Skip to main content

Jenis-Jenis Peta


Berikut Uraian Lengkap tentang Jenis-Jenis Peta dan cirinya.

Berbagai jenis peta yang ada di dunia ini tentunya mempunyai banyak manfaat untuk memetakan berbagai wilayah dan peristiwa. Tentunya dari jenis peta tersebut akan mempunyai fungsi - fungsi yang berbeda.

Apabila didasarkan pada informasi atau isinya, macam - macam jenis peta dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu peta umum dan peta khusus.

1. Peta umum (peta ikhtisar), adalah peta yang menggambarkan segala

sesuatu di permukaan bumi secara umum. Peta umum dibedakan
menjadi dua, yaitu peta chorografi dan peta topografi. Peta chorografi
adalah peta yang menampilkan permukaan bumi secara umum, seperti
peta dunia, peta benua, dan peta kabupaten (Gambar 1.17). Peta
topografi adalah peta yang menampilkan relief permukaan bumi.
Jenis peta umum yaitu:

Peta Topografi

Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis khayal yang menghubungkan pada tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Peta topografi sendiri, garis kontur digmbar dengan warna coklat muda. Kontur ini berguna untuk memberikan informasi relatif tentang relief. Relief adalah suatu bentuk yang memperlihatkan perbedaan pada ketinggian dan kemiringan dari bentuk-bentuk yang tidak sama di permukaan bumi. Relief sendiri dihubungkan dengan suatu bentuk atau model keseluruhan muka bumi pada bentuk tiga dimensi. Pada peta topografi juga digunakan untuk dasar dalam pembuatan peta-peta tematik seperti, peta pariwisata, peta penggunaan lahan, peta kehutanan, dan lain sebagainya.

Di Indonesia pada pemetaan topografi dikerjakan oleh Jawatan Topografi (jantop) adalah Angkatan Darat dengan koordinasi Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). Pada peta yang dihasilkan setelah jadi dapat diperjualbelikan dengan bebas. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) ialah peta yang sejenis dengan peta topografi. Peta ini dibuat dan dikoordinasi oleh Bakosurtanal yang mempunyai isi dan sifat yang sama dengan peta topografi. Perbedaan dari kedua peta tersebut adalah hanya pada sistem proyeksi serta pengambilan data di lapangan. Untuk peta topografi dalam perolehan data di lapangan lebih banyak menggunakan survei dan juga pada pengukuran lapangan. Untuk peta RBI dengan cara kompilasi dari foto udara.

Pada objek yang disajiakan oleh peta topografi maupun peta RBI yaitu:

a. Unsur buatan manusia

Unsur-unsur perhubungan, yang meliputi jalan dan jalur kereta api, Gedung-gedung, perumahan dan meliputi bangunan lain seperti mesjid, kantor, dan sebagainya Konstruksi-konstruksi lain, seperti : bendungan, waduk penyimpanan air, jalur pipa, dan lain-lain.
Unsur luasan atau daerah khusus, meliputi daerah yang ditanami seperti perkebunan dan taman. Batas-batas, meliputu batas adminstratif seperti batas provinsi, kabupaten, hingga batas terkecil yang bisa dilihat

b. Unsur alam

Adalah unsur hidrografi, termasuk sungai, danau, dan garis pantai. Tanaman (vegetasi), pada umumnya dikelompokkan menurut jenis atau faktor lain yang berhubunganUnsur lain seperti: permukaan es, pasir, salju, dan lain-lain

Selain menggambarkan unsur-unsur di atas, peta topografi dan peta RBI juga menggambarkan pada titik-titik ketinggian. Titik ketinggian ini di peta ditulis dengan harga atau angka yang digunakan untuk memperlihatkan ketinggian pada suatu tempat di atas atau di bawah permukaan laut. Pengukurannya hanya dilakukan pada tempat-tempat penting saja, misalnya adalah: pada puncak bukit, di pertemuan sungai, dasar lembah, di perubahan lereng, dan sebagainya. Inilah kelebihan dari peta topografi adalah dengan menggambarkan peta dengan objek titik ketinggian maka kita dapat mengetahui ketinggian suatu tempat serta untuk memperkirakan tingkat kecuraman atau kemiringan lereng.

Peta Indonesia – Peta ini adalah peta yang menggambarkan wilayah Indonesia secara keseluruhan

Peta Chorografi –ini adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi dengan menggunakan skala yang lebih kecil antara 1 : 250.000 hingga 1:1.000.000 atau lebih. Peta chorografi menggambarkan daerah yang luas, misalnya propinsi, negara, benua bahkan dunia. Pada peta chorografi digambarkan semua kenampakan yang ada di suatu wilayah di antaranya pegunungan, sungai, gunung, danau, jalan raya, batas wilayah, kota, jalan kereta api,  garis pantai, rawa dan lain sebagainya. Tahu atlas? Atlas adalah kumpulan dari peta chorografi yang dibuat dalam berbagai tata warna.

Peta chartography (kartografi) –
Adalah  peta yang menggambarkan sebagian permukaan bumi. misalnya adalah peta yang hanya menggambarkan benua atau setengah bola bumi

Peta dunia – Peta ini ialah peta yang menggambarkan seluruh bagian pada permukaan bola bumi.





2. Peta khusus (tematik) adalah peta yang dibuat berdasarkan hanya menggambarkan

pada kenampakan tertentu saja di permukaan bumi. Contoh peta tematik
antara lain peta pariwisata, peta kepadatan penduduk (Gambar 1.18),
peta pertambangan, dan sebagainya.



Sementara itu, berdasarkan skalanya peta
diklasifikasikan menjadi lima.
1. Peta kadaster, berskala  dari1: 100 s.d. 1: 5.000.
2. Peta skala besar, berskala dari 1 : 5.000 sampai dengan 1:
250.000.
3. Peta skala sedang, berskala dari 1: 250.000 sampai dengan 1:
500.000.
4. Peta skala kecil, berskala dari 1: 500.000 sampai dengan
1:1.000.000.
5. Peta skala sangat kecil, berskala lebih besar
dari 1 : 1.000.000


Contoh peta khusus yakni:

Peta kepadatan penduduk – Peta ini menggambarkan perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas daerahnya.

Peta curah hujan (isohyet) – Peta ini merupakan peta yang menjelaskan banyaknya curah hujan yang sama di suatu tempat

Dibawah ini adalah gambar contoh dari peta :




Dilihat dari peta kepadatan penduduk untuk membedakan kepadatan penduduk tiap wilayah ditunjukkan dengan perbedaan warna. Berdasarkan legenda pada peta kita dapat mengidentifikasi bahwa misalnya warna hitam menunjukkan kepadatan penduduknya lebih dari 701 orang setiap 1 km2, warna agak hitam yang menunjukkan kepadatan penduduknya antara 400 orang sampai 700 orang setiap 1 kilometer persegi dan pada warna putih menunjukkan kepadatan penduduknya kurang dari 400 orang setiap 1 kilometer persegi


  • Peta penyebaran hasil pertanian
  • Peta jalur penerbangan atau pelayaran, Peta anomali gaya berat,
  • Peta penyebaran hasil tambang,
  • Peta tata guna lahan
  • Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran kejahatn di suatu wilayah atau daerah
  • Peta pendaftaran tanah
  • Peta irigasi. Ini adalah peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, bendungan air, waduk, dan saluran irigasi.
  • Peta geologi. Peta ini ialah peta yang menggambarkan struktur batuan dan sifat-sifatnya yang bisa mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.
  • Peta transportasi. Peta ini adalah peta yang mennjelaskan jalur-jalur lalu lintas baik di darat maupun udara
  • Peta penggunaan lahan. Peta ini ialah peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah yang ada hubungannya pada lingkungan geografis dan aktivitas manusia dan ruang publik untuk kehidupan.
  • Peta arkeologi. Adalah Peta yang menggambarkan penyebaran letak benda-benda ataupun peninggalan purba
  • Peta lokasi. peta ini ialah peta yang menggambarkan letak suatu tempat di permukaan bumi di lapisan atmosfer.
  • Peta tanah. Peta tanah ini  peta yang menggambarkan dan menggolongkan jenis jenis tanah dengan tingkat aktivitas manusia.






Pada beberapa jenis peta yang menggambarkan tema tertentu (peta tematik) biasanya dilengkapi dengan data-data yang menyangkut unsur-unsur geografi seperti:

  • Lokasi suatu wilayah termasuk batas-batas administrasinya
  • Luas wilayah keseluruhan dan bagian-bagiannya
  • Letak, jarak, dan arah suatu tempat dengan tempat lainnya
  • Persebaran kegiatan sosial ekonomi, dan budaya manusia
  • Persebaran berbagai macam jenis jenis sumber daya alam
  • Kenampakan alam atau fisik permukaan bumi atau data spesifik lainnya



Berdasarkan Tujuan, Bentuk, Nilai dan Sumber Data


Peta adalah alat yang dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini ialah contoh-contoh peta untuk berbagai tujuan:


  • Peta Turis (Tourism Map). Contohnya adalah : peta museum, peta rute bus.
  • Peta Ilmu Pengetahuan.Contohnya adalah : peta arah angin, peta penduduk.
  • Peta Pendidikan (Educational Map).Contohnya adalah : peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
  • Peta Informasi Umum (General Information Map).Contohnya adalah : peta pusat perbelanjaan.





Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya

Jenis peta ini dapat dibedakan atas dua jenis adalah:

1. Peta dinamis – Peta dinamis ialah peta yang menggambarkan keadaan permukaan bumi yang selalu berubah-ubah atau tidak stabil. Contohnya adalah peta dinamis antara lain peta petsebaran kepadatan penduduk ataupun peta jaringan jalan.

2. Peta stasioner –ialah Peta stasioner merupakan peta dengan sifat data menggambarkan permukaan bumi yang memiliki sifat data tetap atau stabil. Contohnya adalah  peta stasioner misalnya peta batimetri (kedalaman laut),peta topografi, dan pada peta jalur pegunungan atau jalur gempa.



Jenis Peta Berdasarkan Sifat Nilai Data yang Dikandungnya

Pada peta jenis ini dibedakan atas dua adalah:

1. Peta kualitatif – Peta ini adalah peta yang hanya menunjukkan keberadaan suatu objek di suatu lokasi tertentu. Contohnya adalah peta kualitatif misalnya, peta lokasi perkebunan teh atau perkebunan sayur-mayur di Puncak,  lokasinya Jawa Barat. Informasi yang diberikan dalam peta ini tidak dilengkapi dengan nilai objek yang dimaksud.

2. Peta kuantitatif – Peta kuantitatif adalah peta yang akan menjawab lokasi keberadaan suatu objek beserta besar nilai objek tersebut. Contohnya adalah peta kuantitatif misalnya peta kepadatan penduduk yang memberikan nilai jumlah penduduk per 1 km2 atau 1 ha pada lokas-lokasi tertentu




Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data

1. Peta turunan (derived map) – Peta ini adalah peta yang dibuat (diturunkan) berdasarkan acuan peta yang sudah ada,sehingga jika melakukan survei langsung ke lapangan tidak diperlukan lagi. Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi.

2. Peta dasar (basic map) – Peta ini adalah suatu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan dan dilakukan secara sistematis. Dalam melakukan pemetaan secara sistematis perlu adanya suatu pembakuan dalam metode pemetaan, sistem proyeksi peta, sistem datum, ukuran lembar peta, skala peta, tata letak informasi tepi, pada derajat ketelitian dan kelengkapan isi, serta pembakuan dalam kerangka geometris peta (grid and graticule).

Berhubung peta induk ini dapat digunakan sebagai peta dasar untuk pemetaan topografi, maka peta ini dapat digolongkan sebagai peta dasar.

Mengapa peta induk disebut sebagai peta dasar? Ini karena peta dasar adalah peta yang dijadikan acuan untuk pembuatan peta lainnya, khususnya adalah acuan kerangka geometrisnya.



Jenis Peta Berdasarkan Bentuk Penyajian Peta

1. Peta Garis (Line Map) –disebut sebagai peta garis karena peta ini menggambarkan bentuk bumi dalam bentuk garis atau berupa grafis atau lebih singkatnya adalah suatu peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

2. Peta Foto (Photo Map) – Peta ini adalaj suatu peta yang menggambarkan bayangan bumi dari hasil fotografis dan hasil pengambilan gambarnya adalah dari udara. Dengan kata lain peta foto ini adalah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang juga dilengkapi garis kontur,nama dan legenda.

