Skip to main content

Jenis-Jenis Sejarah


Apa itu jenis - jenis sejarah? Apa yang dimaksud dengan jenis dan kategori sejarah? Mari simak dibawah ini untuk melihat ulasannya.

Sejarah sebagai suatu ilmu pengetahuan  adalah mempelajari pengetahuan pada masa lampau yang ada dalam lingkup kehidupan manusia. Kejadian dalam sejarah bisa digolongkan dalam beberapa jenis sejarah sehingga dalam pembahasan sejarah akan lebih terfokus kepada suatu masalah, walaupun dalam pembahasan tetsebut terkait dengan berbagai masalah. Maka dari itu, yang dimaksud jenis dan kategori sejarah
adalah perpaduan dari ciri-ciri yang pada dasarnya dianggap sebagai suatu karakteristik kelompok dan adanya kemampuan memperlihatkan jenis atau tipe sejarah.

Menurut Louis Gattaschalk yang ada dalam bukunya dengan judul Mengerti Sejarah, dari terjemahan Nugroho Notosusanto pada tahun 1975, ia membagi sejarah dalam tiga jenis yaitu:
1. Penentukan kelangsungan hidup rekaman sejarah hanya kebetulan ditemukan;
2. Dalam penulisan sejarah di masa mendatang dengan teknik sampling, yang akan diperoleh tokoh sejarah yang konkret;
3. Dalam penulisan sejarah yang menggunakan contoh par excellen, yang merupakan seorang individu terkemuka dalam bangsanya yang memiliki watak mampu untuk memperbaiki perilaku bangsanya secara optimal menyeluruh.


Ada juga beberapa yang membagi sejarah didasarkan dengan fokus masalah sebagai berikut.

1. Sejarah ekonomi
Apa itu sejarah ekonomi?
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang membahas adanya upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Tidak ada manusia yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tentunya mereka akan membutuhkan bantuan dari orang atau dari pihak lain. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya sistem ekonomi yang ada dalam masyarakat (sistem ekonomi kemasyarakatan). Awal masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem ekonomi adalah sejak masa bercocok tanam dengan menggunakan sistem barter yaitu barang ditukar dengan baran dikarenakan belum mengenal yang namanya sistem ekonomi uang. Kemudian perdagangan di Nusantara berkembang pesat karena terbukanya jalan dagang darat (jalan sutra) yang kemudian akan memunculkan jalan dagang laut (jalan dagang rempah-rempah) yang membuat perdagangan Nusantara menjadi semakin marak, hal ini membuat peran aktif pedagang Indonesia semakin terlihat dalam hubungan antarbangsa. Dengan melalui hubungan perekonomian dan
majunya perdagangan inilah yang membuat banyak pedagang Cina (Tiongkok) dan India yang masuk ke nusantara. Keberadaan mereka membawa pengaruh besar, baik dalam bidang ekonomi, budaya, sosial,  dan dalam bidang religius. Bahkan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara juga  dikenal di luar negeri dikarenakan akibat ada banyak pedagang - pedagang asing yang singgah di kerajaan yang ada di Nusantara pada masa itu. Dengan demikian sejarah ekonomi bangsa Indonesia menjadi berkembang dari tingkat sederhana ke arah ekonomi luas bahkan perdagangan Nusantara mampu menembus di ekonomi internasional.

2. Sejarah geografi
Sejarah geografi adalah sesuatu yang dapat dikaitkan dengan masalah sejarah yang memiliki keterkaitan dengan geografi, yang berfungsi untuk menjawab pertanyaan sejarah yaitu "di mana peristiwa itu terjadi?" baik yang terjadi secara langsung dan tidak langsung. Peristiwa sejarah dalam sejarah geografi dikaitkan dengan suatu tempat dan lokasi kejadiannya. Maka dari itu, ilmu pengetahuan tentang geografi (ilmu geografi) juga sangat diperlukan yang kemudian akan muncul pertanyaan "mengapa terjadi di tempat tersebut?". Selain itu, pengetahuan geografi juga mempunyai manfaat penting yaitu dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dan luas wilayah Indonesia serta keadaan alam ikut mendukung terjadinya peristiwa sejarah. Bahkan hingga adat istiadat pun juga turut serta mengambil peran. Begitu pula dengan keadaan alam yang dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menciptakan strategi ketika perang.

3. Sejarah sosial
Sejarah sosial yang ada di bangsa Indonesia tidak dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat. Masalah sosial pada masa itu menjadi pendorong munculnya suatu peristiwa-peristiwa sejarah. Sejarah sosial yang mengalami proses perkembangan juga sesuai dengan perkembangan taraf hidup manusia. Pada masa bercocok tanam, kehidupan sosialnya mulai menumbuh seperti gotong royong yang dirasakan sebagai kewajiban mendasar dalam kehidupan sehari-hari karena mereka hidup secara bersama-sama dalam satu kelompok sosial dimana masih food gathering atau mengumpulkan makanan yang  akan meningkat ke food producing dimana mampu menghasilkan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam.

