Skip to main content

Etika Kontrak Rumah Anak Kuliahan



- Banyak mahasiswa baru yang melakukan kontrak rumah sebagai tempat tinggal mereka bersama teman - temannya. Akantetapi apakah kontrak rumah itu juga butuh etika?

Iya tentu saja sebagai mahasiswa, apalagi kontrak rumah disekitar tempat kuliahan maka kalian harus menjaga dan mentaati etika yang ada di lingkungan sekitar kontrakan kalian.

Mengapa mahasiswa harus menjaga etika dilingkungan sekitar?

Kalian sebagai orang baru, yang berada dilingkungan baru, kalian akan diamati oleh masyarakat sekitar. Janganlah kalian melakukan sesuatu yang aneh - aneh yang tidak sesuai.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari fitnah masyarakat?

Kita harus selalu waspada dan tetap menjaga nama baik diri sendiri juga universitas. Yang perlu kalian perhatikan dan waspadai adalah:

1. Tidak perlu membawa teman lawan jenis kedalam rumah kontrakan. Jika kalian ingin membawa teman perempuan maka ajaklah teman2 mereka, jangan sepi. Jika kalian membawa teman lawan jenis, tidak perlu disilakan masuk kedalam rumah. Cukup diteras depan saja.

2. Jangan sering membuat kegaduhan dimalam hari bersama teman-teman kalian.

3. Tatalah ruang depan maupun teras kalian, bersihkan secara berkala agar tetap rapi dan tidak kumuh agar enak dipandang oleh lingkungan sekitar

4. Jangan melakukan tindakan yang aneh-aneh dan juga berkata kotor ketika bercanda dengan teman kalian. Sedikit saja ada lingkungan yang mendengarnya, maka kalian akan dicap buruk

5. Ucapkan salam ataupun sekedar menyapa orang - orang disekitar rumah kontrakan ketika kalian lewat, jika perlu. Lihat situasi dan kondisi

6. Berbaurlah dengan lingkungan sekitar rumah. Jika ada kerja bakti, mintalah izin untuk membantu dan berpartisipasi.

7. Pergilah dan beribadah di tempat ibadah sekitar lingkungan rumah untuk menyambung tali persaudaraan dan juga agar saling mengenal.

Cobalah lakukan hal - hal diatas. Kalian pasti akan disegani oleh masyarakat sekitar. Jadilah mahasiswa "agen of change" pembawa perubahan yang baik.


Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...