Berikut ini adalah pengalaman dan sekilas tentang kuliah di d1 pajak politeknik keuangan negara STAN Sekolah Tinggi Administrasi Negara. Kami melakukan wawancara dan teman kami pun menceritakannya. Dia adalah orang asal Kabupaten Purworejo, yang dulunya bersekolah di SMA N 1 Purworejo. Berikut ceritanya.
Bagaimana perjuangan anda masuk ke pkn stan?
Dari dulu saya bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan saya di STAN yang sekarang sudah diubah namanya menjadi PKN STAN. Tes tertulis saya lewati setelah saya menempuh perjalanan selama 6 jam dari Purwokerto untuk mengikuti tes di Yogyakarta. Tes tertulis terdiri dari TPA dan Bahasa Inggris. Alhamdulillah saya lolos tahap tes tertulis. Saya sangat senang dan bersyukur karena saya tahu sangat sulit untuk bisa masuk PKN STAN. Jadwal untuk tes tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan sudah ada. Saya tes pada gelombang pertama di Yogyakarta. Tes kesehatan saya mendapatkan giliran nomor 170 waktu itu. Berbagai rangkaian tes kesehatan saya lalui. Saat di Yogyakarta ada tes berat badan, tinggi badan, tensi, mata, buta warna, varises, dan pertanyaan seputar riwayat penyakit. Setelah selesai ada tes kebugaran, yaitu lari keliling lapangan dan lari membentuk angka delapan. Kebetulan saya tes lari pada pukul 10 pagi. Tanggal 20 September pengumuman tes kesehatan. Alhamdulillah ada nama saya tercantum. Saya menangis karena sangat bahagia di depan teman saya karena saat itu kami kos bersama di Purwokerto. Sebenarnya saya tinggal di Purworejo. Ia juga yang membukakan pengumuman untuk saya. Tapi sekilas ada yang membuat saya sedih. Saya bersyukur karena diterima di PKN STAN D1-Pajak, tetapi saya mendapatkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Saya yang tidak pernah pergi jauh dan belum pernah naik pesawat dan terbang ragu-ragu. Kedua orang tua saya, kakak, teman-teman, dan guru-guru saya menguatkan saya dan mendukung saya untuk pergi ke Makassar. Dan saya membulatkan tekad, ini cita-cita saya maka saya harus pergi. Setelah mengurus berkas-berkas berangkatlah saya ke Makassar dari bandara Soekarno-Hatta.
Bagaimana perjuangan anda masuk ke pkn stan?
Dari dulu saya bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan saya di STAN yang sekarang sudah diubah namanya menjadi PKN STAN. Tes tertulis saya lewati setelah saya menempuh perjalanan selama 6 jam dari Purwokerto untuk mengikuti tes di Yogyakarta. Tes tertulis terdiri dari TPA dan Bahasa Inggris. Alhamdulillah saya lolos tahap tes tertulis. Saya sangat senang dan bersyukur karena saya tahu sangat sulit untuk bisa masuk PKN STAN. Jadwal untuk tes tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan sudah ada. Saya tes pada gelombang pertama di Yogyakarta. Tes kesehatan saya mendapatkan giliran nomor 170 waktu itu. Berbagai rangkaian tes kesehatan saya lalui. Saat di Yogyakarta ada tes berat badan, tinggi badan, tensi, mata, buta warna, varises, dan pertanyaan seputar riwayat penyakit. Setelah selesai ada tes kebugaran, yaitu lari keliling lapangan dan lari membentuk angka delapan. Kebetulan saya tes lari pada pukul 10 pagi. Tanggal 20 September pengumuman tes kesehatan. Alhamdulillah ada nama saya tercantum. Saya menangis karena sangat bahagia di depan teman saya karena saat itu kami kos bersama di Purwokerto. Sebenarnya saya tinggal di Purworejo. Ia juga yang membukakan pengumuman untuk saya. Tapi sekilas ada yang membuat saya sedih. Saya bersyukur karena diterima di PKN STAN D1-Pajak, tetapi saya mendapatkan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Saya yang tidak pernah pergi jauh dan belum pernah naik pesawat dan terbang ragu-ragu. Kedua orang tua saya, kakak, teman-teman, dan guru-guru saya menguatkan saya dan mendukung saya untuk pergi ke Makassar. Dan saya membulatkan tekad, ini cita-cita saya maka saya harus pergi. Setelah mengurus berkas-berkas berangkatlah saya ke Makassar dari bandara Soekarno-Hatta.
