanaan studi ini dilakukan secara online dan biasanya pada awal semester satu, kita akan dipandu. Dan pada semester selanjutnya diisi secara mandiri.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b