Skip to main content

Lingkungan Kuliah yang Baik vs Buruk

Lingkungan kuliah adalah salah satu faktor utama dalam kehidupan kuliah kita. Lingkungan mampu memberikan banyak sugesti. Baik sugesti buruk maupun sugesti baik. Lalu seperti apakah dampak lingkungan dalam perkuliahan?

Lingkungan yang akan dibahas disini adalah lingkungan perkuliahan mulai dari kualitas mahasiswa dan pertemanan.

Kualitas Mahasiswa

Kualitas seorang mahasiswa di perkuliahan akan memengaruhi lingkungannya. Jika kualitas mahasiswa di suatu universitas itu kebanyakan buruk, maka hal itu akan menjadikan semuanya menjadi buruk.

Buruknya seperti apa?
1. Kondisi penbelajaran kuliah terasa membosankan.
Jika kualitas mahasiswa buruk, maka kemungkinan para mahasiswa itu adalah mahasiswa yang malas belajar. Kalau sudah malas belajar berarti mereka juga malas kuliah dikelas. Inginnya adalah segera pulang.
2. Pekerjaan Rumah
Rata - rata mereka akan nyontek 100% dari pr yang diberikan dosen.
3. Ujian / UAS
Mereka juga akan berusaha buat menyontek.



Setelah kualitas mahasiswa, maka yang selanjutnya lingkungan pertemanan
Lingkungan pertemanan sangat berpengaruh besar. Karena sebagian besar teman kita adalah pemalas, maka lama - kelamaan, kita yang rajin ini juga pasti akan terkontaminasi kemalasannya. Seperti kata pepatah kalau
"jika kita berteman dengan penjual parfum, kita akan kena wanginya
Kalau kita berteman dengan tukang pandai besi, kita juga akan terkena baunya"
Jadi kalau kita berteman dengan teman yang malas, maka kita juga lama - kelamaan ikut ada rasa malas walaupun sedikit.
Oleh karena itu, carilah teman yang rajin ya. Kalau punya teman yang malas, cobalah ajak dia supaya rajin. Kalau dia memang sudah benar - benar malas, ya sebaiknya kamu selalu dekat dengan teman yang rajin, supaya tambah rajin juga.
PENTING! salah pilih teman, bisa menjerumuskanmu kedalam kegagalan!

Saya rasa kalau belum terlambat, sebaiknya kalian kuliah di tempat yang baik seperti UGM, UI, ITB, IPB dan sebagainya. Itu adalah lingkungan yang baik. Tentunya banyak mahasiswa yang rajin, penuh semangat untuk kuliah.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b