Apakah Boleh Memakai Produk Orang Kafir?
Apakah boleh memilih pemimpin non Muslim? Semua akan dijawab dibawah ini bersama kajian dari Ustad Felix Siauw.
Islam adalah agama yang sempurna, sesuai di berbagai tempat dan berlaku sepanjang masa. Islam mengatur semua hal yang ada pada manusia, agar manusia hidupnya bahagia di dunia, juga di akhirat nantinya.
Shalat adalah satu kesempurnaan Islam, bahwa Islam selalu seimbang, tidak berlebihan dan tidak juga berkekurangan. Menempatkan sesuatu pada posisinya, pada fitrah penciptaannya
Islam tidak boleh jika ummatnya terbelakang dengan dalil tradisional, juga tidak boleh biarkan ummatnya tersesat dengan dalil modernisme seperti sekarang ini, Islam menempatkan semua sesuai dengan aqidahnya.
Memakai Produk Orang Non Islam Apakah boleh?
Berkaitan dengan apa yang datang dari luar Islam (kafir), tidak serta-merta Islam boleh menolak semuanya, juga tidak harus menerima semuanya, tetapi sejak awal aqidah dijadikan sebagai penyaringnya.
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani yang menjelaskan, bahwa di dunia ini ada produk yang terkait dengan aqidah, dan ada produk yang tidak terkait dengan aqidah. Yang boleh diadopsi orang Islam adalah yang tidak terkait dengan aqidah
Misalnya adalah ketika Nabi saw pernah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari bahasa Yahudi, kemudian Nabi juga meminta para sahabat mengadopsi teknologi Persia untuk berperang, dengan membuat manjanik.
Semua ini adalah dalil bagi Muslim, tentang bolehnya mengadopsi produk apapun selama hal itu tidak berkaitan dengan aqidah, yaitu mempelajari sains, ilmu terapan, belajar administrasi, dan hal teknis lainnya.
Ini karena semua hal yang berkaitan dengan itu, tidak terpengaruh pada aqidah, siapapun yang pertama menemukannya. Namanya juga "menemukan", artinya itu sudah ada, sudah tetap.
Misalnya adalah gravitasi nilainya tetaplah 9,8 m/s siapapun yang menemukannya, apakah orang kafir, musyrik ataupun orang Muslim, tidak ada bedanya. Karena semua itu produk yang tidak dipengaruhi oleh aqidah.
Berbeda dengan produk aqidah, Allah sendiri sangat melarang kaum Muslim untuk mengambil selain Islam. Semua itu sudah Allah perintahkan dalam Kitab-Nya, Rasul juga menegaskan juga dalam sunnahnya.
Allah berfirman, "Siapa yang mengambil selain dari diin (agama/cara hidup/prinsip) Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk golongan merugi" (QS 3:85)
Produk aqidah inilah yang harus ditolak oleh seorang Muslim. Misalnya, sistem kapitalisme, sosialisme, dan demokrasi. Misal lagi adalah salib, topi yahudi, budaya valentine, ini semua adalah produk yang terkait dengan aqidah
Jelas ya, jadi yang diharamkan oleh Allah adalah memakai produk-produk yang terlahir dari aqidah selain agama Islam. Sedangkan jika produk yang bebas nilai atau produk yang tidak terkait aqidah, boleh saja kita mengadopsinya.
Lucunya ada sebuah perkataan "Katanya tolak pemimpin kafir, nggak suka kafir, kok pakai produk kafir? Kita lihat, Facebook, hape, microsoft, kan semuanya adalah produk kafir, konsisten dong!"
Justru dari pernyataan ini menunjukkan, bahwa orangnya itu belum mempelajari Islam secara utuh, abai dan tidak tahu dengan dalil-dalil diatas, sehingga mengeneralisir semuanya, dengan tujuan yang tidak baik.
Sains itu tak ada yang beriman tak ada yang kafir, tak serta merta karena ditemukan oleh orang kafir jadi sains kafir. Tidak serta merta juga ditemukan orang beriman jadi sains itu beriman.
Inilah yang menunjukkan kedangkalan dan kemalasan berpikir dari orang yang mengeneralisir tadi. Seolah hanya dihadapkan pada dua hal, "Mau terima semuanya atau ditolak semuanya"
Disinilah kerennya Islam. Islam itu punya hukum untuk berbagai fakta yang berbeda. Dari setiap aktivitas ada dalil hukumnya, jadi kita dipandu secara apik, untuk kemashalatan kita sendiri pula.
Apakah kita wajib memilih pemimpin yang beragama Islam?
Begitulah, wajibnya pemimpin Muslim itu adalah hukum Islam, aturan Allah. Demikian juga pemimpin Muslim itu juga diwajibkan untuk menerapkan sistem Islam, yang didasarkan Kitabullah dan pada Sunnah
Jelas-jelas pula bahwa pemimpin kafir itu diharamkan dalam Islam, juga menerapkan sistem kufur pun diharamkan di dalam Agama Islam. Tidak ada kaitan dengan sains, dan tidak perlu dihubung-hubungkan juga.
Sebab kita ini Muslim, kita beriman kepada Allah, maka standarnya adalah simpel, yang Allah bolehkan kita lakukan, yang Allah larang kita jauhkan. Ketakwaan adalah sesederhana itu kok.
Jadi, kesimpulannya kita tidak boleh memilih pemimpin non muslim ataupun kafir. Adapun memakai produk kafir diperbolehkan.
