Skip to main content

Model Pelaksanaan Ujian di Kuliahan

Tahukah kamu bagaimana model dan jadwal uas atau uts semesteran di universitas itu? Ternyata dari jadwal ujiannya pun ada yang berbeda dengan sewaktu kita sekolah di sma lho. Banyak uas yang jadwalnya itu ada jedanya. Semisal saja minggu ini ada uas selama 2 hari saja dan pada minggu kedua ada uas hanya satu hari dan selanjutnya minggu ketiga uas selama 4 hari. Ataupun juga ada uas yang dilakukan semisal minggu ini uas 4 hari dan minggu depannya libur kemudian minggu depannya
Masuk dan uas lagi. Juga jadwal uas per mata kuliah juga bervariasi semisal hari senin jadwal uasnya matematika dan pancasila, matematika masuk pukul 8.00-9.30 dan kemudian uas pancasila mulai pukul 13.00-14.20. Mengapa bisa begitu?
Pada jadwal kuliah yang seling - seling biasanya karena jadwal yang bertabrakan dengan acara lain semisal ada hari nasional ataupun ada kegiatan universitas. Tapi dengan jadwal uas yang seperti itu malah bisa memaksimalkan belajar kita karena ada jeda yang banyak, tetapi terkadang juga membuat pusing karena terasa ada beban yang masih harus ditanggung dan uasnya menjadi terasa lama. Tapi juga banyak uas dari berbagai jurusan yang berlangsung selama seminggu berturut - turut seperti sewaktu sekolah. Sedangkan jeda ujian setiap mata kuliah  yang diberi tenggang agak lama agar para mahasiswa bisa mengulang belajarnya dan beristirahat sejenak agar tenang. Selain itu juga karena jumlah mata kuliah yang sedikit. Memang jadwal uas setiap fakultas kebanyakan berbeda - Beda, setiap universitas juga mengadakan uas dengan jadwal yang berbeda-beda. Jadi kalian calon maba-miba jangan bingung yak.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...