Skip to main content

Cara Mudah supaya Skripsi Cepat Selesai, Harus kamu terapkan!

Biar skripsimu Cepat Kelar, maka kamu perlu melakukan lima Hal ini


Teman-teman sudah hengkang satu per satu dan mulai kerja di perusahaan ini-itu, undangan udah seperti jadwal malam minggu. Ternyata kamu masih asik ngopi di tikungan. Nongkrong di cafe dan angkringan. Cuma tau tentang game, keluyuran dan dolan? Come on guys, it’s time to awake!


Berikut 5 cara ampuh buat selesein skripsi :

1. Tidak Ada Cara Menyelesaikan Skripsi Selain kamu Mengerjakannya


Kamu perlu sadar sejak dini kalau skripsimu itu tidak akan pernah kelar jika kamu hanya memikirkannya tapi malah tidak mengerjakannya. Lebih buruk lagi kalau hidupmu jadi tidak tenang gara-gara skripsi yang gak kelar-kelar. Merasa makan gak enak, tidur gak enak yang bakalan terus kamu rasakan kalau kamu terus menundanya. Sadar sejak awal semester itu perlu!

Mari kita melakukan hitung-hitungan sebentar. Rata-rata tebal skripsi adalah 100 halamanlah ya? Satu semester adalah =6 bulan, 6x30hari=180 hari. Kalau 1 hari aja kamu bisa nulis 1 halaman, maka skripsimu udah kelar sebelum 1 semester kok.
Google image
Tapi, bukanlah itu point pentingnya. Kerjakanlah skripsimu dengan sepenuh hati dan seluruh kemampuan terbaikmu secara konsisten. Bisa menyelesaikan satu atau dua halaman setiap harinya itu tidaklah masalah. Kamu jangan membebani diri dengan jadwal konsultasi yang kamu kejar. Boleh saja  kok sesekali menghilang di minggu ini misalnya pergi refreshing dan muncul pas minggu depan, asal kamu bisa dapat hasil yang maksimal intinya. Apalagi jika itu revisian. Alasan bisa kamu karang, asalkan jangan dijadikan sebagai kebiasaan. Hal yang terpenting adalah sungguh-sungguh pada saat kamu mengerjakannya. Ketika kamu memutuskan cukup untuk hari itu, janganlah lagi memikirkannya. Kamu masih bisa menjalani aktifitas yang lainnya, tanpa merasa khawatir skripsimu akan tertunda. Kamulah yang bisa menanamkan motivasi untuk dirimu sendiri setinggi-tingginya. Orang lain itu hanya suporter belaka. Nggak seharusnya kamu selalu bergantung pada mereka. Ingat itu guys!


2. Berhentilah Berdoa dan Mengeluh di Media Sosial.

Google image
Curhat kok ke ribuan orang ya? 😂. Mengeluh kok ke teman senasib. Trus berdoa kok pakai narsis juga. Ayo dong mulai sadar diri. Kamu ini sudah gede bung! bukan anak kecil lagi. Media sosialmu kini adalah sebagai ajang interview untuk kepribadianmu. Mulailah bijak untuk menggunakannya. Pamerkan skill kamu, bukan keluh kesah keseharian. Buat orang lain merasa kamu dibutuhkan dan bisa diandalkan. Banyak yang mengeluh di media sosial dapat membuat temanmu merasa kalau kamu itu adalah gangguan dan gak bisa menghadapi tantangan.

Kegiatan menyindir dosen lewat meme-meme keren juga bukanlah hal yang sopan. Sekalipun kamu merasa telah dipermainkan. Terlebih lagi jika kamu dan dosenmu itu juga berteman di dunia maya. Percayalah, tidak akan ada dosen yang berniat untuk menelantarkan mahasiswanya, tapi para mahasiswa yang dibimbingnya bukan hanya kamu saja.

Oleh karena itu, kamu perlu hindari sikap yang demikian meski hanya buat lucu-lucuan gengs. Kalau kamu saja tidak bisa menghormati dosenmu. Apa dosenmu juga mau menghargaimu? Bagaimana pun juga kamulah yang lebih membutuhkannya.

3. Jadikan Skripsimu sebagai Fokus Utama

madeandi.files.wordpress.com
Tujuan akhir dari sebuah studi memang adalah pada penerapan di lapangan, yang pada akhirnya terapan itu diharapkan akan mencukupi kebutuhan. Tidak jarang kebutuhanmu dapat kamu cukupi sebelum studi selesai. Namun, ingatlah, kalau menyelesaikan studi adalah tanggungjawab diri sendiri. Tidak bijak kalau kamu menelantarkan studi selama ini, hanya karena skripsi belum selesai.

