Skip to main content

Menulis Naskah Pidato


Apa itu pidato? Apa pengertian pidato? Jika kamu sering mengikuti pertemuan, seminar, ikut acara desa hingga mengikuti upacara bendera di sekolah, maka dalam upacara itu, Anda tentu sering pula mendengarkan arahan-arahan yang disampaikan oleh pembina upacara. Biasanya, orang yang bertindak sebagai pembina upacara itu adalah guru Anda. Nah, kegiatan menyampaikan arahan-arahan yang disampaikan oleh pembina upacara itu disebut sebagai pidato. Berpidato merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Namun, agar pidato tersebut lebih terarah, kita dapat menyusun naskahnya terlebih dahulu.

Ada beberapa peristiwa saat akan berpidato dan menulis teks pidato, yakni sebagai berikut.

1. Menentukan topik dan tujuan pidato
Pokok atau topik dan tujuan pembicara dalam suatu pidato merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pokok atau topik pembicaraan merupakan persoalan yang dikemuka- kan, sedangkan tujuan pembicaraan berhubungan dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar berkenaan dengan persoalan yang dikemukakan itu.

2. Menganalisis pendengar dan situasi
Menganalisis situasi dan pendengar terlebih dahulu jauh sebelum membuat naskah pidato perlu dilakukan agar pembicaraan dapat mencapai tujuannya. Misalnya, menganalisis
dahulu maksud pengunjung mendengarkan uraian, susunan acara, tempat pembicaraan berlangsung, usia, pekerjaan, serta pendidikan pendengar.

3. Mengumpulkan bahan
Bahan-bahan yang dikumpulkan harus berhubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas. Lebih lengkap bahan yang diperoleh akan memperlancar pembi cara dalam
menyusun suatu naskah.

4. Membuat kerangka uraian
Kerangka uraian yang dibuat itu sebaiknya terperinci dan tersusun baik. Dengan demikian, akan memudahkan kita dalam menyusun naskah pidato.

5. Mengembangkan kerangka uraian
Naskah pidato disusun berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Pergunakanlah kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif, pemakaian istilah dan gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian.

Menurut sifat isinya, ada pidato pembukaan, pidato laporan, pidato pengarahan, dan pidato peresmian atau sambutan. Pada umumnya, pidato pembukaan singkat sekali dan disampaikan oleh pemandu acara. Pidato laporan juga singkat dan hanya melaporkan hal-hal yang penting, tidak menggunakan basa-basi. Pidato pengarahan bermaksud mengarahkan suatu pertemuan, pengarahan suatu keputusan atau penyusunan suatu program. Pidato peresmian biasanya dilakukan oleh pejabat atau seseorang
yang ditokohkan dan berpengaruh. Setelah Anda dapat menentukan topik sesuai dengan tujuan pidatonya, langkah berikutnya adalah membuat kerang ka isi pidato. Seperti yang telah Anda lakukan pada pelajaran menulis cerpen (pembelajaran 8B), ide-ide yang muncul dapat Anda tuangkan dulu dalam bentuk kerangka isi. Hal ini penting untuk memudahkan Anda saat penulisan dan arah pembicaraan lebih terfokus.

Berikut contoh kerangka isi pidato.
Topik/tema : Pelatihan Keterampilan
Tujuan : Mengajak para siswa mengikuti pelatihan ini.
1. Pendahuluan
a. ada Salam pembuka
b. ada Ucapan selamat datang dan terima kasih
2. ada Isi pidato
a. ada Tujuan pelatihan keterampilan
b. ada Manfaat pelatihan keterampilan
c. ada Peluang usaha hasil kerajinan
3. ada Penutup

Kerangka pidato tersebut dapat dikembangkan menjadinaskah pidato. Berikut pengembangandari kerangka tersebut :

Assalamualaikum wr.wb.
Pertama-tama saya ucapkan selamat datang kepada teman-teman dari SMA Dharma Bhakti. Sungguh hari yang membahagiakan, bagi saya khususnya sebab teman-teman
sudah sedia hadir penuhi undangan kami. inilah sekolah tempat kami belajar. sekali lagi, selamat datang dan terima kasih. Sesuai dengan acara yang kami lampirkan dalam
undangan, kami pagi ini kita akan sama-sama mengikuti pelatihan keterampilan di bidang kerajinan tradisional. Hal ini perlu kita kuasai dengan tujuan untuk melestarikan wariskan
budaya kita dan untuk meningkatkan live skill (kecakapan hidup) agar mampu mandiri pada kemudian hari. Teman-teman yang berbahagia, jika kita memiliki keterampilan mengembangkan usaha kerajinan, kita tidak akan kebingungan saat usai sekolah nanti. Kita pun tidak akan resah mencari pekerjaan. Kita dapat membuka lapangan kerja sendiri. Apalagi di daerah kita, potensi pasar sangat men janjikan. Sejak daerah perkebunan ini dijadikan agrowisata. Para wisatawan lokal semakin banyak. Hal ini menjadi peluang
besar untuk membuka usaha kerajinan khas daerah ini, sekaligus melestarikan kekayaan budaya. Teman-teman yang berbahagia, pidato sambutan ini saya cukupkan sekian. Sekali lagi, saya ucapkan selamat datang dan selamat mengikuti pelatihan. Semoga apa yang kita lakukan saat ini dapat bermanfaat kelak.

Wassalamualaikum wr.wb.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...