Skip to main content

Jangan Menangis Di depan Anak Penderita Kanker

Orangtua mana yang tidak bersedih ketika anaknya didiagnosis penyakit kanker oleh dokter. Jangankan orangtua, dokter sendiri yang menangani, hingga orang lain yang tak mengenal anak itu juga bisa ikutan sedih, sampai ikut meneteskan air mata melihat penderitaan penyakitnya itu.

Perasaan sedih sampai kita menangis memang sangatlah wajar terjadi. Namun, kesedihan itu jangan diperlihatkan di depan anak yang terkena penyakit kanker.

Mengapa begitu?
Kita boleh menangis, tapi jangan di depan anaknya. Anak sendiri bisa drop kalau melihat otangtua nangis, pengobatannya nanti malah jadi enggak akan respon, kata dr Anky Tri Rini KE, SpA-Onk saat ditemui di Tanjungpinang, Kepulauan Riau beberapa hari lalu.

Dengan tidak menangis di hadapan anak bukan berarti kita tidak sedih atau tidak sensitif. Dr Angky menjelaskan, menangis di depan pasien penderita penyakit kanker anak justru bisa berdampak pada psikologis anaknya.

Anak malah bisa ikut merasa sedih, misalnya ia akan merasa membebani orang orantuanya atau membebani orang sekitar. Sebagai seorang dokter, Anky pun sering kali menahan rasa tangisnya di depan anak-anak yang menderita penyakit itu.

Ada soerang pasien bilang, 'Dokter kalau saya nanti enggak ada, dokter sedih apa enggak? Nanti dokter enggak bisa ketemu saya lagi.' Saat itu muka kita enggak boleh sedih. Kita harus memberi dukungan, cerita Dr. Anky.

Menghadapi situasi yang emosional seperti itu, Anky biasanya langsung mengalihkan perhatian sang anak untuk memikirkan hal-hal yang anak itu senangi. Misalnya adalah anak itu suka menggambar, maka diberikan buku gambar ataupun alat lukis.

Dengan dia melakukan hal yang disenangi, akan bisa mengalihkan dari rasa nyerinya, kata dr. Anky.

Dengan melihat orang-orang yang ada di sekitarnya tegar, anak itu pun akan lebih semangat dan merasa kuat menjalani pengobatan kankernya.

Untuk itu, pasien kanker selalu mendapat pengobatan paliatif sejak terdiagnosis. Begitu juga dengan kedua orangtuanya. Terapi paliatif akan membantu meringankan beban pasien dan orangtua, serta berguna untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa...

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b...

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang k...