Skip to main content

Contoh Pidato Tentang Fenomena Anak dan Gadget

berikut ini adalah contoh pidato ketua panitia tentang fenomena anak yang menggunakan gadget, handphone, maupun smartphone


Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah alhamdulillahi robbil alamin wabihi nasta'inu ala umuriddunya waddin ashsholatu wassalamu'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa ala alihi washohbihi ajmain amma ba,du
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat, yang senantiasa memberikan rahmatnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul dengan keadaan sehat pada pagi hari ini.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan pada nabi kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman kegelapan ke zaman yang terang benderang seperti yang kita nikmati sekarang.
Sebagai seorang orang tua yang memiliki anak ataupun kakak yang memiliki adik, sudah selayaknya kita mengarahkan mereka pada hal-hal yang baik. Rasulullah pernah bersabda,
“Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.”
– [HR. Muslim: 1631]
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”  – [QS At Tahrim: 6]
Pada saat ini, sering kita melihat fenomena anak-anak telah pandai menggunakan gadget seperti handphone, tab dan barang elektronik lainnya. Dan pada saat ini, kita telah jarang melihat anak-anak bermain permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak tahun 90an ke bawah karena game atau permainan yang ada di gadget cenderung menjadi favorit bagi anak-anak zaman sekarang.  Hal ini pun didukung oleh perusahaan-perusahaan yang menjual gadget dengan harga yang cukup murah sehingga saat anak meminta dibelikan gadget, orang tua pun tidak merasa berat untuk membelikan anaknya handphone ataupun tab karena memang harganya murah. Namun, perlu diketahui bahwa gadget sebaiknya tidak dikenalkan pada anak usia dini karena memiliki dampak negative pada perkembangan anak.
Dampak negative gadget terhadap perkembangan anak antara lain:

Resiko terkena radiasi
Menggunakan hp atau meletakkan handphone pada badan pada waktu lama dan terus menerus akan memperbesar resiko anak terkena radiasi. Menurut sebuah penelitian mengatakan bahwa anak kecil sangat rentan terkena radiasi bila dibandingkan dengan orang dewasa. Gadget tidak hanya menimbulkan radiasi yang berbahaya bagi anak, akan tetapi pancaran sinar dari layar tersebut sangat membahayakan kesehatan si kecil. Oleh karena itu, sebaiknya anak-anak usia balita terhindar dari gadget agar tidak membahayakan kesehatannya karena anak-anak masih mengalami perkembangan sistem saraf dan sangat rentan terkena radiasi. Efek radiasi pada anak-anak sangat mengkhawatirkan karena otak yang masih berkembang sangat mungkin terkena radiasi. Tumor otak biasanya berkembang selama 30 sampai 40 tahun. Anak-anak yang menggunakan telepon genggam sejak remaja akan mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum terlihat dampaknya.

Malas Membaca Dan Menulis
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu…,” (QS. At-Tubah (9): 105)

 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah (94): 7-8)

Gadget membuat anak sangat malas membaca dan menulis. Dengan gambar-gambar menarik yang disuguhkan gadget membuat anak malas membaca. Karena membaca itu sesuatu hal yang membosankan, sehingga anak lebih memilih gadget. Selain itu dengan perkembangannya teknologi, membuat aktivitas menulis anak menggunakan gadget. Ini mempengaruhi keterampilan menulis bagi anak, sehingga koordinasi motorik nya jadi kurang bagus.

Menjadi sebuah kebiasaan
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga sangat beresiko kecanduan bermain gadget. Pada awal-awal mungkin anak hanya sebatas menggunakan gadget untuk bermain game, namun lama kelamaan ketika si kecil sudah menemukan kesenangan dengan benda tersebut maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang berdampak negatif terhadap perkembangannya. Apabila sudah menjadi kebiasaan maka hal ini bisa menyebabkan anak tidak berminat untuk berinteraksi dengan orang lain. Kondisi seperti ini tentunya sangat tidak baik bagi perkembangan kemampuan anak dalam hal bersosialisasi. Anak menjadi acuh dengan lingkungan sekitar dan tidak paham dengan etika bersosialisasi  sehingga rasa sosialisasi antar sesama memudar dan jarang ber-tegur sapa.
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya ( kebaikannya ) maka bersilaturahmilah.          ( HR. Al-Bukhari )

Imbas bila mengkonsumsi gadget secara berlebihan, mempengaruhi kemampuan psiko-sosial anak. Psiko-sosial anak menjadi rendah dan akhirnya tidak peduli dengan lingkungan sekitar lagi.

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. QS. Al-'A`raf [7] : 31

Lambat memahami pelajaran
Kebiasaan anak-anak yang asik dengan gadget akan berpengaruh terhadap kemampuan otak dalam menangkap informasi dan konsentrasi anak saat belajar mengalami penurunan. Konsentrasi-nya menjadi lebih singkat dan anak tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih sering ber-imajinasi mengenai tokoh game yang sering dimainkan pada Gadget
nya.
Salah satu pengaruh menurunnya konsentrasi anak yaitu ketika anak mendapatkan pelajaran di kelas cenderung susah untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, anak-anak juga cenderung malas untuk belajar dan membaca buku akibat dari kecanduan untuk bermain gadget sehingga prestasi secara akademik menurun.

