Skip to main content

PROSEDUR AUDIT PADA PIUTANG DAN INVESTASI JANGKA PENDEK

Berikut ini adalah prosedur audit dari piutang dan investasi jangka pendek :

PIUTANG
1 Mintalah Aging Schedule
2 Pelajari kebijakan akuntansi perusahaan berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan cocokkan apakah sesuai dengan prinsip akuntasi akuntansi yang
berlaku umum dan pelajari juga kebijakan pemberian kredit serta jangka waktu pembayarannya.
3 Lakukanlah analisa rasio tentang perputaran piutang dan prosedur analitis mengenai fluktuasi piutang dengan perbandingan tahun sebelumnya
4 Lakukanlah Konfirmasi Piutang
5 Apabila konfirmasi yang dikirim tidak dijawab , maka periksa bukti dasar pencatatan dan test penerimaan pembayaran piutangnya
6 Lakukanlah subsequent recipt test terhadap pembayaran piutang setelah tanggal neraca
7 Waspadai pada retur penjualan yang besar sesudah tanggal Neraca
8 Lakukanlah Cut off pendapatan dengan melakukan pemeriksaan faktur penjualan beberapa hari setelah dan sebelum tanggal neraca
9 Verifikasi apakah pada pencadangan piutang tak tertagih telah cukup memadai dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
10 Perhatikan saldo piutang lama yang masih outstanding

INVESTASI JANGKA PENDEK
1 Siapkanlah skedul utama dari investasi jangka pendek
2 Mintalah catatan kurs harga pasar pada tanggal neraca untuk saham serta bandingkanlah harga belinya
3 Periksalah otorisasi atas mutasi transaksi penambahan serta pengurangan
4 Lakukanlah verifikasi atas deviden tunai/saham serta pada penerimaan bunga deposito
5 Lakukan pengecekan pencatatan investasi apa sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum
6 Perhatikanlah klasifikasi dari setara kas bahwa investasi tersebut segera akan jatuh tempo di dalam tempo 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya termasuk sebagai kelompok setara kas dan tidak dijadikan sebagai jaminan (apabila lebih dari 3 bulan termasuk investasi jangka pendek)

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b