Skip to main content

Belajar Banyak Latihan Soal dapat Melindungi Otak Dari Stres : Studi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak selalu soal berapa banyak atau berapa lama seseorang mempelajari suatu hal, tapi bagaimana mereka belajar.

Belajar dengan mengerjakan banyak tes latihan dapat melindungi memori otak terhadap efek negatif dari stres, menurut sebuah studi baru. Para ilmuwan dari Tufts University di Amerika Serikat melakukan percobaan yang melibatkan 120 individu yang belajar serangkaian kata-kata dan gambar dengan praktek pengambilan menunjukkan ada penurunan dalam mengingat setelah mengalami stres akut. Peserta yang digunakan praktek penelitian menggunakan metode konvensional dengan cara membaca ulang untuk menghafalnya, hasilnya akan mengingat lebih sedikit dari keseluruhan, terutama setelah mereka  stres.
lahiya.com

"Biasanya, orang di bawah stres kurang efektif mengambil informasi kedalam memori," kata Ayanna Thomas, profesor di Tufts. "Untuk pertama kalinya kami menunjukkan  strategi belajar yang tepat, dalam hal praktek pengambilan ini atau mengambil tes latihan, hasil dalam representasi memori yang kuat bahkan mampu memberikan hasil di bawah tingkat stres yang tinggi, mereka tetap mampu mengakses hasil belajar kedalam ingatan mereka," kata Thomas .

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa tidak selalu soal berapa banyak atau berapa lama seseorang mempelajari, tapi bagaimana cara mereka belajar," kata Amy Smith, mahasiswa pascasarjana di Tufts. Tim peneliti meminta peserta untuk belajar satu set 30 kata dan 30 gambar. Ini diperkenalkan melalui program komputer, yang ditampilkan satu item pada waktu tertentu setiap beberapa detik. Untuk mensimulasikanya, peserta diberikan 10 detik untuk mengetik segera kalimat yang muncul setelah melihatnya.

Satu kelompok peserta kemudian belajar menggunakan metode latihan soal, dan mengambil tes praktek di mana mereka bebas mengingat item sebanyak yang mereka bisa ingat.

Kelompok lain yang menggunakan praktik melihat dan mengingat. Untuk peserta ini, barang-barang itu kembali ditampilkan pada layar komputer, satu per satu, selama setiap beberapa detik. Peserta diberi beberapa periode waktunya untuk belajar.

Setelah 24-jam istirahat, setengah dari masing-masing kelompok ditempatkan dalam sebuah skenario yang merangsang stres. Peserta tersebut diminta untuk melakukan yang tak terduga, seperti pidato dadakan dan memecahkan masalah matematika di depan dua hakim, ditonton tiga teman sebaya dan kamera video.

Peserta mengambil dua tes memori, di mana mereka di tes untuk mengingat kata-kata atau gambar yang mereka pelajari di hari sebelumnya. Tes ini diambil selama skenario stres dan dua puluh menit setelahnya, untuk memeriksa keadaan memori  di bawah tekanan langsung dan responnya terhadap stres.

Individu yang belajar melalui praktek pengambilan dengan cara mengingat kata dan gambar sebanyak - banyaknya yang mereka mampu, hasilnya dapat mengingat rata-rata sekitar 11 item dari setiap set 30 kata-kata dan gambar.

Peserta yang belajar melalui studi latihan  mengingat kata-kata dan gambar dan kata  yang ditampilkan dalam komputer satu - persatu hasilnya lebih sedikit secara keseluruhan, dengan rata-rata 7 item untuk individu stres dan rata-rata di bawah 9 item bagi mereka yang tidak stres. Studi ini muncul dalam jurnal Science.

PTI | BOSTON |Published On:November 25, 2016 10:29 Pm

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...