Rasa takut memang sangat terasa karena ini pertama kali saya naik pesawat terbang. Setelah di atas awan ternyata rasanya sudah mulai terbiasa. Tibalah saya di Makassar. Pagi hari saya harus daftar ulang di Balai Diklat Keuangan Makassar. Beberapa hari kemudian rangkaian kegiatan dinamika dan mulai masuk kuliah saya lewati. Banyak hal baru yang saya temui di Makassar. Tentang bagaimana untuk disiplin, saling menghormati, tidak boleh terlambat, dan teman-teman laki-laki saya yang harus dicukur satu cm. Itu untuk mendidik agar rapi dan disiplin.
Seperti apa kuliah di PKN STAN?
Kuliah di PKN STAN sangat tinggi persaingannya. Semua yang masuk PKN STAN pasti orang yang sudah terpilih dan pintar-pintar semua. Hari-hari mulai berlalu dengan lancar. Ada kegiatan PEKMA ( Pekan Mahasiswa), Capacity Building di Batalyon Komando 466 Paskhas, dan kuliah seperti biasa.
Saya bertekad untuk benar-benar berjuang di PKN STAN. Banyak orang yang selalu memberikan semangat kepada saya setiap hari dan selalu memotivasi saya.
UTS 1 saya lewati selama dua minggu. Sehari sebelum tes saya menyempatkan waktu untuk berlibur bersama pengajar dan teman-teman saya di Panrai Akkarena. Berlibur di pantai membuat pikiran saya terbuka. UTS selama dua minggu berjalan dengan lancar. Saya berharap agar saya bisa mendapatkan nilai yang baik karena saya ingin sekali lulus dengan predikat Cumlaude.
Baca juga :
Nasib STAN Jika Direktorat Jendral Pajak Menjadi Badan Sendiri
Apa yang dipelajari di jurusan pajak?
Baca juga :
Nasib STAN Jika Direktorat Jendral Pajak Menjadi Badan Sendiri
Apa yang dipelajari di jurusan pajak?
Karena saya jurusan pajak, saya mempelajari tentang pendidikan kewarganegaraan, pengantar hukum pajak, statistika, ketentuan umum dan tata cara perpajakan, pajak pengahasilan, penganrar akuntansi 1, aplikasi komputer 1, pendisikan agama islam, pengantar ilmu hukum, dan kapita selekta pengembang kepribadian.
Tinggal menunggu hasil UTS. Hasil UTS yang sudah keluar mata kuliah statistika dan pengantar ilmu hukum. Alhamdulillah saya mendapatkan nilai 91 pada mata kuliah statistika dan 91 pada mata kuliah pengantar ilmu hukum. Itu sangat membuat saya senang. Saya ingin membuat bangga kedua orang tua saya, kakak. Saya harus benar-benar berjuang disini. Tidak boleh lengah karena semuanya orang-orang pintar dan orang-orang pilihan.
Kos saya dengan Balai Diklat Keuangan Makassar sangat jauh. Kurang lebih 2 km. Setiap hari saya berangkat dan pulang jalan kaki bersama teman-teman dan sesekali naik taksi atau ada yang bersedia membonceng saya. Makassar kota yang sangat panas. Jauh lebih panas dari Jawa. Itu membuat saya harus lebih beradaptasi. Dengan kondisi sosial masyarakat dan budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan tentunya masakan yang berbeda.
Kos saya dengan Balai Diklat Keuangan Makassar sangat jauh. Kurang lebih 2 km. Setiap hari saya berangkat dan pulang jalan kaki bersama teman-teman dan sesekali naik taksi atau ada yang bersedia membonceng saya. Makassar kota yang sangat panas. Jauh lebih panas dari Jawa. Itu membuat saya harus lebih beradaptasi. Dengan kondisi sosial masyarakat dan budaya yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan tentunya masakan yang berbeda.