Toh, kamu juga membutuh bukti pengesahan menyelesaikan studimu itu di suatu hari nanti. Untuk sementara waktu kanu perlu mengalahlah dari segala kesibukan yang ada dan jadikan skripsimu itu sebagai fokus utama. Sign out dulu lah sementara dari urusan organisasi yang bikin penat. Setelah urusan ini selesai, kamu bisa melakukan kegiatan sehari - hari dengan santai.

Kebutuhan yang kamu cukupi itu cukup banyak wujudnya, di antaranya adalah bekerja dan menikah. Kalau pun kamu sekarang sudah berpenghasilan lumayan, kamu juga harus tetap meluangkan waktu untuk mengerjakan (ingatlah: mengerjakan ya, bukan membeli!). Jika kamu sudah menikah (terutama buat yang perempuan), bukan lantas kamu tidak akan memerlukan gelar. Bukankah kamu lebih bangga kalau menceritakan pada anakmu nanti kalau kamu itu bukanlah orang yang berhenti di tengah jalan? Apa pun kesibukanmu itu, tetap jadikan skripsimu  sebagai fokus utama.

4. Nikmatilah Prosesnya

www.nydailynews.com

Dalam mengerjakan skripsi adalah semesta kecil dari rangkaian kehidupanmu. Ini hanyalah salah satu ujian dari berbagai ujian hidupmu. Nikmatilah saja setiap prosesnya. Bukan berarti kamu bisa bersantai, tapi lakukanlah dengan penuh kedamaian. Lagipula skripsi ini adalah saat-saat terakhirmu buat mencurahkan seluruh pikiran, waktu dan tenaga di kampus tercinta. Setelah semuanya selesai, waktu akan terus berlalu dan mengerjakan skripsi tinggal kenangan masa lalu. Saat kamu menyelesaikannya dan telah berlalu, mungkin kamu bakal rindu. Jika kamu bisa enjoy mengerjakan skripsi, proses ini akan terasa lebih menyenangkan dan penuh arti.

Ujian sulit dalam mengerjakan sebuah skripsi sebenarnya adalah karena konsistensi dan komunikasi. Kalau dari poin 1-3 sudah kamu lakukan, maka kamu tinggal menjaga komunikasi yang baik dengan seluruh pihak yang bersangkutan. Janganlah hal ini kamu jadikan sebagai beban. Jadikan orang-orang tersebut sebagai rekan dan juga kawan.

Luangkan waktumu buat berkumpul di luar kebutuhan pengerjaan skripsi. Semakin dekat hubungan kalian, maka semakin terbuka pula gerbang menuju ruang sidang. Segeralah mungkin kamu bakal jadi wisudawan dan mereka merasa tak akan pernah terlupakan kenangan ini. Bukankah ini adalah gambaran yang terasa sangat menyenangkan?

5. Janganlah Lupa untuk Terus Berdoa

Dream.co.id

Kita hidup di negara yang beragama seperti di Indonesia tercinta ini, hal mutlak terakhir yang selain berusaha adalah dengan cara berdoa. Segala ketentuan adalah milik Tuhan semesta alam, tapi kita tetap bisa meminta. Maka jangan lupa untuk rajin-rajinlah meminta, biar Tuhan gak males mengabulkannya. Sebelumnya kamu juga perlu pandai membujuk-Nya. Keberuntungan itu kebanyakan hasil dari sebuah 'doa'.

Caranya adalah, ibadah yang rajin itu bukan hanya jika ada maunya saja. Maka Tuhan tak akan menjadikan skripsi ini sebagai ujian yang akan melebihi kemampuan umat-Nya, walau kadang kamu malah ngerasa dosen memberi tugas yang melebihi kemampuan mahasiswanya. Percayalah  kalau Tuhan lebih tahu apa yang terbaik buat kamu, daripada dirimu sendiri, bahkan juga orang tuamu.

Jadi, apa setelah kamu baca artikel ini akan tetap asik buat seluncuran di dunia maya? Sementara dengan skripsimu, hanya tergeletak di bawah tumpukan kaset film, game, dan foto-foto narsismu di rak koleksi?

Penulis
Ikra Alimhajar Ikramah

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...