Sedikit berbagi cerita.
Saya punya teman sekamar kos, sebut saja Mbak FA. Sebagai mahasiswi tahun pertama, sampai detik ini, terhitung saya mengenalnya sekitar 6 bulan. Mbak FA adalah pribadi yang ceria, penuh cerita konyol nan lucu, ramah, dan insyaAllah dia sholehah. Mbak FA dulu menjalani bangku SMA di pondok, kota Yogyakarta. Terpaut 4 tahun, sekarang dia sedang menempuh skripsi.
Mbak FA aktif di organisasi KAMMI dan Mizan (rohis fakultas ekonomi Undip). Dia menjadi mentor dalam mentoring keagamaan. Sebagai teman sekamar tentulah Mbak FA sering menasehati saya sedikit demi sedikit untuk merubah penampilan dan perbuatan. Menutup aurat adalah perintah wajib dalam ajaran agama kami, terutama wanita yang sudah baligh. Mbak FA mengajarkan bagaimana memakai jilbab dengan benar, menyarankan memakai rok daripada celana, memakai kaos kaki, tidak memakai baju ketat sampai bagaimana melaksanakan salat saat di bus atau kereta dalam perjalanan. Mengajari tanpa menggurui. Karena semua berawal dari sebuah keteladanan.
Banyak kenangan selama 6 bulan lalu. Bersama teman-teman kos lain kita sering berbincang-bincang, mulai dari topik ringan sampai berat, dari ilmu agama sampai ilmu umum. Salah satu topik nya adalah tentang PERNIKAHAN. Kami membicarakannya sekitar satu bulan lalu.
Dalam ajaran agama kami, pacaran adalah hal yang dilarang. Dilarang karena lebih banyak rugi nya daripada untungnya. "Laki-laki yang baik adalah mereka yang datang menemui orangtua mu dan bersedia bertanggungjawab akan dirimu", begitulah kata-kata yang sering muncul dalam meme di sosial media. Nikah dulu baru pacaran, bukan sebaliknya. Hehehe
Kata orang sih 14 Februari adalah hari VALENTINE. Tapi bagi Mbak FA, "daripada valentenan, mending mantenan" (daripada valentinan lebih baik menikah). Kami kira itu hanya gurauan biasa di tengah obrolan asik sore itu. Ternyata itu adalah kode untuk kami teman-teman kos nya. Tapi tak satupun diantara kami sadar akan kode itu.
Rabu 10 Februari 2016, saya mendapat kabar bahwa dia akan melaksanakan akad nikah di 14 Februari 2016. Ya, besok pagi pukul 10.00 WIB.
Berita mengejutkan sekaligus mengembirakan. Calon suami nya adalah alumni Undip yang pernah menjadi Mas'ul Insani (Ketua Rohis Universitas Diponegoro). Di khitbah oleh lelaki baik yang InsyaAllah sholeh, siapa tak mau??. Merasa menjadi orang paling beruntung sedunia.
Tuhan Maha Adil. Semua terjadi karena suatu alasan. Mari senantiasa memperbaiki diri. Jodoh kita adalah pencerminan diri kita.
Jika kamu mau jodoh baik, jadilah kamu orang yang baik !!
Salam perubahan,
Desiwu_
Saya punya teman sekamar kos, sebut saja Mbak FA. Sebagai mahasiswi tahun pertama, sampai detik ini, terhitung saya mengenalnya sekitar 6 bulan. Mbak FA adalah pribadi yang ceria, penuh cerita konyol nan lucu, ramah, dan insyaAllah dia sholehah. Mbak FA dulu menjalani bangku SMA di pondok, kota Yogyakarta. Terpaut 4 tahun, sekarang dia sedang menempuh skripsi.
Mbak FA aktif di organisasi KAMMI dan Mizan (rohis fakultas ekonomi Undip). Dia menjadi mentor dalam mentoring keagamaan. Sebagai teman sekamar tentulah Mbak FA sering menasehati saya sedikit demi sedikit untuk merubah penampilan dan perbuatan. Menutup aurat adalah perintah wajib dalam ajaran agama kami, terutama wanita yang sudah baligh. Mbak FA mengajarkan bagaimana memakai jilbab dengan benar, menyarankan memakai rok daripada celana, memakai kaos kaki, tidak memakai baju ketat sampai bagaimana melaksanakan salat saat di bus atau kereta dalam perjalanan. Mengajari tanpa menggurui. Karena semua berawal dari sebuah keteladanan.
Banyak kenangan selama 6 bulan lalu. Bersama teman-teman kos lain kita sering berbincang-bincang, mulai dari topik ringan sampai berat, dari ilmu agama sampai ilmu umum. Salah satu topik nya adalah tentang PERNIKAHAN. Kami membicarakannya sekitar satu bulan lalu.

Kata orang sih 14 Februari adalah hari VALENTINE. Tapi bagi Mbak FA, "daripada valentenan, mending mantenan" (daripada valentinan lebih baik menikah). Kami kira itu hanya gurauan biasa di tengah obrolan asik sore itu. Ternyata itu adalah kode untuk kami teman-teman kos nya. Tapi tak satupun diantara kami sadar akan kode itu.
Rabu 10 Februari 2016, saya mendapat kabar bahwa dia akan melaksanakan akad nikah di 14 Februari 2016. Ya, besok pagi pukul 10.00 WIB.
Berita mengejutkan sekaligus mengembirakan. Calon suami nya adalah alumni Undip yang pernah menjadi Mas'ul Insani (Ketua Rohis Universitas Diponegoro). Di khitbah oleh lelaki baik yang InsyaAllah sholeh, siapa tak mau??. Merasa menjadi orang paling beruntung sedunia.
Tuhan Maha Adil. Semua terjadi karena suatu alasan. Mari senantiasa memperbaiki diri. Jodoh kita adalah pencerminan diri kita.
Jika kamu mau jodoh baik, jadilah kamu orang yang baik !!
Salam perubahan,
Desiwu_
Comments
Post a Comment