Apa yang telah Anda
pahami tentang puisi? Tentu Anda pernah membaca dan mendengarkannya. Pada
pelajaran sebelumnya, Anda telah memelajarinya. Sekarang, ingatlah kembali
pelajaran yang telah Anda pelajari tersebut. Puisi merupakan salah satu genre
sastra
Indonesia, selain prosa dan drama. Puisi digolongkan ke dalam sastra
imajinatif. Perbedaan dengan prosa adalah pada penggunaan bahasa. Pada puisi, unsur bahasa
dipergunakan semaksimal mungkin, baik dalam arti, intensitas, irama, maupun
bunyi katanya. Bahasa pada puisi adalah bahasa yang berkembang dan multimakna.
Sementara itu di bahasa prosa yang lebih menjurus kepada satu, yaitu seperti
yang dimaksudkan pengarangnya. Perhatikanlah contoh penggunaan bahasa dalam
puisi berikut.
Petani
Punggungnya
landasan matahari
di atasnya
kota demi kota berdiri
Di punggungnya
surya besar menempa hari
jadi zaman
berangkai zaman
Di punggungnya
sejarah membuka jalan, jembatan abadi
bagi peradaban
demi peradaban
Peradaban
pertama ditulis dengan cangkul
di zaman
purbani
Peradaban
pertama dirintis dengan cangkul
diayunkan
petani
Karya Hartoyo
Andangjaya
Sumber: Apresiasi
Kesusastraan, 1997
Jika Anda perhatikan,
puisi tersebut mempunyai tema pertanian. Puisi tersebut membahas jerih payah
dan kerja keras petani. Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, tema
merupakan ga gasan pokok yang menjadi dasar pijakan sebuah karya. Bahasa yang
digunakan dalam puisi tersebut adalah bahasa yang sudah sering Anda dengar,
seperti kata punggung, matahari, hari, zaman, sejarah, jalan, dan cangkul.
Namun, ketika kata-kata tersebut dirangkaikan dalam larik-larik puisi, maka
menjadi lebih bermakna dan memiliki maksud yang lebih mendalam. Inilah yang
disebut dengan gaya bahasa (majas). Gaya bahasa ialah cara menggunakan bahasa
agar daya ungkap atau daya tarik puisi bertambah, seperti pada larik Punggung
landasan matahari / di atasnya kota demi kota berdiri//.
Ada beberapa bentuk
gaya bahasa (majas) yang dapat Anda gunakan, di antaranya sebagai berikut.
1. Majas metafora
adalah majas perbandingan yang implisit tanpa kata seperti, sebagai, atau
laksana di antara dua hal yang berbeda.
Contoh: punggungnya
landasan matahari.
2. Majas hiperbola
adalah suatu majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh: badannya kurus
kering tiada daya karena kekurangan pangan.
3. Majas personifikasi
adalah sebuah majas yang melekatkan
sifatsifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
Contoh: bumi mengasuh
umat manusia.
4. Majas perumpamaan
adalah sebuah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda,
namun dianggap sama.
Contoh: sikapnya seperti
air tenang menghanyutkan.
5. Majas litotes adalah
sebuah majas yang pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dalam bentuk
yang negatif.
Contoh: Shakespeare
bukanlah dramawan picisan.
Setelah mengetahui
hal-hal tentang puisi, apakah Anda memiliki keinginan untuk menulis sebuah
puisi? Sebagai bahan untuk menulis puisi, Anda pun dapat mengambil tema puisi berdasarkan
pembelajaran yang telah Anda pelajari. Untuk melatih kemampuan menulis puisi,
biasakanlah menulis puisi sesering mungkin. Hal ini akan mempertajam keahlian
anda dalam merangkai kata-kata.
Comments
Post a Comment