Skip to main content

Ini dia, Daftar Pengemis Kaya di Indonesia

Kebayang nggak sih, jadi pengemis bisa kaya dan banyak duitnya?
Kalau begitu, berikut ini adalah daftar pengemis kaya yang masuk dalam media online Indonesia.


Diambil dari kompas.com, pada Rabu, 23 November 2016 | 14:41 WIB, ada seorang pengemis yang punya iPhone dan Samsung Galaxy Note 3 yang sudah Tiga Kali Diamankan Petugas

Pengemis kaya tersebut bernama M Irfan Gunawansyah (28) yang diamankan oleh Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta  karena membawa uang Rp 1.050.000, ponsel pintar merek iPhone 5S, dan ponsel Samsung Galaxy Note 3, dia juga sudah mengaku kalaubsudah beberapa kali diamankan oleh petugas Dinas Sosial DKI Jakarta.
Irfan, si pengemis kaya


Kejadian terakhir, Irfan terjaring razia oleh Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (22/11/2016).


Pengemis kaya yang selanjutnya adalah bapak - bapak yang membawa Uang Rp 90 Juta.

Ia berencana untuk pulang kampung kalau uangnya sudah terkumpul Rp 150 Juta, diambil dari kompas.com terbitan hari Selasa, 11 Oktober 2016 | 20:01 WIB

Namanya adalah Pak Muklis (64), ia berasal dari Padang, Sumatera Barat, yang diamankan petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan di flyover Kebayoran Lama.

Muklis (64), yang diketahui sering mengemis di bawah fly over Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terjaring dalam razia penertiban Suku Dinas Sosial DKI Jakarta pada hari Selasa (11/10/2016) siang.

Ketika Muklis terjaring, petugas menemukan dirinya membawa uang tunai bernilai puluhan juta rupiah di kantong celana dan di barang bawaannya.

"Pak Muklis mengaku mengemis di Jakarta selama enam tahun dan sudah mengumpulkan uang Rp 90 juta. Kata dia, uang itu murni hasil dari mengemis sehari-hari," ungkap Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Mursidin juga menjelaskan, sewaktu Muklis terjaring razia, awalnya petugas tidak melihat ia membawa uang dalam jumlah besar. Tumpukan uang itu baru ketahuan belakangan ketika Muklis digeledah oleh petugas.


"Uangnya adalah dalam bentuk pecahan Rp 100.000 sebanyak Rp 80 juta, lalu sisanya sebesar Rp 10 juta dalam bentuk pecahan uang Rp 50.000, Rp 20.000, dan uang receh," ucap Mursidin.
Pak Muklis, di tengah


Pengemis Kreatif

Selama ia mengemis di Jakarta, Muklis termasuk kreatif karena selalu menukarkan uangnya di bank jika uangnya telah mencapai angka Rp 1 juta. Menurut rencananya, Muklis hendak mengumpulkan uang mencapai Rp 150 juta, baru dirinya akan kembali ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.


Pengemis Kaya selanjutnya ini punya mobil sedan dan kartu kredit

Diambil dari kompas.com yang diterbitkan hari Selasa, 14 Juni 2016 | 04:33 WIB

Pengemis kaya ini diamankan saat razia gelandangan dan pengemis di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

"Saat razia Sabtu (11/6/2016) sore kemarin, ada pengemis yang setelah diperiksa ternyata memiliki mobil sedan, kartu ATM dan kartu kredit. Selain itu juga ada beberapa pengemis lainnya yang terjaring," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Minggu (12/6/2016).

Pengemis kaya itu bernama Arif Komady yang mengaku berasal dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pengakuan itu didukung adanya bukti mobil sedan miliknya yang menggunakan nomor polisi Kalimantan Selatan.

Arif beserta dua pengemis lainnya terjaring saat Satuan Polisi Pamong Praja bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi daerah Kotawaringin Timur yang melakukan razia di kawasan Taman Kota dan ikon kota Patung Jelawat.

Kepada petugas, Arif mengaku kalau datang ke Sampit bersama istri dan anaknya dengan tujuan untuk mengemis. Cacat fisik yang dideritanya menjadi modal baginya dalam mencari banyak uang, dan memanfaatkan rasa iba para dermawan.

Namun siapa sangka, Arif ternyata bukanlah pengemis miskin yang meminta-minta untuk berjuang agar tidak kelaparan. Ia malah dapat dikatakan mampu secara materi dengan bukti membawa mobil, kartu ATM, dan kartu kredit yang dimilikinya.

Menggunakan mobil sedannya itu, Arif mengaku selama sebulan terakhir sudah mengemis di beberapa kota seperti Kapuas, Palangka Raya, Kota Kasongan, Kereng Pangi dan sampai Sampit. Melihat kondisi tubuhnya yang mengalami cacat itu, memang orang tidak akan percaya bahwa dia memiliki dan mampu mengendarai mobil, tapi ya kenyataan tidak demikian.

Kejadian - kejadian diatas kembali menunjukkan fakta bahwa memang tidaklah sedikit orang yang menjadikan mengemis sebagai suatu pekerjaan. Bukan hanya tiga orang ini saja. Masih ada banyak pengemis kaya yang belum ter - ekpose oleh media. Konon katanya banyak komunitas pengemis yang mengemis dengan cara berpindah - pindah tempat, bergantian dengan pengemis lainnya.



Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...