Pernahkah Kamu mendengarkan pembacaan puisi? Misalnya pada acara-acara
tertentu, seperti hari ulang tahun, hari spesial atau teman kamu yang
membacakannya? Puisi sering dibacakan untuk menggugah perasaan. Misalnya, pada
acara penggalangan dana ke manusiaan atau peluncuran buku kumpulan puisi. Nah,
kali ini Kamu akan belajar mendengarkan pembacaan puisi. Ada hal yang berbeda
ketika membaca teks dengan mem baca puisi. Ketika membaca teks, Anda tidak
perlu membacanya dengan berbagai ekspresi. Sementara itu, ketika membaca puisi
diperlukan ekspresi terhadap isi yang Anda baca. Selain itu, Anda pun dapat menerapkan
membaca secara cepat dan memahaminya dengan cepat pula seperti membaca teks.
Akan tetapi, hal ini dilakukan sebelum membacakan puisi. Hal ini bertujuan
untuk memahami puisi tersebut, sebelum Anda membacanya. Dengan begitu, Anda pun
akan membacakan puisi dengan penuh penghayatan karena telah memahaminya ter
lebih dahulu. Puisi merupakan karya sastra yang dominan dengan pilihan kata
(diksi) yang indah dan berirama. Keindahan puisi terletak pada pemakaian diksi
yang mewakili dan menginspirasikan sebuah gagasan kehidupan secara universal.
Pemakaian diksi tersebut tentunya disesuaikan dengan tema.
Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair.
Pokok pikiran atau pokok persoalan itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga
menjadi landasan utamapengucapan. Jika desakan yang kuat itu berupa hubungan
antara penyair dengan Tuhan, dapat dipastikan puisinya ber tema ketuhanan. Jika
desakan yang kuat berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, puisi itu bertema
ke ma bertema protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang
kuat juga dapat melahirkan tema-tema cinta dalam puisi. Selain tema, Anda pun
dapat memahami makna dan pesan dalam puisi. Biasanya makna dan pesan ini
tersirat. Anda dapat memahaminya jika telah membaca atau mendengarkan secara
keseluruhan. Sekarang, dengarkanlah salah satu puisi yang akan dibaca kan oleh
salah seorang teman Anda dengan saksama dari puisi yang ada dibawah ini.
Kemudian dengarkanlah pembacaan puisi tersebut dengan penuh penghayatan.
Selamat Tinggal
Karya Chairil
Anwar
Aku berkaca
Ini muka penuh
luka
Siapa punya?
Ku dengar seru
menderu
—dalam hatiku?—
Apa hanya
angin lalu?
Lagu lain pula
Menggelepar
tengah malam buta
Ah...!!
Segala
menebal, segala mengental
Segala tak
kukenal...!!
Selamat tinggal
...!!
Setelah mendengarkan pembacaan puisi diatas, dapatkah Anda memahami
temanya? Jika Anda perhatikan, puisi tersebut isinya bercerita tentang diri
sendiri, penggalian masalah pribadi, dan kesadaran akan kejelekan serta
kekurangan diri manusia sebagai pribadi. Di samping itu, "si aku"
juga me ngemuka kan bahwa dalam diri manusia itu banyak sekali per soalan yang
harus dihadapi. Jika dirasakan sungguhsungguh, seolah-olah bergemuruh. Akan
tetapi, "si aku" tidak berusaha merumuskan persoalan apa yang sedang dihadapinya.
Persoalan itu dirumuskan secara umum: muka penuh luka, siapa punya, suara seru menderu, lagu lain. Sebab, "si aku" tidak dapat memecahkannya. Ia
hanya mengucap kan: selamat
tinggal.... Ia
membiarkan semua persoalan itu seperti adanya, tidak terpecahkan. Berdasarkan
uraian tersebut, Anda dapat mengetahui tema puisinya, yakni mengenai diri
sendiri atau introspeksi terhadap diri sendiri. Selain itu, Anda pun dapat
memahami maknanya melalui kata atau diksi yang dapat ditafsirkan. Misalnya,
pada kata aku
berkaca berarti
melihat muka sendiri. Anda pun dapat mengartikan lebih dalam menjadi melihat
kekurangan, kejelekan,nusiaan. Jika yang kuat adalah dorongan untuk mem rotes
ketidakadilan, puisi tersebut masalah, dan cacat diri. Dinyatakan pula bahwa
Anda sebagai manusia tidak terlepas dari berbagai kekurangan, kesalahan, dan segala
permasalahan. Pesan atau amanat yang dapat Anda peroleh adalah bahwa penyelesaian
segala permasalahan yang dihadapi itu sangat bergantung pada bagaimana Anda
menyikapinya. Apakah akan dibiarkan atau mencari jalan keluarnya?
Comments
Post a Comment