Kalau anak UGM mencari tambahan danus (dana usaha) pada suatu kepanitian kegiatan ukm atau acara tingkat univ lainnya dengan cara berjualan di GSP (Graha Sabha Pramana). Sedangkan anak UII Yogyakarta menggalang danus dengan cara menawarkan jasa. Lokasi UII Yogyakarta pusat yang cukup jauh dari bandara ataupun stasiun kereta ini memungkinkan kebanyakan mahasiswanya kesulitan untuk menuju kesana. Kadang ada yang belum hafal. Oleh karena itu, biasanya sewaktu mendekati hari libur UAS atau mendekati hari masuk di semester selanjutnya, mereka akan menawarkan jasa antar jemput. Jasa antar jemput ini bisa menggunakan sepeda motor atau mobil. Kalau menggunakan sepeda motor harganya sekitar 30 ribu untuk ke bandara, sedangkan jasa antar jemput menggunakan sepeda motor ke stasiun sekitar 30 ribu. Untuk antar jemput memakai mobil agak jarang.
Selain jasa antar jemput mahasiswa, kadang mereka juga menawarkan jasa cuci sepatu yang biayanya sekitar 20 ribu. Lalu ada yang agak aneh ini, mereka juga menawarkan jasa pembayaran spp, harganya sama dengan jasa cuci sepatu. Saya sendiri tidak tahu bagaimana metode dalam pembayarannya.
Biasanya para danus tersebut menawarkan jasanya melalui akun Line di grup ospek, grup - grup kelas, jurusan, dan angkatan. Kreatif bukan?
Walaupun anak - anak UII yang kebanyakan adalah anak orang - orang berduit, tetapi mereka tidak malu untuk melakukan hal - hal seperti itu. Mereka menganggap hal tersebut adalah proses pembelajaran untuk melatih jiwa dan kemandirian mereka.
Comments
Post a Comment