Skip to main content

Apa yang Nabi Kongzi lakukan selama berkabung?


Untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh Nabi Kongzi selama masa berkabungnya, maka kamu perlu menyimak penjelasan dibawah ini.


Selama masa berkabungnya Nabi Kongzi, ia meletakkan jabatan dan menggunakan waktu untuk memperdalam tentang pengetahuan kitab. Banyak dari orang terpelajar dan para muda datang kepada Nabi Kongzi untuk memohon nasihat dan juga  berguru. Buah pikiran menunjukkan pengalaman hidup
yang masak dan juga penuh dengan kebijaksanaan. Pada usianya saat 30 tahun, Nabi Kongzi sudah teguh pendirian untuk menolong dunia yang ingkar dari Jalan Suci. Ada beberapa sahabat yang mencoba untuk mencegah keputusan Nabi Kongzi tetapi dengan
tegas Nabi kemudian bersabda yaitu, ”Janganlah membujuk Aku melepaskan cita. Aku hendak mengabdikan diriku untuk semua, sesungguhnya manusia itu sekeluarga adanya. Tian, Tuhan Yang Maha Esa menugaskan diriku membimbingnya. Usiaku sudah tiga puluh tahun, kemauanku sudah teguh, badanku sedang sehat. Aku menyadari apa yang akan kulakukan.

Nabi Kongzi juga berkunjung
ke negeri Zhou untuk memperdalam tentang sejarah, peradaban kebudayaan, dan musik karena di sana mempunyai pustaka yang lengkap. Sesampainya di negeri Lu, semakin banyak orang datang dalam berguru kepada Nabi Kongzi. Nabi juga menerima murid dari berbagai negeri dan yang berasal dari berbagai golongan. Ada yang perwira, pedagang, petani, bangsawan, dan sebagainya. Prinsip dari Nabi Kongzi dalam memberikan pendidikan adalah “Ada pendidikan, tiada perbedaan. (Kitab Lunyu XV:39) Maka dari itu Nabi Kongzi juga disebut sebagai Bapak Pendidikan Bagi Seluruh Rakyat.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...