Berikut ini adalah pembahasan tentang Peradaban Lembah Indus yang berada di India dan Peradaban di Lembah Gangga
a. Peradaban Lembah Indus
Peradaban yang ada di Lembah Indus awalnya berada di India pada masa lalu dan sekarang telah menjadi bagian dari kawasan negara Pakistan. Kebudayaan Indus (Sindhu) berlangsung dari tahun 3000 SM – 1000 SM, wujudnya adalah berupa kota kuno Mohenjo Daro dan Harappa. Pada kebudayaan Indus disokong oleh orang-orang Dravida yang mempunyai hidung pesek, berambut hitam dan betambut keriting. Kebudayaan Indus telah berhasil diteliti oleh seorang arkeolog Inggris, yaitu Sir John Marshal, dengan bantuan Banerji (orang India).Dapat disimpulkan dari hasil temuannya yaitu :
- 1) Pembangunan Kota Mohenjo Daro dan Harappa didasarkan pada pola kota dengan terencana secara modern.
- 2) Di kota tetsebut terdapat bangunan besar yang mempunyai fungsi sebagai tempat untuk pertemuan dengan para rakyat.
- 3) Bangunan rumah-rumah telah dibuat dari batu bata.
- 4) Akses seperti jalan-jalan dibuat dengan lebar-lebar.
- 5) Tentang saluran air, disana dibuat sesuai dengan perencanaan kota modern.
- 6) Pada kota itu ditemukan bekas permandian.
- 7) Disana juga ditemukan perhiasan seperti kalung emas dan perak yang dihias dengan permata.
- 8) Telah ditemukan senjata yang terbuat dari batu dan dari tembaga.
Peninggalan yang ada tersebut sudah termasuk dalam masa praaksara, akantetapi ditemukan juga tulisan berbentuk gambar dan belum beraksara sehingga disebut piktograf.
Apa saja benda kuno yang ditemukan di kota Mohenjo Daro dan Harappa?
Benda kuno yang terdapat di kota Mohenjo Daro dan Harappa antara lain adalah :
- 1) ditemukannya lempeng tanah (terra cotta) berbentuk persegi dan terdapat gambar binatang atau tumbuhan, seperti harimau, gajah, badak, sapi, dan pohon beringin;
- 2) terdapat tembikar berbentuk periuk belanga dan ada barang pecah-belah semacam piring dan cangkir;
- 3) ditemukan alat perhiasan berupa gelang, kalung, dan ikat pinggang yang terbuat dari tembaga;
- 4) ditemukan gambar dewa yang bertanduk, adanya patung dewi Ibu (dewi kesuburan), dan ada patung pujaan seperti dewa langit, dewa bulan, dewa api, dewa bumi, serta ada dewa air.
Ciri mata pencaharian masyarakatnya adalah dengan bercocok tanam, dibuktikan dari adanya alat cangkul, kapak, dan adanya patung Dewi Ibu yang dianggap sebagai lambang untuk kesuburan. Hasil pertaniannya adalah berupa gandum dan kapas. Disana juga sudah ada saluran irigasi yang berfungsi dalam mencegah banjir serta berguna untuk pengairan sawah-sawah. Di bidang perdagangan sudah terlihat adanya hubungan dagang dengan Sumeria di Lembah Eufrat dan Tigris, barang - barang yang diperdagangkan adalah seperti keramik dan permata. Disana juga mengenal kepercayaannya yaitu telah menyembah banyak dewa (politeisme) dan segala sesuatu yang dianggap keramat juga disembahnya. Contohnya yang keramat adalah pohon pipal dan beringin yang dianggap oleh umat Buddha sebagai pohon suci, sedangkan binatang yang dipuja adalah hewan gajah dan buaya.
Seperti apa tata kota, sanitasi, kebersihan hingga kesehatan yang ada di Kota Mohenjo Daro dan Harappa?
Tata kota, sanitasi, serta kebersihan dan kesehatan dari perencanaan kota dapat
dibuktikan dengan :
- 1) pada bangunan rumah dibuat tinggi yang berdasarkan petunjuk kesehatan,
- 2) adanya bangunan rumah dibuat seragam yaitu terbuat dari batu bata,
- 3) pada bangunan tidak ada yang menjorok ke depan,
- 4) pada saluran air dibangun yang sesuai dengan syarat kesehatan.
Kapan Kebudayaan Indus Runtuh dan apa sebab - sebabnya?
Kebudayaan Indus mulai runtuh pada 1000 SM yang disebabkan oleh:
- 1) bencana banjir dari Sungai Indus (Sindhu);
- 2) karena adanya serangan dari bangsa Arya.
b. Kebudayaan Gangga
Pendukung dari kebudayaan Gangga adalah orang-orang bangsa Arya. Mereka adalah orang yang berasal dari sekitar Laut Kaspia, datang memasuki India sekitar tahun 2000 SM di daerah India Utara. Karena kedatangan bangsa Arya ini, maka bangsa Dravida menjadi terdesak dan kemudian menyingkir ke India Selatan. Akantetapi, tidak dapat dihindari lagi adanya percampuran budaya yang pada akhirnya kemudian melahirkan hinduisme. Dengan begitu, bangsa Arya menjadi pendukung dari kebudayaan Gangga dimana mereka menguasai daerah subur yang terletak di sekitar Sungai Gangga bahkan sampai ke seluruh daerah yang ada di sekitar Lembah Indus. Bangsa Arya menyebutnya sebagai daerah Arya Warta atau disebut daerah Hindustan, yang mempunyai arti tanah orang Hindu. Daerah Arya Warta tersebut meliputi sekitar Sungai Gangga, daerah Lembah Yamuna, serta daerah Lembah Indus. Dalam upaya membatasi adanya percampuran ras, maka disana diciptakanlah Kasta serta ada kewajiban sattie (yaitu wanita ikut suami di waktu upacara pembakaran mayat).Adanya perkawinan antarkasta yang berbeda menjadi salah satu penyebab seseorang dikeluarkan dari kasta. Orang Arya ada pada kasta brahmana, ksatria, dan sedikit dari mereka di kasta waisya. Merekalah adalah yang menulis kitab suci Weda.
Comments
Post a Comment