Skip to main content

Di Prancis Pemotongan Hewan di Sembarang Tempat Dilarang


Hidup sebagai kaum minoritas Muslim di Prancis tidak segampang seperti kehidupan di negara kita. Negara yang katanya menjunjung tinggi kebebasan tidak berarti kebebasan umat Muslim ketika menjalankan ibadah bisa tercapai. Tidak ada libur hari besar untuk umat Islam. Kebebasan berjilbab juga kurang dihargai, seperti ketika bekerja dilarang menggunakan jilbab.

Ketika hari besar Idul Adha, di negara sekuler seperti Prancis, disana dibuat aturan mengenai pemotongan hewan ketika Idul Adha. Tidak boleh ada pemotongan hewan di sembarang tempat. Pemotongan harus dilakukan di tempat pemotongan khusus hewan resmi atau telah mendapat ijin dari pemerintah setempat. Pemotongan hewan yang halal dan sudah mendapat izin pun juga tidak di semua tempat sehingga saat perayaan Idul Adha. Komunitas Muslim Prancis biasanya membuka pemotongan hewan temporer setelah ijin dengan Departemen Pengaturan dan Perlindungan Populasi.

Denda dan Penjara

Jika ada yang membuka pemotongan hewan dengan sembunyi-sembunyi maka mereka bisa dikenakan denda 15000 euro dan 6 bulan penjara (UU Pedesaan dan Perikanan Kelautan L-237 2).

Memang berat membayangkan dan melihat perjuangan mereka dengan segala kesulitannya untuk menjalankan syariat agama.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Prancis bagian utara juga mengingatkan bahwa pemotongan hewan di luar rumah pemotongan hewan resmi atau yang sudah mendapat izin adalah pelanggaran dan akan dihukum denda € 15.000 dan 6 bulan penjara.

Kita ketahui, tingkat populasi orang muslim di Prancis semakin meningkat dan setiap kegiatan keagamaannya juga diawasi dengan ketat.

Jika di Indonesia, pemotongan hewan bebas dilakukan dimana saja asal ada orang yang tahu tata cara penyembelihannya. Tidak perlu dibawa ke pemotongan resmi. Bahkan, pemotongan resmi di Indonesia hampir sulit ditemukan.

Sumber dan refrensi :
lefigaro.fr
litaetlavie.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...