Skip to main content

Malaysia Menolak Laporan Kewarganegaraan Zakir Naik

LSM etnis India,  Hindu Rights Action Force (HINDRAF), kata Menteri Dalam Negeri Zahid Hamidi membantah Naik diberi kewarganegaraan, tapi dia diam apakah ia diberi status Permanent Resident.

Malaysia telah membantah laporan media mengenai pengkhotbah kontroversial India Zakir Naik telah diberikan kewarganegaraan oleh Malaysia, dibutuhkan puluhan tahun untuk menjadi warga negara Malaysia.

Dilansir dari indianexpress,  "Kami tidak memberikan (kewarganegaraan) secara otomatis kecuali orang yang lahir di negara dengan orang tua Malaysia," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Datuk Nur Jazlan Mohamed pada hari Minggu, yang menolak laporan media bahwa pengkhotbah Islam itu telah diberikan kewarganegaraan oleh negara.

"Ada banyak proses untuk mengikuti dan dibutuhkan puluhan tahun untuk menjadi warga negara Malaysia. Selain itu, Naik bukanlah pemuka agama yang penting bagi kawasan Asia Tenggara seperti walau kita ketahui Islam sendiri  sesuai dengan budaya  dari orang di sini, " dikutip oleh Star online.

Namun,  LSM etnis India, Hindu Rights Action Force (HINDRAF), kata Menteri Dalam Negeri Zahid Hamidi membantah Naik diberi kewarganegaraan, tapi dia diam apakah ia diberi status Permanent Resident. HINDRAF dituduhkan dalam sebuah pernyataan bahwa Naik telah disediakan dengan kekebalan dan dukungan oleh pemerintah Malaysia dan diizinkan untuk melanjutkan khotbahnya.

Malaysia yang mayoritas Muslim  memiliki 25 persen etnis Tionghoa yang sebagian besar umat Buddha dan Kristen dan delapan persen etnis India, mayoritas dari mereka adalah Hindu. presiden HINDRAF  Wayathamoorthy menduga bahwa ribuan  India Malaysia masih terus hidup dalam "cara masih tak berkewarganegaraan."

Badan Investigasi Nasional (BIN) di India telah melarang Naik dan organisasinya, Yayasan Penelitian Islam (IRF) di bawah bagian 153-A dari IPC (karena menimbulkan  permusuhan antara kelompok yang berbeda atas dasar agama dan melakukan tindakan yang merugikan hubungan antar umat beragama), selain berbagai bagian hukum anti-teror yang Melanggar Undang-Undang hukum Kegiatan (Pencegahan).

Comments

Popular posts from this blog

Tata Penulisan (Lettering) Pada Peta

Seperti apasih Tata Penulisan (Lettering) yang benar dalam peta itu? Pada peta juga terdapat aturan-aturan dalam cara penulisan pada suatu objek-objek geografi. Setidak-tidaknya disini Terdapat empat aturan penulisan dalam peta yang harus kita patuhi, lihatlah pada (Gambar 1.12). Dibawah ini adalah beberapa aturan atau tanda untuk penulisan nama - nama suatu objek dalam peta 1) pada nama-nama ibu kota, negara, benua, dan pegunungan itu haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kapital tegak. 2) untuk nama-nama samudra, nama teluk yang luas, laut, dan nama selat yang luas, maka harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital miring. 3) untuk nama-nama kota kecil dan gunung haruslah ditulis dengan menggunakan huruf kecil tegak. Pada awal nama kota dan gunung ditulis dengan huruf besar. 4) sedangkan untuk nama-nama perairan seperti sungai, danau, selat yang sempit, dan nama teluk yang sempit juga haruslah ditulis dengan huruf kecil miring. Itulah beberapa aturan penamaa

Ciri - Ciri Tari Primitif

Berikut ini adalah ciri - ciri lengkap tari Primitif di Indonesia. Tari primitif adalah tari yang berkembang di daerah yang saat itu menganut kepercayaan animisme, dan dinamisme. Tari ini merupakan tari yang ditujukan untuk memuja roh para leluhur dan estetika seni. Tari primitif biasanya adalah wujud dan kehendak berupa pernyataan maksud dari permohonan tarian tersebut dilaksanakan. Ciri tari yang ada pada zaman primitif adalah adanya kesederhanaan pada kostum atau pakaian, gerak dan iringan. Tujuan utama dari tarian primitif ini adalah untuk mewujudkan suatu kehendak tertentu, sehingga ekspresi yang dilakukan itu berhubungan dengan permintaan yang diinginkan kepada leluhur. Ciri-ciri tari primitif antara lain adalah:  gerak dan iringannya sangatlah sederhana, yaitu berupa hentakan kaki, tepukan tangan / simbol suara ataupun gerak-gerak saja yang dilakukan tanpa iringan alat musik. • Gerakan dilakukan untuk tujuan tertentu misalnya adalah untuk menirukan gerak binatang karen

Apa itu Teknik Bivalve dan A Cire Perdue?

Bivalve Teknik Bivalve dan A Cire Perdue adalah teknik pencetakan atau pembuatan benda - benda dari logam maupun perunggu. Teknik ini sudah digunakan sejak zaman kebudayaan perunggu. Cara bivalve, adalah teknik yang dilakukan dengan cara menggunakan cetakan batu, yang terdiri atas dua buah bagian dimana diikat menjadi satu. Pada lelehan logam lalu dituangkan, dan kenudian tunggu hingga membeku. Setelah membeku, maka cetakan tersebut bisa dibuka. Kelebihannya adalah alat ini dapat digunakan hingga beberapa kali. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, adalah teknik membuat model suatu benda dari lilin yang kemudian dibungkus menggunakan tanah liat dan pada bagian atasnya diberi sebuah lubang, kemudian dibakar sehingga membuat lapisan lilin di dalamnya akan meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan dengan lelehan logam sampai penuh. Setelah logam lelehan membeku, kemudian model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam b