Skip to main content

Jenis - Jenis Keterangan Lengkap


Pada teks berita, keterangan atau adverbia menjadi bagian terpenting dalam penyajian berita. Tanpa adanya keterangan, maka para pembaca berita akan meragukan aktualitas dari isi berita itu. Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat. Peran tersebut berupa: keterangan penyebaban, keterangan waktu,  keterangan tujuan, keterangan tempat, keterangan cara, keterangan similatif,  dan keterangan kesalingan.

a) Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah suatu keterangan yang menjelaskan atau menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan, seperti dari, di, dengan, dari, ke, sampai, serta dalam.

b) Keterangan waktu
Keterangan waktu adalah keterangan yang memberikan informasi mengenai saat terjadinya
suatu peristiwa. Fungsi keterangan itu dapat diisi oleh kata tunggal, kelompok kata nomina, atau kelompok kata preposisi/anak kalimat


c) Keterangan penyebaban
Keterangan penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya sebuah kejadian,  peristiwa, keadaan, ataupun suatu perbuatan. Keterangan ini selalu berupa kelompok kata dengan preposisi karena atau sebab. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai dengan konjungsi karena atau lantaran.

d) Keterangan cara
Keterangan cara adalah suatu keterangan yang menyatakan cara terjadinya sebuah peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului oleh kata depan dan ada juga yang tidak didahului kata depan. Keterangan cara yang berupa kata ulang adalah perulangan kata sifat. Keterangan cara yang berupa kelompok kata ditandai oleh kata dengan atau secara.

e) Keterangan aposisi
Keterangan aposisi adalah keterangan yang memberi penjelasan kata benda, misalnya ialah, subjek atau objek. Apabila ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah 
(--), atau tanda kurang.

f) Keterangan tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud dari suatu perbuatan atau kejadian. Keterangan tujuan ditandai oleh kata untuk,  bagi, buat, guna, dan demi.

g) Keterangan tambahan
Keterangan tambahan adalah keterangan yang memberi penjelasan kata benda (subjek ataupun
objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi bisa menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan untuk keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan.


h) Keterangan penyerta
Keterangan penyerta ialah sebuah keterangan yang menyatakan ada ataupun tidak adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan perbuatan. Semua keterangan penyerta dibentuk dengan menghubungkan kata dengan, tanpa, atau bersama dengan kata ataupun kelompok kata tertentu. Kata atau kelompok kata yang berada di belakang kata itu harus merupakan benda yang bernyawa atau dianggap bernyawa.

i) Keterangan pewatas
Keterangan pewatas ialah keterangan yang memberikan pembatas kata benda, misalnya seperti subjek, objek, predikat, keterangan, atau pelengkap. Bila keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak bisa ditiadakan.

Contohnya adalah : Siswa yang mempunyai rata-rata nilai 8 mendapat beasiswa.

Contoh di atas menjelaskan bahwa bukan semua siswa yang mendapatkan beasiswa, melainkan hanya siswa yang mempunyai rata-rata nilai 8.


j) Keterangan alat
Keterangan alat merupakan keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya alat yang digunakan dalam melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu diikuti kata depan dengan atau tanpa.


k) Keterangan kesalingan
Keterangan kesalingan ialah keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan dilakukan secara silih berganti. Adapun untuk keterangan ini ditandai oleh kelompok kata satu sama lain.

l) Keterangan similatif
Keterangan similatif ialah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu kejadian, keadaan, atau perbuatan dengan 
kejadian, keadaan, atau perbuatan yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...