Sebagai contoh, Saat pelajaran matematika, anak yang telah mengenal gadget langsung sigap untuk mengeluarkan gadgetnya dan menjalankan aplikasi kalkulator. Ini merupakan hal yang buruk dalam perkembangan nalar dan logika, karena Kemampuan analisa tidak dilatih secara mendalam. Dengan gadget, anak cenderung berpikir secara dangkal. Akhirnya kemampuan analisis menjadi lemah dan tidak dapat menganalisis suatu masalah.


 Beresiko terhadap perkembangan psikologis anak
Terkadang sebagian game ataupun tontonan pada gadget memperlihatkan kekerasan sehingga hal ini bisa berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak. Anda sebagai orangtua harus membatasi penggunaan gadget pada anak dan sebaiknya mendampingi anak ketika menggunakan benda tersebut supaya tidak memberikan pengaruh buruk terhadap perkembangan anak.

Memberi Efek Candu
Saat bangun tidur yang dilihat pertama kali adalah gadget. Saat makan dan kemana pun, tidak pernah lepas dari adanya sebuah gadget. Jika Smartphone tersebut tertinggal, anak rela pulang kerumah untuk mengambil belahan jiwanya. ini merupakan efek candu dari adanya gadget. Saking asik nya, menjadi adiktif sekali sehingga bila tidak ada gadget, anak-anak merasa gelisah.

Sarana Berbuat Curang
“Sekali-kali jangan curang karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjiin” (Qs. al-Muthaffifin: 7)

Dalam menjawab soal ulangan, adanya gadget menjadi sarana berbuat curang. Dari mencari jawaban melalui Browser, contekan, di catatan, contekan di galeri poto, atau meminta jawaban dari teman sekelas melalui pesan teks dan multimedia. Jawaban ujian sekarang sangat mudah didapatkan oleh anak. Dalam kurun waktu sedetik, anak-anak bisa mendapatkan jawaban hanya menggunakan gadget.

Mempengaruhi Gaya Hidup
Gadget juga bisa mempengaruhi gaya hidup anak menjadi egois dan berbudaya pamer ke teman sejawat nya. Sifat ini seharusnya tidak dipunyai oleh anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Gadget juga dapat mempengaruhi tingkat konsumtif dan konsumerisme anak. Karena anak terbiasa belum dapat memilih informasi secara benar.

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. QS. Al-'Isra' [17] : 26

Gangguan Tidur
Gangguan tidur bisa dialami anak-anak, jika menggunakan gadget secara berlebihan.Jika anak mengalami gangguan tidur, maka akan berdampak pada prestasi belajar mereka. Anak cenderung tidak langsung tidur, bila gadget masih ada di genggaman. Akhirnya anak bangun siang dan tidak dapat konsentrasi di sekolah.

 Agresif
Konten kekerasan dalam gadget, dapat menstimulus anak untuk melakukan hal apa yang dilihatnya. Dampak buruk jangka panjang pada anak yang mengkonsumsi gadget, menjadi lebih agresif dari anak biasanya.
Mencegah dampak buruk gadget bisa kita lakukan dengan cara bersikap bijak dalam memperkenalkan gadget untuk anak. Jangan memberikan gadget khusus untuk anak, biarkan dia menggunakan milik kita sehingga penggunaannya bisa dibatasi dengan mudah. Apabila anak menggunakan gadget, sebaiknya kita membatasi gadget mereka dalam mengakses situs-situs yang tidak dianjurkan. Selain itu, kita juga harus senantiasa mendampingi anak ketika menggunakan gadget.
Gadget pada anak tidak selamanya memiliki dampak negative pada anak, ada pula dampak positif dari penggunaan gadget yaitu:
  • Dapat mencari permainan edukatif yang dapat memberi rangsangan terhadap otak anak, dan pola permainan ini dapat disesuaikan dengan usia anak tersebut. Ini adalah salah satu media belajar yang akan membuat anak merasa senang dan tidak membosankan.
  • Dapat mencari informasi pendidikan yang inovatif
  • Belajar tanggap teknologi agar tidak mengalami ketertinggalan dalam perkembangan teknologi




TAHAP PENGENALAN GADGET PADA ANAK BERDASARKAN USIA

  • Dalam Usia 2 s/d 4 tahun

anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orangtua
  • Dalam Usia 4 s/d 7 tahun

Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Dalam usia ini, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
  • Dalam Usia 7 s/d 10 tahun

Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua
  • Dalam Usia 10 s/d 12 tahun

Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif
  • Dalam Usia 12 s/d 14 tahun

Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya
  • Dalam Usia 14 s/d 17 tahun

Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.
Selain itu, kita dapat menggunakan hp atau gadget pada bulan ramadhan ini untuk mencari informasi mengenai ramadhan, membaca artikel-artikel mengenai kerohanian, menggunakan hp untuk membaca alquran atau hadist dan masih banyak hal bermanfaat lainnya yang dapat kita lakukan.
Saya rasa, itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum wr.wb

Deni Haryono

Sekolah Vokasi UGM 2015

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...