Skip to main content

Daftar Jurusan Kuliah dan Penjelasannya

Jurusan kuliah itu secara umum dibagi menjadi 2, yakni IPA dan IPS.

Kelompok Jurusan Sains dan Teknologi (Saintek)

Kelompok jurusan saintek (IPA) adalah kelompok jurusan yang mempelajari atau terkait dengan bidang ilmu MIPA, teknik / teknologi, kesehatan, pertanian, dll.

Kelompok Jurusan Sosial dan Humaniora (Soshum)

Kelompok jurusan soshum (IPS) adalah kelompok jurusan yang mempelajari atau yang terkait dengan bidang ilmu sosial, bisnis,  ekonomi, bahasa dan sastra, manajemen, serta seni.

Kelompok jurusan ini ada dalam pendaftaran ketika kalian mendaftar melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN nanti.

Ketika kita memilih jurusan kuliah tidak harus disesuaikan dengan kelompok jurusan yang kamu ambil di saat SMA (IPA/IPS). Misalkan ketika SMA mengambil jurusan IPA, maka saat akan memilih jurusan kuliah tidak harus memilih yang jurusan kelompok IPA. Jurusan kelompok IPS juga bisa kamu pilih. Begitu juga sebaliknya. Di jalur SBMPTN tersedia kelompok ujian campuran (disebut IPC) kalian bisa memilih program studi dari kelompok IPA maupun IPS. Hanya saja, pada jalur SNMPTN, kalian hanya bisa mengambil jurusan yang sesuai dengan kelompok jurusannya saja. Jika kalian dari IPS ya wajib memilih jurusan IPS saja, begitu pula sebaliknya dengan IPA.

Sebelum kamu menentukan jurusan kuliah yang ingin kamu tekuni nanti, sebaiknya kamu membaca dulu daftar beberapa jurusan kuliah dibawah ini. Daftar jurusan kuliah dan penjelasannya beserta prospek kerjanya ini ditulis oleh para mahasiswa yang telah atau sedang menekuni jurusan yang bersangkutan, maupun ditulis oleh penulis yang mengetahui mengenai tentang jurusan terkait. Data jurusan akan diupdate setiap saat.


1. ILMU PENGETAHUAN ALAM (SAINS)


MATEMATIKA & IPA
Matematika




PENDIDIKAN




TEKNIK



KESEHATAN



PERTANIAN



  • Jurusan Agroteknologi
  • Jurusan Perikanan
  • Jurusan Agribisnis
  • Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
  • Jurusan Ilmu Tanah 

2. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


ILMU PENGETAHUAN BUDAYA



  • Jurusan Sastra Cina
  • Jurusan Sastra Indonesia
  • Jurusan Sastra Arab
  • Jurusan Sastra Jepang
  • Jurusan Sastra Inggris
  • Jurusan Sastra Jawa
  • Jurusan Sastra Belanda
  • Jurusan Sastra Perancis
  • Jurusan Sastra Jerman
  • Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea
  • Jurusan Sastra Rusia 
  • Jurusan Arkeologi
  • Jurusan Ilmu Perpustakaan
  • Jurusan Ilmu Sejarah 
  • Jurusan Filsafat

SENI

  • Jurusan Seni Kriya
  • Jurusan Desain Komunikasi Visual
  • Jurusan Seni Rupa
  • Jurusan Seni Musik
  • Jurusan Desain Produk 


EKONOMI & BISNIS

  • Kuliah Jurusan Akuntansi 
  • Kuliah Jurusan Manajemen
  • Kuliah Jurusan Ilmu Ekonomi
  • Kuliah Jurusan Bisnis Islam
  • Kuliah Jurusan Ilmu Ekonomi Islam
  • Kuliah Jurusan Perbankan



ILMU ADMINISTRASI

  • Administrasi Negara
  • Ilmu Perpustakaan
  • Administrasi Niaga (Bisnis)
  • Administrasi Fiskal


ILMU SOSIAL & POLITIK



Daftar jurusan tersebut akan diupdate maupun ditambah seiring berjalannya waktu, tenaga serta
kontribusi dari pihak pembaca. Bagi mahasiswa atau alumni yang berminat untuk menulis artikel
tentang jurusan kuliah yang sedang atau telah
ditekuni, bisa menghubungi saya di email kukau.blog@gamail.com. Terima kasih

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b