Sumber : Ust. Felix Siauw
Apakah boleh memilih pemimpin non Muslim? Semua akan dijawab dibawah ini bersama kajian dari Ustad Felix Siauw.
Islam adalah agama yang sempurna, sesuai di berbagai tempat dan berlaku sepanjang masa. Islam mengatur semua hal yang ada pada manusia, agar manusia hidupnya bahagia di dunia, juga di akhirat nantinya.
Shalat adalah satu kesempurnaan Islam, bahwa Islam selalu seimbang, tidak berlebihan dan tidak juga berkekurangan. Menempatkan sesuatu pada posisinya, pada fitrah penciptaannya
Islam tidak boleh jika ummatnya terbelakang dengan dalil tradisional, juga tidak boleh biarkan ummatnya tersesat dengan dalil modernisme seperti sekarang ini, Islam menempatkan semua sesuai dengan aqidahnya.
Memakai Produk Orang Non Islam Apakah boleh?
Berkaitan dengan apa yang datang dari luar Islam (kafir), tidak serta-merta Islam boleh menolak semuanya, juga tidak harus menerima semuanya, tetapi sejak awal aqidah dijadikan sebagai penyaringnya.
Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani yang menjelaskan, bahwa di dunia ini ada produk yang terkait dengan aqidah, dan ada produk yang tidak terkait dengan aqidah. Yang boleh diadopsi orang Islam adalah yang tidak terkait dengan aqidah
Misalnya adalah ketika Nabi saw pernah meminta Zaid bin Tsabit mempelajari bahasa Yahudi, kemudian Nabi juga meminta para sahabat mengadopsi teknologi Persia untuk berperang, dengan membuat manjanik.
Semua ini adalah dalil bagi Muslim, tentang bolehnya mengadopsi produk apapun selama hal itu tidak berkaitan dengan aqidah, yaitu mempelajari sains, ilmu terapan, belajar administrasi, dan hal teknis lainnya.
Ini karena semua hal yang berkaitan dengan itu, tidak terpengaruh pada aqidah, siapapun yang pertama menemukannya. Namanya juga "menemukan", artinya itu sudah ada, sudah tetap.
Misalnya adalah gravitasi nilainya tetaplah 9,8 m/s siapapun yang menemukannya, apakah orang kafir, musyrik ataupun orang Muslim, tidak ada bedanya. Karena semua itu produk yang tidak dipengaruhi oleh aqidah.
Berbeda dengan produk aqidah, Allah sendiri sangat melarang kaum Muslim untuk mengambil selain Islam. Semua itu sudah Allah perintahkan dalam Kitab-Nya, Rasul juga menegaskan juga dalam sunnahnya.
Allah berfirman, "Siapa yang mengambil selain dari diin (agama/cara hidup/prinsip) Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan di akhirat dia termasuk golongan merugi" (QS 3:85)
Produk aqidah inilah yang harus ditolak oleh seorang Muslim. Misalnya, sistem kapitalisme, sosialisme, dan demokrasi. Misal lagi adalah salib, topi yahudi, budaya valentine, ini semua adalah produk yang terkait dengan aqidah
Jelas ya, jadi yang diharamkan oleh Allah adalah memakai produk-produk yang terlahir dari aqidah selain agama Islam. Sedangkan jika produk yang bebas nilai atau produk yang tidak terkait aqidah, boleh saja kita mengadopsinya.
Lucunya ada sebuah perkataan "Katanya tolak pemimpin kafir, nggak suka kafir, kok pakai produk kafir? Kita lihat, Facebook, hape, microsoft, kan semuanya adalah produk kafir, konsisten dong!"
Justru dari pernyataan ini menunjukkan, bahwa orangnya itu belum mempelajari Islam secara utuh, abai dan tidak tahu dengan dalil-dalil diatas, sehingga mengeneralisir semuanya, dengan tujuan yang tidak baik.
Sains itu tak ada yang beriman tak ada yang kafir, tak serta merta karena ditemukan oleh orang kafir jadi sains kafir. Tidak serta merta juga ditemukan orang beriman jadi sains itu beriman.
Inilah yang menunjukkan kedangkalan dan kemalasan berpikir dari orang yang mengeneralisir tadi. Seolah hanya dihadapkan pada dua hal, "Mau terima semuanya atau ditolak semuanya"
Disinilah kerennya Islam. Islam itu punya hukum untuk berbagai fakta yang berbeda. Dari setiap aktivitas ada dalil hukumnya, jadi kita dipandu secara apik, untuk kemashalatan kita sendiri pula.
Apakah kita wajib memilih pemimpin yang beragama Islam?
Begitulah, wajibnya pemimpin Muslim itu adalah hukum Islam, aturan Allah. Demikian juga pemimpin Muslim itu juga diwajibkan untuk menerapkan sistem Islam, yang didasarkan Kitabullah dan pada Sunnah
Jelas-jelas pula bahwa pemimpin kafir itu diharamkan dalam Islam, juga menerapkan sistem kufur pun diharamkan di dalam Agama Islam. Tidak ada kaitan dengan sains, dan tidak perlu dihubung-hubungkan juga.
Sebab kita ini Muslim, kita beriman kepada Allah, maka standarnya adalah simpel, yang Allah bolehkan kita lakukan, yang Allah larang kita jauhkan. Ketakwaan adalah sesederhana itu kok.
Jadi, kesimpulannya kita tidak boleh memilih pemimpin non muslim ataupun kafir. Adapun memakai produk kafir diperbolehkan.
Sumber : Ust. Felix Siauw
Comments
Post a Comment