Skip to main content

Jangan Mengultuskan Manusia

Sebelumnya, tahukah kalian arti dari mengultuskan itu? Jika belum mari kita simak beberapa pengertian dari mengultuskan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ada di artikata.com, mengultuskan adalah penghormatan resmi dalam agama; upacara keagamaan; ibadat; 2 sistem kepercayaan; 3 penghormatan secara berlebih-lebihan kepada orang, paham, atau benda;
--seorang individu yang melakukan penghormatan secara berlebihan kepada seseorang;
Dengan imbuhan me, me·ngul·tus·kan v mendewa-dewakan; memuja-muja: penduduk di pulau itu ~ rajanya; 
Dengan imbuhan pe, pe·ngul·tus·an n proses, cara, perbuatan mengultuskan: situasi yg tidak normal itulah yg menyuburkan ~ terhadap seseorang
Sudah tahu kan? Lalu apakah boleh kita mengultuskan manusia terutama ulama? Ya boleh saja asal tidak berlebihan. Mengultuskan, jika terlalu berlebihan akan menyebabkan kita buta pemikiran terhadap seseorang yang kita kultuskan karena kita akan menganggap apa yang mereka lakukan semuanya adalah baik. Adapun jika orang yang kita kultuskan melakukan kesalahan kecil maupun besar, kita masih tetap mentolelir dan menganggapnya biasa saja. Jika hal itu terjadi terus menerus berarti sama saja kita mendewakan dia. Hal - hal yang dilakukan bagi orang lain salah tapi jika orang yang kita kultuskan sering melakukan kesalahan maka kita menganggapnya tetap baik seakan - akan orang tersebut tidak melakukan. Oleh karena itu kita tidak boleh mengultuskan berlebihan kepada manusia karena manusia sehebat apapun pasti juga melakukan kesalahan, lalai, dan berbuat dosa. Misal kita menganggap semua kyai itu baik dan kita sangat menghormatinya. Tapi jika kyai tersebut ternyata sering berkata kasar, maka jangan kita ikuti.

Ikutilah hal yang baik, buang yang buruk. Wali Allah, kyai pun juga manusia yang tidak sempurna yang merupakan tempatnya lalai dan berbuat dosa. Apabila salah ya diingatkan, jangan diikuti.

Comments


  1. Terimakasih Artikel Jangan Mengultuskan Manusia nya bagus dan membantu sekali, semoga sukses selalu yaa .. Aamiin
    Salam Resep Kue Kering

    ReplyDelete
  2. Mau nanya, Gan, Hubungannya mengultuskan dengan pak SBY apa ya? ≧﹏≦

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...