Orang-orang bilang bahwa Makassar adalah kota dengan tingkat kriminalitas yang cukup tinggi. Saya juga ikut mengamati. Memang benar pendidikan di kota ini belum begitu baik. Banyak sekali anak-anak kecil yang seharusnya duduk di bangku sekolah dasar justru berprofesi menjadi juru parkir. Terkadang saya berpikir bagaimana ini bisa terjadi karena tidak hanya satu atau dua anak saja, tetapi hampir di setiap tempat yang ada parkirannya sebagian besar juru parkirnya adalah anak kecil.
Selain panas dan kriminalitas, cuaca di Makassar juga sangat berbeda. Jika sudah hujan, maka bisa hujan berhari-hari tanpa henti. Susahnya kalau cucian tidak kering karena saya anak kos.
Selain panas dan kriminalitas, cuaca di Makassar juga sangat berbeda. Jika sudah hujan, maka bisa hujan berhari-hari tanpa henti. Susahnya kalau cucian tidak kering karena saya anak kos.
Saya sangat senang dan sangat bersyukur melanjutkan pendidikan saya di PKN STAN, saya bersyukur mendapatkan D1-Pajak, dan saya bersyukur karena saya meranau di Makassar. Banyak tempat yang bagus untuk dikunjungi, ada pantai Akkarena, pantai Losari, pulau Samalona, pulau Lae-Lae, Mall Panakukang, Mall Ratu Indah, Trans Studio, Bantimurung, Malino, dan masih banyak lagi. Saya sangat suka cotto Makassar. Saya sering sekali beli cotto makassar. Memang mencari makanan di Makassar cukup susah, tetapi kebetulan tempat kos saya dekat dengan beberapa warung makan, ada catering dari ibu kos, dan saya bisa memasak sendiri karena dekat dengan pasar dan ada dapurnya.
Apa kendala kuliah jurusan pajak di stan?
Kendala yang paling umum adalah pada anak yang sewaktu sma ipa, ia kemungkinan menganggap mata kuliah akuntansi dan sejenisnya susah karena tidak mendapat dasar-dasarnya ketika sma. Dengan begitu untuk anak ipa sebaiknya belajarlah akuntansi dengan anak yang mengambil jurusan ips saat sma.
Bagaimana pengajaran dosen di STAN?
Pembelajaran di stan itu mirip seperti kuliah pada biasanya, hanya saja model pengajaran dan pembelajaran setiap dosen juga berbeda - beda.
Siapa dosen pengajar jurusan pajak pkn stan?
Kebanyakan yang mengajar di pajak stan adalah pegawai pajak sendiri dan bisa juga kepala balai seperti kepala balai diklat keuangan dan sebagainya.
Mungkin itu dulu pengalaman dari saya, kapan-kapan bisa disambung lagi. :)
Jika temen - temen ada yang mau bertanya lagi tentang d1 pajak,
Apa kendala kuliah jurusan pajak di stan?
Kendala yang paling umum adalah pada anak yang sewaktu sma ipa, ia kemungkinan menganggap mata kuliah akuntansi dan sejenisnya susah karena tidak mendapat dasar-dasarnya ketika sma. Dengan begitu untuk anak ipa sebaiknya belajarlah akuntansi dengan anak yang mengambil jurusan ips saat sma.
Bagaimana pengajaran dosen di STAN?
Pembelajaran di stan itu mirip seperti kuliah pada biasanya, hanya saja model pengajaran dan pembelajaran setiap dosen juga berbeda - beda.
Siapa dosen pengajar jurusan pajak pkn stan?
Kebanyakan yang mengajar di pajak stan adalah pegawai pajak sendiri dan bisa juga kepala balai seperti kepala balai diklat keuangan dan sebagainya.
Mungkin itu dulu pengalaman dari saya, kapan-kapan bisa disambung lagi. :)
Jika temen - temen ada yang mau bertanya lagi tentang d1 pajak,
Persembahan dari :
Tim kukau bersama viapendaki,
Tanya jawab bersama kami di ig official @mountnesia / fb @lintas.ilmu
Comments
Post a Comment