Sejarah sosial terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan masyarakatnya dari paling sederhana hingga menuju tingkat yang lebih maju. Dalam munculnya modernisasi, masyarakat juga akan terus membangun kemajuan sosial. Seperti ketika taraf hidup yang sederhana di masa bercocok tanam, kemudian upaya sosial muncul dengan masyarakat yang melakukan gotong royong karenakan dirasa sebagai hal yang wajib dalam kehidupan bermasyarakat luas bahkan adanya aturan-aturan masyarakat yang perlu mereka taati bersama agar dijaga kelestariannya.
Kemudian, setelah masuknya hinduisme, kehidupan sosial masyarakat menjadi semakin baik, yang membuat mereka secara sukarela dan bersama dapat menghasilkan bangunan keagamaan yang sangat besar dan dianggap suci, seperti bangunan candi Prambanan dan Borobudur yang ada di Jawa Tengah. Pada waktu itu masyarakatnya jujur dan taat kepada sang pencipta secara sukarela, serta taat kepada para pemimpin bahkan juga dalam keluarga mereka taat dan saling menghormati. Pada saat masa Hindu-Buddha inilah di Indonesia banyakbmuncul kerajaan pertama, yaitu Kerajaan Kutai yang berdiri pada abad ke-5, kemudian Tarumanegara, dan disusul Sriwijaya yang terletak di Sumatra. Ada hubungan erat yang terjadi di dalam ataupun di luar istana, walaupun saat itu mempunyai satu arah pada istanasentris bahkan juga muncul pengultusan pada raja. Pengultusan adalah melebih - lebihkan sesuatu / seseorang dan tidak memperhatikan kekurangannya, seakan - akan orang tersebut selalu berbuat benar.

Di zaman era Islam, seiring dengan berkembangnya kerajaan Islam yang berada di Nusantara, masyarakat mulai teratur, pada kehidupan sosialnya tampak membawa kesejahteraan dan adanya perbaikan sosial. Kehidupan demokrasi juga mulai tertata melalui sistem kerajaan yang kemudian sistem ini dikembangkan di tengah masyarakat luas dengan cara pengurangan sikap feodal dikarenakan para raja Islam masa itu telah memberikan contoh kehidupan yang demokratis. Maka dari itu, masalah sosial tidak akan lepas dari perkembangan hidup masyarakat yang telah menciptakan perkembangan sejarah umat manusia dari akalnya.

4. Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politik
Masalah tentang sejarah ketatanegaraan atau model politik yang merupakan sejarah politik sebenarnya berawal dari zaman pra aksara. Namun bagaimana perkembangan atau wujud dari hal tersebut banyak ahli yang menafsirkan dalam  berbagai bentuk, misalnya adalah, primus inter pares. Berdasarkan peninggalan sejarah dikatakan bahwa bentuk pemerintahan pada zaman praaksara adalah berbentuk kesukuan. Namun setelah nasuknya pengaruh Hindu dan Buddha ke Nusantara akan memunculkan sistem baru, yaitu sistem pemerintahan kerajaan, misalnya adalah pada Kerajaan Kutai. Sistem kerajaan ini kemudian berkembang luas di Nusantara, baik di tanah Jawa atau di luar Jawa juga banyak muncul kerajaan Hindu dan Buddha. Pada masuknya Islam ke Nusantara juga memberi angin baik bagi pertumbuhan kerajaan, dikarenakan memunculkan sistem baru dalam istana, dimana pada saat zaman Islam, kepala negaranya adalah bergelar sunan atau sultan. Hal itulah salah satu bentuk perkembangan sejarah ketatanegaraan Indonesia.




Ada juga yang membagi jenis sejarah secara geografis adalah sejarah dunia, sejarah nasional dan sejarah lokal.

a. Sejarah dunia
Sejarah dunia adalah  peristiwa penting yang menceritakan sejumlah negara, yang menyangkut dengan hubungan pada antarnegara, serta peristiwa dan adanya fakta sejarah dari banyak negara  dari berbagai belahan dunia. Banyak para ahli sejarah dan peneliti telah mempublikasikan sejarah dunia, contohnya seperti sejarah negara-negara Eropa, sejarah negara Mesir, sejarah Afrika, sejarah negara-negara Asia,  dan sejarah negara Australia yang telah dibentangkan secara panjang lebar dari aspek politik, sosial, ekonomi, serta aspek budaya yang terjadi pada kawasan negara-negara tersebut. Contoh dari penulisan sejarah dunia tetsebut ialah buku Soebantardjo yang berjudul Sari Sejarah Asia – Australia , dimana buku ini menceritakan mengenai negara Jepang, India, Ceylon (Sri Lanka), Tiongkok (Cina), Birma (Myanmar), Malaya,  Indocina, Iran, Muangthai (Thailand), Afghanistan, Libanon, Irak, Yordania, Arab, Siria, Palestina, Turki, Mesir, dan Australia. Soebantardjo juga menulis sejarah yang ada di negara-negara Eropa dan Amerika. Jadi, intinya, sejarah dunia adalah sejarah yang menceritakan bagaimana situasi negara-negara di seluruh kawasan dunia ini dan bagaimana hubungan negara satu dengan yang lainnya.

b. Sejarah nasional
Sejarah nasional adalah sejarah yang menceritakan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak pertumbuhan hingga sekarang ini. Sejarah pada zaman purbakala memuat bagaimana keadaan dan kemampuan masyarakat pada masa nenek moyang kita, kepercayaan yang dianutnya, serta hasil-hasil budayanya. Setelah kedatangan agama Hindu, diceritakan bagaimana wujud akulturasinya, kemudian diceritakan juga masuknya agama Islam serta kedatangan bangsa barat yang kemudian muncul penjajahan di Nusantara. Gerakan nasional Indonesia memperlihatkan bagaimana giatnya perjuangan nasional yang puncaknya adalah pada saat proklamasi serta usaha dalam mengisi kemerdekaan. Setelah kemerdekaan masih ada beberapa gangguan keamanan muncul dan adanya usaha dari negara Belanda untuk menguasai Indonesia kembali, meskipun pada akhirnya mampu kita halau dan kita pertahankan tanah air ini. Memasuki pada era zaman modern sekarang ini pun bangsa Indonesia masih terus membuat sejarahnya. Contoh adalah penyusunan sejarah nasional yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional
dan diterbitkan pula sebagai Buku Sejarah Nasional Indonesia yang terbagi kedalam enam jilid.

c. Sejarah lokal
Sejarah lokal adalah srjarah yang mengandung pengertian suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan hanya terjadi di suatu daerah saja atau hanya ada di tempat tertentu yang lokasinya tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia. Peristiwa-peristiwa yang muncul hanyalah dari daerah tertentu saja dan juga memuat masalah-masalah yang ada di daerah tertentu itu saja misalnya adalah sejarah lokal tentang kampung Minahasa, sejarah masyarakat Nias, suku Toraja, atau suku Dayak yang ada di Kalimantan. Dalam sejarah lokal muncul pula tokoh-tokoh lokal yang saat itu memperjuangkan wilayahnya, misalnya adalah perjuangan Imam Bonjol dari daerah Sumatra Barat, perjuangan Pangeran Diponegoro dari daerah Jawa (Yogyakarta), perjuangan Teuku Umar dari Aceh, dan pahlawan-pahlawan lain dari berbagai  wilayah yang ada di Nusantara.

Sejarah lokal adalah sejarah yang penting, akantetapi sering kali kita justru memperoleh sumber - sumber dari negara lain (misalnya, adalah dari Belanda), walaupun sebenarnya banyak kita temukan bukti-bukti sejarah yang berasal dari pelosok tanah air, ada barang bukti sejarah yang sudah berpindah tangan ke negara lain, misalnya adalah kitab asli Negara kertagama dan adanya patung Ken Dedes (Prajna Paramita) yang sekarang berada di negara Belanda. Masyarakat itu dinamis dan berkembang yang memang terjadi di mana-mana, akantetapi di sisi lain dampak dari perkembangan ini malah sangat menyulitkan pengungkapan bukti sejarah lokal yang dikarenakan adanya pergantian generasi, percepatan pembangunan, serta perkembangan penduduk yang pesat sehingga akan menambah semaraknya negeri ini. Sejarah lokal juga dapat dikategorikan menjadi sejarah peristiwa yang ada pada masa silam, sejarah yang menjelaskan peranan petani, sejarah tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara, dan para priyayi serta kuli kontrak pada zaman penjajahan Belanda, dan juga sejarah lokal yang membentangkan keadaan masa kuno di masa lampau hingga sekarang mengenai adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan yang ada di daerah-daerah tertentu. Maka dari itu, dapat kita perhatikan bagaimana kenyataan dalam penulisan sejarah lokal adalah sebagai berikut.
1) Sejarah lokal adalah sejarah yang hanya membicarakan daerah tertentu saja, misalnya pada sejarah kabupaten Tegal, sejarah kabupaten Madiun, atau sejarah Yogyakarta.
2) Sejarah lokal adalah sejarah yang lebih menekankan struktur daripada prosesnya.
3) Sejarah lokal berciri hanya membicarakan peristiwa tertentu yang dianggap terkenal pada suatu daerah.
4) Sejarah lokal ini hanya membahas aspek tertentu saja.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...