Istilah angin duduk oleh kebanyakan orang malah sering dianggap sebagai masuk angin yang sangat hebat. Padahal angin duduk itu bukan masuk angin lho, melainkan angin duduk itu adalah tanda gangguan yang terjadi pada jantung.
Angin duduk, begitu masyarakat Indonesia biasa menyebutnya, dan dianggap memiliki reputasi yang menyeramkan. Alasannya, karena tak jarang penderitanya berakhir pada tutup usia.
Bagaimana gejala angin duduk?
Memang, angin duduk ini memang memiliki gejala mirip dengan masuk angin biasa. Tidak heran, kalau gejalanya sering disepelekan.
Rosa (28) tidak menyangka akan ditinggal suaminya secepat ini. Setelah dua bulan terakhir suaminya mengeluh sering merasa tak enak badan seperti masuk angin, dan suami Rosa mendadak meninggal dunia.
“Biasanya dikerok untuk menghilangkan rasa tidak enak itu meski tak selalu berhasil. Kita pikir itu adalah angin duduk yang emang bandel banget. Lebih bandel dari masuk angin biasa, "ucap Rosa.
Menurut Dr. Santoso Karo Karo MPH, Sp. JP, pakar jantung dari Perkumpulan Dokter Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) menjelaskan kalau angin duduk sebetulnya sebutan salah kaprah dan harus diluruskan. Yang terjadi sebenarnya adalah penyempitan yang terjadi pada pembuluh darah di jantung.
Menurut Dr. Santoso, gejala angin duduk ini memang menyerupai masuk angin. Dalam dunia medis, gejala ini disebut dengan angina pectoris. Jadi, angina pectoris bukan suatu penyakit, tapi gejala dari penyempitan pembuluh darah di jantung.
Angin duduk, lanjut Dr. Santoso, hanya sebuah istilah salah yang dikenal oleh para masyarakat awam. Sayangnya, karena anggapan salah itu, masih banyak orang yang mendapat penanganan tidak benar.
Karena itu dianggap masuk angin, lalu penanganannya malah dikerok, dioles minyak hangat, dan minum jamu tolak angin. Padahal masalah itu sebenarnya ada di pembuluh jantung, menurut Dr. Santoso.
Jadi, sambung dari Dr. Santoso, angina pectoristak akan sembuh kalau dikerok atau diberi jamu. Solusi satu-satunya hanyalah dengan melakukan pelonggaran sumbatan yang terjadi.
Sebetulnya angina pectoris memiliki gejala khas, yaitu adanya rasa sakit hebat di dada. Area pada dada seperti ditekan dan diremas.
Rasa sakit itu bisa menjalar sampai ke leher dan lengan. Rasa sakitnya juga bisa menjalar ke ulu hati.
Bisa juga disertai adanya sesak napas dan keringat dingin. Spesifiknya, ada juga yang mengalami kembung seperti masuk angin atau penyakit maag.
Pada kasus angina pectoris, waktu akan menjadi hal yang sangat berharga. Apabila terjadi serangan angina pectoris, penderitanya punya waktu 30 menit hingga sekitar 2 jam untuk diberi pertolongan sebelum otot jantungnya mulai rusak dan nyawanya malah sulit ditolong.
Jika mengalami atau menemui orang yang memiliki gejela seperti itu, segera saja periksakan ke dokter atau rumah sakit terdekat. Jika dibiarkan, risiko kematian akan semakin besar, imbuh dari Dr. Santoso.
Sumber : kompas.com
Comments
Post a Comment