Skip to main content

Kaitan Ham dengan Sila Pertama Pancasila

Pancasila memandang bahwa manusia dianugerahi oleh Tuhan dengan akal, budi dan nurani agar manusia dapat membedakan mana hal yang baik dan hal buruk yang kemudian akan menjadi pembimbing kehidupan dan pengarah perilaku manusia. HAM yang berada di dalam nilai dasar pancasila tidak hanya berisi kebebasan dasar tetapi juga mengandung suatu kewajiban dasar yang melekat secara kodrati sebagai manusia. Hak dan kewajiban asasi ini menjadi dasar berbangsa dan bernegara. Maka terlihat jelas bahwa konsep hak asasi yang ada dan berlaku di Indonesia adalah hasil dari penjabaran sila Pertama Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab dan disemangati oleh sila-sila lainnya dari Pancasila.

Hak asasi manusia ditinjau dari sila pertama Pancasila berdefinisi seperti berikut :

Hak Asasi Manusia menurut Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Ham yang berhubungan dengan sila pertama adalah tentang menghargai.
  • Pada sila pertama juga terdapat pengakuan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Di indonesia ini kita wajib beragama.
  • Menjamin setiap orang untuk melakukan ibadah menurut keyakinannya dan kepercayaannya masing-masing. Kita bisa melakukan ibadah dan tidak boleh di ganggu oleh orang lain karena ini adalah hak kita.
  • Menjamin kemerdekaan beragama untuk setiap orang agar memilih serta menjalankan agamanya masing-masing. Jadi dalam beragama, kita tidak akan dipaksakan  untuk memilih suatu agama. Kita dibebaskan memilih agama mana yang sesuai dengan hati nurani masing - masing individu.
  • Menghormati perbedaan agama. Sila pertama pancasila mengamanatkan bahwa setiap warga negara dapat bebas untuk memeluk agama yang sesuai kepercayaannya masing – masing. Hal ini senada dengan adanya Deklarasi Universal tentang HAM pada pasal 2 yang isinya terdapat perlindungan HAM (Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini dengan tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan warna kulit, ras, jenis kelamin, suku, bahasa, budaya agama, politik atau pandangan lainnya, asal-usul kebangsaan ataupun kemasyarakatan, kelahiran, hak milik, ataupun kedudukan lain. Selanjutnya, juha tidak diadakan pembedaan berdasar kedudukan politik, hukum serta kedudukan internasional dari negara ataupun daerah seseorang dari mana seseorang tersebut berasal, baik dari negara merdeka, berbentuk wilayah perwalian, jajahan ataupun negara yang berada di bawah batasan kedaulatan yang lain).

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...