Skip to main content

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris

Bedanya Jurusan Sastra Inggris dengan FKIP, Pendidikan Bahsa Inggris itu apa?

Kalau sastra inggris itu yang dipelajari lebih mendalam dan lebih sulit pastinya.

Kalo pendidikan pendidikan bahas inggris cuma dasar - dasarnya aja dan lebih ke pengajaran untuk menjadi tenaga pendidik, guru ataupun dosen


Mengapa perlu kuliah bahasa inggirs? Apa bedanya dengan kursus?

Kursus tentunya tidak sama dengan pendidikan bahasa Inggris di lembaga formal seperti kuliah. Mengapa? karena dalam kursus hanya mempersiapkan para siswanya untuk lulus tes seperti ujian nasional, tes TOEFL, dll. Sedangkan jika kuliah di FKIP Bahasa Inggris benar-benar diajarkan secara mendalam dan detail baik berupa keterampilan maupun keilmuan untuk menjadi tenaga pengajar, walaupun tidak se detail jurusan sastra inggris.


Prospek Kerja Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris (FKIP Bahasa Inggris)

  • Penerjemah dwibahasa (Inggris–Indonesia dan sebaliknya). Cocok juga jadi penerjemah di bidang pariwisata.
  • Bisa bekerja pada LSM, khususnya LSM internasional.
  • Menjadi pengajar Kursus
  • Buka tempat les sendiri dan kelas-kelas privat dirumah
  • Pelatihan Bahasa Inggris
  • Jadi pns atau Guru di sekolah-sekolah formal (SD, SMP, SMA/SMK/MA)
  • Bekerja sebagai dosen di berbagai institusi atau universitas negeri dan swasta


Seperti apa makul jurusan pendidikan bahasa inggris?
Berikut adalah contohnya
Daftar Mata Kuliah FKIP Bahasa Inggris UNNES Semarang

  • Intensive Listening
  • Intensive Grammar
  • Intensive Reading
  • Intensive Writing
  • Intensive Speaking
  • Pendidikan Konservasi
  •  Elementary Reading Comp
  •  Elementary English Grammar
  •  Pengantar Ilmu Pendidikan
  •  Sentenced-based Writing
  •  Pronunciation Practice
  •  Suprasegmental-based En
  •  Advanced Listening Comp
  •  Idiom-based Lexical Studi
  •  Paragraph-based Writing
  •  Pengantar Ilmu Budaya
  •  Pendidikan Pancasila
  •  Poetry
  •  Segmental-based English
  •  Psikologi Pendidikan
  •  Speaking for General Purp
  •  Advanced English Gramm
  •  Statistika
  •  Advanced Reading Compr
  •  Cross Cultural Understand
  •  Book Report and Review
  •  Debate
  •  Genre-based Writing
  •  Introduction to Linguistics
  •  Kewirausahaan
  •  Manajemen Sekolah
  •  Pendidikan Agama Katholik
  •  Pendidikan Agama Islam
  •  Pendidikan Agama Hindu
  •  Pendidikan Agama Budha
  •  Pendidikan Agama kristen
  •  Pendidikan Agama Konghucu
  •  Pendidikan Kewarganegaraan
  •  Prose
  •  Bahasa Indonesia
  •  Academic Writing
  •  Bimbingan Konseling
  •  English Language Curricul
  •  Drama
  •  English Syntax
  •  EnglishIndonesian Translate
  •  Extensive Reading
  •  ELT for Young Learners
  •  ELT across Curriculum
  •  Grammar, Meaning, and Discussion
  •  ICT in Language Learning
  •  IndonesianEnglish Translatr
  •  Interpreting
  •  Introduction to Second La
  •  Language Assessment Ad
  •  Literary Appreciation
  •  Research in Linguistics
  •  Teaching Material Develo
  •  Kuliah Kerja Nyata
  •  Praktik Pengalaman Lapangan
  •  Skripsi
  •  English Course Management
  •  English for Business
  •  Extensive Grammar
  •  Extensive Listening
  •  Extensive Speaking
  •  Extensive Writing
  •  Journalism
  •  Textbook Review and Writing
  •  Topics in Applied Linguistic
  •  Thesis Writing

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b