Skip to main content

Parafrase Puisi



Anda telah mempelajari puisi pada pelajaran sebelumnya, bukan? Nah, apakah Anda telah memahaminya? Tentu Anda telah memahaminya. Kali ini Anda akan belajar mengenal puisi remaja. Dalam berita di televisi atau radio, tentu Anda sering mendengar mengenai masalah perpuisian, baik itu lomba membaca puisi, menulis puisi, bahkan pembacaan puisi yang dilakukan oleh penyair sekalipun. Oleh karena itu, Anda sebaiknya jangan sampai terlewatkan menyimak berita di televisi atau radio. Berita mengenai puisi tersebut, dapat pula Anda diskusikan bersama teman atau guru Anda. Nah, jika ingin lebih baik, carilah berita tentang puisi remaja yang sesuai dengan kehidupan Anda. Sebagai salah satu genre sastra Indonesia, puisi dapat diapre siasi dan dikaji dari berbagai aspek. Puisi dapat dioperasi kan dan dikaji dari segi struktur dan unsur-unsurnya, dari segi jenis dan ragamnya,
dan dari segi kesejarahannya mengingat bahwa sepanjang sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan dibaca orang. Memahami makna puisi tersebut akan lebih mudah jika
Anda memparafrasekannya terlebih dahulu.

Apa itu parafrase? Pengertian dari parafrase adalah berarti mengembalikan unsur-unsur yang sengaja atau tidak sengaja telah dihilangkan oleh penyair. Dengan melengkapi bagian-bagian yang hilang tersebut, Andaakan mudah memahaminya. Perhatikan puisi berikut dengan saksama dan penuh penghayatan.


Episode Prosa Laramu
Aku adalah satu episode
Dalam prosa laramu
Datang bukan untuk dikenang
Pergi bukan untuk ditangisi
Aku adalah satu episode
Dalam prosa laramu
Akan kutabur senyum di bibirmu
Biar jadi manis
Akan kucoba meleraikan resahmu
Hingga tak ada lagi desah
"Aku susah"
Aku adalah satu episode
Dalam prosa laramu
Yang hadir saat tangis menghiasi
Dan pergi saat bahagia datang
Dan senyum mengembang
Karya Erna
Sumber: "Sajak Kakilangit" Majalah Horison, September 2004

Pada puisi tersebut merupakan monolog si aku kepada seseorang atau mungkin kekasihnya. Apa pendapat Anda dengan puisi tersebut? Menarikkah? Puisi tersebut, dapat diparafrasekan kedalam bentuk prosa. Apakah Anda dapat memparafrasekan puisi tersebut? Nah, berikut ini contoh parafrase dari puisi tersebut.

Si aku merasa menjadi bagian kisah lara (sedih) se seorang yang telah dikenalnya atau kekasihnya. Kedatangan si aku dalam kehidupan seseorang itu tidak untuk dikenang dan tidak juga untuk ditangisi ketika pergi. Sebagai bagian dari kisah hidup lara orang yang di kasihinya, si aku akan berusaha menaburkan kegembiraan (se nyum) sehingga wajahnya menjadi terlihat lebih manis. Si aku pun akan mencoba melerai perasaan resah di hati sehingga tidak ada lagi desah dan rintih kesusahan. Sebagai bagian dari kisah hidup lara seseorang, si aku akan berusaha hadir saat seseorang itu (kekasih) dalam kesedihan (tangis menghiasi) dan si aku akan pergi saat seseorang itu sudah merasa bahagia dengan senyum yang mengembang.

Berdasarkan dari parafrase tersebut, kamu bisa mengetahui makna puisinya. Puisi tersebut adalah puisi yang mempunyai makna kerendahan hati penyair untuk menjadi bagian hidup seseorang (orang yang dikasihinya) sehingga mampu menjadikan kekasihnya itu bahagia. Ia sendiri tidak mengharapkan pamrih atau balasan atas pengorbanannya itu. Puisi "Episode Prosa Laramu" termasuk puisi remaja. Jika kita tinjau dari isinya, Anda dapat menentukan bagaimana karakteristik atau ciri-ciri puisi remaja.
Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pilihan kata (diksi) yang digunakan belum banyak meng gunakan majas sehingga puisinya cenderung mudah dipahami.
2. Tema yang diambil seputar pengalaman pribadinya, terutama tema percintaan.
3. Gejolak emosi menggebu-gebu sesuai dengan jiwa remaja.

Nilai-nilai yang dapat dipahami adalah nilai-nilai hubungan antarsesama, rasa cinta kasih, dan pengorbanan. Hal itu merupakan pengalaman penyairnya, hubungan dengan  kehidupannya sangat erat.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...