3. Peta digital – Peta digital ini ialah peta yang dibuat dan tersimpan dalam media komputer baik pada nomor titik maupun koordinat horizontal dan juga vertikal pada peta tersebut.



Cara menggunakan peta dengan baik


Menggunakan peta dengan baik yaitu sebelumnya :

  • Pembaca peta mengetahui cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masalah peta
  • Pembaca peta perlu memiliki pengetahuan dasar peta
  • Pembaca peta memiliki sikap dan pandangan yang kritis
  • Pembaca peta terus berlatih secara teratur dalam menafsirkan dan memahami peta
  • Pembaca peta mampu memiliki daya imajinasi yang kuat dan benar




Manfaat Peta


Apasih manfaat peta?
Peta selain disajikan dalam bentuk lembaran terpisah juga bisa dikumpulkan dalam satu buku, sehingga peta yang yang dibukukan disebut dengan atlas. Misalnya adalah kumpulan peta-peta provinsi di Indonesia dapat dibukukan menjadi atlas nasional Indonesia. Berdasarkan isinya, atlas juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu atlas umum dan atlas khusus. Atlas umum ialah atlas yang memuat infotmssi yang bersifat umum tentang wilayah tertentu. Berdasarkan pada cakupan wilayahnya, atlas umum terdiri dari atlas nasional, atlas regional,dan atlas dunia. Sedangkan  untuk atlas khusus adalah atlas yang memuat peta berisi informasi atau tema secara khusus. Misalnya adalah atlas jalan di Jakarta.



Beberapa informasi yang dapat diperoleh dalam penggunaan atau membaca peta adalah sebagai berikut:



  • Letak suatu tempat dapat dilihat dengan menghubungkan objek yang berdekatan di sebelahnya atau letak secara administrasi
  • Mengetahui posisi atau lokasi relatif
  • Suatu lokasi ditemukan berdasarkan garis lintang dan garis bujur secara astronomis.
  • Letak astronomis suatu tempat ditemukan dengan arah mata angin atau orientasi pada peta. Secara kartografi,arah utara selalu menghadap ke atas pada media peta. Untuk menunjukkan letak suatu tempat dapat menggunakan orientasi peta tersebut. Contoh, desa Sukamanah menempati wilayah pada bagian selatan Kecamatan Cianjur dan di sebelah timur Kelurahan Sayang.
  • Mengetahui ukuran kenampakan muka bumi. Melalui skala yang ada pada peta, kita dapat mengukur jarak 2 tempat, panjang dan lebar, jalan atau sungai, dan luas suatu wilayah.
  • Mengetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ketinggian tempat atau lokasi dalam suatu wilayah dapat diketahui dengan membaca titik ketinggian maupun garis kontur. Setiap garis kontur selalu menunjukkan atau disertai angka ketinggian. Selain itu garis kontur juga dapat menunjukkan kenampakan fisik dari suatu wilayah atau relief dan kemiringan relief.
  • Mengetahui bentuk-bentuk kenampakan bumi. Fenomena permukaan bumi pada peta mempunyai bentuk yang bermacam-macam,misalnya kota, gunung, pelabuhan, jalan, sungai, danau, rawa, pulau dan sebagainya. Semua perwujudan tersebut digambarkan dalam bentuk simbol pada peta. Misalnya simbol titik warna hitam menggambarkan bangunan-bangunan,simbol garis diperuntukkan pada sungai dan jalan serta simbol area menggambarkan area pemukiman dan vegetasi (sawah,hutan, dan lain-lain).
  • Membantu dalam menganalisis data spasial seperti perhitungan volume.
  • Mengetahui pola dan persebaran objek geografi baik bentang alam (pola aliran sungai,persebaran hutan di Indonesia,dan sebagainya) maupun bentang budaya (pola persebaran pemukiman,pola jaringan jalan dan kecenderungan perkembangannya).
  • Mengetahui persebaran sumber daya alam dan hasil produksinya atau potensi suatu daerah.Membantu suatu pekerjaan atau proyek, misalnya untuk konstruksi jalan,navigasi, atau perencanaanMembantu dalam perencanaan dan pembuatan suatu desain,misalnya desain jalan


Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b