Skip to main content

Pendakian Selo Via Magelang Rusak Parah

Pendakian Selo Gunung Merbabu ataupun new Selo untuk Gunung Merapi via jalan Magelang - Boyolali, hingga awal 2016 ini rusak Parah. Bagi kalian yang ingin mendaki kedua gunung tersebut, jika lewat Magelang, jalannya akan rusak parah karena banyaknya truk muatan pasir yang melewati jalan tersebut. Saat musim hujan di jalanan akan sangat banyak kubangan air. Sebaiknya temen - temen yang ingin mendai lewat selo lebih berhati - hati dengan jalan yang becek  saat musim hujan dan berlubang. Kita tidak bisa ngebut sama sekali di jalanan ini karena sudah benar - benar rusak. Faktor utama pembuat rusak jalan ini adalah karena banyaknya truk bermuatan pasir.

Biasanya para pendaki dari Magelang, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, dan sekitarnya akan melalui jalan ini. Di daerah sebelum pertigaan dari arah magelang, jika lurus terus akan sampai ke ketep pass dan jika belok kanan akan ke pendakian selo. Disitu jalanannya sudah rusak tapi masih bisa buat agak ngebut. Tapi setelah kita Memasuki pertigaan tersebut, jalanannya sudah mulai rusak parah. Banyak truk yang lalu lalang disana dengan membawa muatan pasir. Di jalan tanjakan biasanya akan banyak truk yang mengantri karena jalan tanjakannya juga banyak yang rusak parah sehingga harus hati - hati. Para pendaki juga harus hati-hati, siapa tau ada insiden truk yang remnya blong. Ketika di tikungan tajam, pendaki dihimbau jangan ngebut ketika menggunakan kendaraannya karena terkadang tiba - tiba ada jalanan yang berlubang besar.

Sebaiknya kalian yang dari Klaten atau sekitarnya melewati Boyolali kota untuk menuju pendakian Selo. Jalanan sepanjang boyolalai yang melalui kota tidak ada yang rusak.

Pendakian selo maupun pendakian new selo ini sangat diminati karena kedua pendakian tersebut cukup mudah dan mempunyai pemandangan yang sangat bagus.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...