Skip to main content

Makul umum jurusan Akuntansi

Apa saja makul (mata kuliah) umum yang ada di jurusan akuntansi?
Baik jurusan akuntansi ataupun jurusan d3 akuntansi mempunyai mata kuliah umum. Mata kuliah tersebut biasanya adalah makul agama, pkn / pancasila dan bahasa inggris.


Lalu apa saja yang dipelajari di ketiga makul tersebut?

Pada makul agama yang dipelajari adalah hampir mirip dengan pelajaran di saat kita sma ataupun smp.  Bedanya, pada pembelajaran agama, kita lebih diterapkan pada pola pemikiran kita. Bagaimana cara kita menyelesaikan permasalahan tentang agama tersebut. 
Jika pada makul agama Islam mempelajari tentang akhlak, iman, dan ibadah. Ada shalat, puasa, zakat, haji, macam sunnah, dll

Pada makul pkn / pancasila juga sama dengan pembelajaran sewaktu sekolah, hanya saja yang dipelajari lebih detail. Pada semester 1, biasanya akan membahas tentanh pancasila, mulai dari sejarah, manfaat pancasila, tujuan pancasila hingga kaitannya dengan masa modern ini. Untuk semester 2 biasanya membahas tentang kewarganegaraan seperti wamil / wajib militer, sejarah era pemerintahan orde lama hingga era sekarang.

Pada makul bahasa inggris, disini kita akan mempelajari lebih banyak praktek seperti speaking. Pembelajaran bahasa inggris ini sangatlah penting karena sekarang kita telah menghadapi MEA, jadi makul ini sangat tepat diterapkan di jurusan ini. Makul bahasa inggris ini biasanya hanya sampai di semester 2 saja, yaitu bahasa inggris I pada semester 1 dan bahasa inggris II pada semester 2, setelah itu tidak ada makul bahasa inggris lagi. Begitu pula makul pkn dan agama hanya sampai beberapa semester tertentu saja. 

Itulah beberapa makul umum di jurusan akuntansi. Untuk pembelajaran perkuliahan ada makul umum tersebut tergantung dosen. Ada yang cuma mendengarkan saja, ada yang memberi tugas. Ada dosen yang murah nilai, ada juga yang susah nilainya.





Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b